Tips Etika di Grup Whatsapp

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Tips Etika di Grup Whatsapp


Ada berapa grup whatsapp yang teman-teman ikuti ? Saya nggak pernah hitung beraapa jumlah grup whatsapp yang saya ikuti, saking banyaknya. Itu belum termasuk grup whatsapp yang dibuat ketika ada momen atau peristiwa. Misalnya ketika ada kejadian gempa bumi besar di satu daerah maka akan dibuatkan grup whatsapp khusus untuk koordinasi dengan tim. Dan grup whatsapp ini akan ada hingga berminggu-minggu.

Grup whatsapp ini baru kemudian di tutup ketika tim dibubarkan dan peristiwa sudah dinilai landai sehingga tak perlu ada pengawasan khusus. Tapi grup whatsapp yang permanen biasanya meliputi profesi jurnalis, urusan kantor, kegiatan ngeblog, keluarga, sekolah anak-anak dan sesuatu yang terkait hobi.

Sumber foto : pixabay.com

Untuk urusan kantor ada lebih dari lima grup whatsapp dengan berbagai kepentingan yang melibatkan orang-orang yang berbeda. Maklum, kerja saya dibutuhkan gerap cepat dan tim bergerak hingga dibuatkan grup whatsapp untuk koordinasi.

Untuk urusan sekolah sekarang hanya tersisa yang kelas 5 SD saja. Biasanya masa-masa SD hingga SMP masih ada grup whatsapp. Pas anak SMA juga ada whatsapp grup antara orangtua dan guru. Tapi rata-rata lebih landai karena anak sudah lebih bisa menghandle semuanya. Hahhaa ..

Kalau untuk grup whatsapp keluarga, saya tergabung di grup whatspp keluarga inti saya dan keluarga inti suami. Belum lagi ikut grup whatsapp keluarga besar papa dan grup keluarga besar mama. Dan tak lupa gabung juga di grup keluarga besar suami. Oh ya, saya juga punya grup whatsapp khusus sahabat kuliah dan sahabat ngeblog. Belum lagi grup whatsapp alumni-alumni sekolah jaman dahulu. Banyak banget ya? Hahhahaa ....  

Ikut di beberapa grup whatsapp itu ada beberapa etika yang menurut saya harus diperhatikan ? Pertama-tama, harus saling menghormati antara anggota grup whatsapp. Tidak semua anggota du grup whatsapp seusia dan bahkan juga ada yang lebih tua usianya dibandingkan kita. Oleh karena itu perhatikan terlebih dahulu siapa yang diajak ngomong ketika di grup whatsapp itu.

Kedua, jangan sebarkan hoaks. Saya masih heran di tahun 2019 ini masih banyak yang sering sebarkan informasi hoaks yang mengadu domba dan menghakimi tapi masih diragukan keaslian dan kebenaran informasi itu. Dan sedihnya lagi, banyak yang percaya saja dengan informasi itu tanpa pengecekan. Alhasil, suasana grup whatsapp menjadi keruh karena membahas sesuatu yang nggak jelas.

Ketiga, jangan banget deh kirim video atau foto yang mengandung kekerasan dan berdarah-darah. Misalnya video orang bunuh diri, kecelakaan, pornografi hingga mutilasi. Sedihnya, banyak yang berbagi informasi sadis dan merasa bangga karena paling pertama berbagi informasi seperti ini. Jujur saya paling muak ketika ada yang berbagi informasi seperti ini. Sedih aja ada yang masih merasa bangga berbagi kesadisan seperti ini. Teman-teman bisa setting agar foto dan video tidak terdownload otomatis di handhone sehingga ini tak membuat memori handphone cepat penuh.

Keempat, tetap jaga privasi diri sendiri dan orang lain. Mungkin ada yang nyaman membahas tentang hubungan dia dan suami. Tapi ada juga yang merasa itu adalah urusan pdibadi dan suaminya. Jadi sebaiknya tidak memaksa untuk orang lain sampaikan. Termasuk juga mungkin menanyakan usia, latar belakang pernikahan hingga asal usul keluarga. Tak semuanya itu harus di bahas di grup whatsapp.

Kelima, perhatikan tema obrolan. Karena grup whatsapp isinya banyak orang. Jangan lupa untuk memperhatikan tema apa yang lagi dibahas di grup whatsapp itu. Misalnya lagi bahas tema anak ya sesekali nimbrung dan berikan pendapat.

Mungkin ini lima etika grup whatsapp yang menurut saya penting banget untuk dilaksanakan. Jika ada yang kurang berkenan, jangan ragu untuk japri adminnya dan sampaikan usulan apa yang diberikan untuk kenyamanan bersama.

