Pengalaman Berkunjung ke Rumah Kelahiran Nabi Muhammad di Mekkah

Bangunan ini oleh sebagian besar ahli sejarah bahwa perpustakaan Makkah al Mukarramah ini adalah rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pengalaman Berkunjung ke Rumah Kelahiran Nabi Muhammad di Mekkah


Awal berkunjung saya ke rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW di Mekkah adalah karena ketidaksengajaan. Saat umrah 2016, saya diajak beberapa ibu-ibu untuk gabung ke travel mereka yang akan melakukan perjalanan ke rumah kelahiran Nabi Muhammad. “Ikut saja, gabung dengan kami,” katanya.

Mungkin mereka lihat waktu itu saya sendiri di Masjidil Haram. Awalnya saya ragu-ragu tapi kemudian saya memutuskan untuk ikut. Apalagi lokasinya tak begitu jauh. Maka, saya pun bergabung dan mengikuti rangkaian perjalanan menuju rumah kelahiran Nabi Muhammad. Sebetulnya agak sedikit kikuk karena hanya saya yang tak menggunakan slayer sebagai penanda anggota jemaah umrah itu. Tapi alhamdulillah seluruh jamah mempersilahkan saya ikut ke rombongan.


Dan alhamdulillah di bulan Mei 2016, saat pertamakali saya umrah, pertamakali pula saya berkunjung ke rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rumah kelahiran Nabi Muhammad yang kini dialih fungsikan menjadi perpustakaan Mekkah.

Saat umrah Maret 2018 bersama keluarga, tak ada kunjungan ke rumah kelahiran Nabi Muhammad. Apalagi lokasi hotel kami di depan Masjidil Haram, sedangkan rumah kelahiran Nabi Muhammad berada agak belakang Masjidil Haram. Lokasinya sebelum terminal Syib Amir. Tepatnya di sebelah timur tempay Sa'i yang dimulai dari bukit Abu Thalib. 

Tanpa ada rencana sebelumnya, Allah ijinkan saya dan suami bisa berkunjung ke rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW saat haji 2022. Alhamdulillah ...

Semuanya serba tak terencana. Ceritanya seusai melaksanakan shalat subuh di Masjidil Haram, kami tak langsung pulang. Sekitar pukul 07.00, kami keluar masjid dan berencana balik ke hotel. Nah sebelum balik ke hotel, saya bilang ke suami, “Gimana kalau kita ke rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Deket sini dan kebetulan searah pulang,”. Suami setuju.


“Tapi aku agak-agak lupa. Karena kan kesana pas 2016,” kata saya sambil senyum. Suami bilang tak papa, biar bisa sambil cari. Saya doa semoga kali ini Allah ijinkan saya untuk ke rumah kelahiran Nabi Muhammad.

Alhamdulillah, doa kami terkabul.

Belum juga mencari, tak lama setelah keluar kawasan Masjidil haram, mata saya tertuju pada bangunan yang didominasi warna coklat dan spanduk ukuran raksasa berwarna biru. “Itu rumahnya, Bap,” kata saya sambil menunjukkan ke bangunan yang terletak di sebelah  kanan.

Kami pun melangkahkan kaki ke rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Rumah Kelahiran Nabi Muhammad Menjadi Perpustakaan Makkah al Mukarramah

Saat tiba, tak banyak orang yang berkunjung ke rumah kelahiran Nabi Muhammad. Mungkin masih terlalu pagi. Hanya beberapa orang saja yang tampak di sekitar bangunan itu.

Pengunjung tak bisa masuk ke dalam Perpustakaan Makkah al Mukarramah. Jadi hanya bisa menaiki tangga dan memasuki halaman depan dan sampingnya saja. Untuk akses masuk dijaga ketat petugas dan bahkan dilengkapi alat pembatas sekelilingnya. Jadi benar-benar hanya bisa melihat dari luar saja.

Bangunan ini disebutkan oleh sebagian besar ahli sejarah bahwa perpustakaan Makkah al Mukarramah ini adalah rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad dilahirkan pada Senin, 12 Rabbiulawwal di Mekkah.



Rumah ini kemudian dimiliki oleh Aqil bin Abu Thalib yang diterima dari Nabi Muhammad ketika Nabi hijrah ke Madinah. Rumah ini kemudian dijual kepada Muhammad bin Yusuf ats Tsaqafi yang kemudian memasukkannya ke dalam bagian rumahnya yang dikenal dengan nama Daar al Baidha.

Dalam booklet yang dibagikan saat saya berkunjung kesana, tertulis bahwa sebenarnya tidak ada dalil shahih yang menjelaskan secara meyakinkan dimana kelahiran Nabi secara pasti.  Perbedaan pendapat diantara ulama dan sejarawan dalam penentuan tempat kelahiran Nabi dituliskan, menunjukkan bahwa para sahabat tidak menaruh perhatian karena tidak terkait dengan amalan syariat.

Sekeliling bangunan warna coklat itu terpasang spanduk raksasa yang bertuliskan tentang himbauan-himbaun yang harus dipatahui berdasarkan apa yang tertera.



Kalau mau dapat informasi lebih banyak, ada di bangunan kaca yang letaknnya samping kiri. Posisinya nempel dengan rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad. Disana, jamaah bisa masuk dan berbincang khusus dengan petugas untuk menanyakan informasi. 

Juga tersedia booklet informasi terkait sejarah perpustakaan Makkah al Mukarramah serta peristiwa yang terjadi di Mekkah. Bahkan ada juga video yang menyampaikan peristiwa di Mekkah. Alhamdulillah, semua tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga jamaah dari Indonesia bisa mendapat informasi lebih terkait ini.

Di dalam bangunan perpustakaan dua lantai ini terdapat banyak kitab, naskah-naskah kuno dan berbagai benda sejarah tak ternilai.



Saya tak terlalu lama berada disana. Sekitar setengah jam setelah melihat langsung dan menonton video yang diputar, kami pun memutuskan untuk pulang.

Semoga kelak, Allah ijinkan kembali datang untuk ke Baitullah. Aamiin

Video sudah saya posting di youtube saya : 



 

 

 

1 komentar

Avatar
Herva Yulyanti 30/10/23, 14.03

MasyaAllah senangnya bisa ke sana bersama yang tercintah Ummi..semoga disegerakan bisa ke sana aamiin

Reply Delete