Teman-teman ada usulan etika grup whatsapp yang harus diikuti ? Berbagi yuk ..

11 komentar

Avatar
herva yulyanti 22/07/19, 09.48

aku paling ga suka nih ummi kalau di group emak2 sekolah yang pada share hoax beberapa kali aku suka negur mungkin si ibu itu bakalan ghibahin aku di skolah wkwkkwkwk abis rese diki2 forward berita :D

Reply Delete
Avatar
Fanny F Nila 22/07/19, 22.05

aku termasuk yg sangaaaat hati2 menerima WAG. so far wag di aku ga banyak. kluarga malah g ada, krn aku mutusin keluar pas mulai panas2nya kampanye kmrn. skr ini yg wajib ada cm wag kantor dan wag anak2 yg under supervision aku. jd aku bisa memonitor mereka.

buatku sih, bikin ato ngajakin aku gabung di wag, ga ada salahnya. tp jgn sekali2 nyebarin hoax aja, ato yg berbau sara dan kebencian. sekali aku ada baca hal2 gitu, aku kluar. ga pgn samasekali gabung dgn kumpulan yg seperti itu..

Reply Delete
Avatar
Nia K. Haryanto 23/07/19, 12.41

Hehehe, grup WhatsApp ini memang macem2 ya. Ada yang adem ayem aja, ada yang nggemesin. Aku kebanyakan di grup WhatsApp itu cenderung pasif. Jadi silent reader aja deh. Kecuali di grup IW/BW. :D

Reply Delete
Avatar
Nurul Sufitri 26/07/19, 19.45

WAG dg anggota siapa aja itu dianggap penting. Penting lah karena diri kita ini dianggap menjadi bagian dalam sebuah lingkaran. Tentu ada etika2 yg harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh semua anggotanya, baik berusia muda atau tua. Iya dong, menyapa atau mengikuti obrolan itu sikap yang menyenangkan..apalagi misal ada yang sakit atau info penting kan bisa jadi bentuk support dan tambahan wawasan kita 😘😘😘🤩

Reply Delete
Avatar
Memez Heidy Prameswari 26/07/19, 22.10

Aku tuh paling malas ikut grup WA kalau ada anggotanya yang suka menyebar kabar burung, sok tahu soal peristiwa tertentu, atau justru sok jadi pengamat politik. Biasanya... aku tegur langsung. Menurutku, grup WA itu buat silaturahmi, juga koordinasi. Jangan dikotori sama hal yang bikin eneg hahahahahaa

Reply Delete
Avatar
Dita Indrihapsari 27/07/19, 04.25

Aku sampe belom ngitung ada berapa grup WA yang ada di hp-ku mba.. Hehe.. Tapi memang buat meminimalkan konflik di grup WA menurutku mesti ada aturannya juga. Makanya aku suka sama grup WA yg adminnya tegas. Jangan sampe ada obrolan yang bisa menyinggung anggota lain..

Reply Delete
Avatar
gita siwi 27/07/19, 06.14

Ya namanya banyak kepala ya kak, xixixi aku sih selagi nggak ada unsur SARA kalau lagi santai ya suka ikut nimbrung kadang becanda aja. Btw makasih sharing ya kak

Reply Delete
Avatar
Dian farida ismyama 27/07/19, 10.02

Hehe aku kalau lagi ngerasa enggak nyambung sama wag tertentu mending jadi silent reader aja. Apalagi pas PMS. Wkkkka jadi mending tahan komentar di wag kalo lagi pms ato hamil, sensitif bo

Reply Delete
Avatar
Mira 27/07/19, 15.10

Makasih sharing nya mb. Tambahan satu lagi, menyimak terlebih dahulu buat yg baru gabung (kayak saya 😆) krn di WAG itu suka ada istilah atau singkatan yang blm familiar dan penjelasannya udah tenggelam di chat sebelumnya. Tapi seiring thread, kita jadi ngeh sama istilah yg dimaksud

Reply Delete
Avatar
Nunu Halimi 27/07/19, 21.20

Noted banget mba Al, aku masih suka mikir mau nimbrung obrolan, takut salah atau nggak nyambung, apalagi kalau pas terakhir chat dari kita eh ngga ada yg respon, hahay. Sama itu juga sih menurutku perlu hati yg tulus gabung di grup wa, jangan baperan dan maksa stay di grup padahal hati nggak sreg, cuma karena ngarep dapet kerjaan..

Reply Delete
Avatar
duniaeni.com 28/07/19, 09.22

Aku orang ga berpikir abc sih, gabung ya gabung aja. Komen ya komen aja, ditanggepin ga ditanggepin wkwkwkkw. Selama di group gada yang sara, porno, sadis, ya enjoy ajalah

Reply Delete