Rabu, 25 Desember 2024 saya membangunkan Ayyas, anak saya untuk bergegas mandi dan meluncur ke Kotabaru, Yogyakarta untuk menikmati bubur ayam. Saat ini, kami menginap di kawasan Malioboro yang harus menempuh perjalanan sekitar 20 menit ke Kotabaru. Tak lama, Ayyas siap dan dengan menggunakan mobil online, kami pun meluncur ke Bubur Hayam Kotabaru.
Tempat ini sebetulnya saya temukan secara tak sengaja saat berada di Yogyakarta untuk liburan akhir tahun. Saat lihat promosi Bubur Hayam, saya penasaran dan langsung mengajak Ayyas untuk kesana. Kami tiba sekitar pukul 07.00 WIB. Waktu itu, kedainya masih ada ruang kosong untuk duduk. Tempatnya memang tak begitu luas. Ada satu ruang di luar dan ada satu di dalam. Kami duduk di luar ruangan yang terasa nyaman.
Oh ya mungkin teman ada yang pensaran kenapa namanya bubur hayam ya, bukan bubur ayam? Menurut saya, ini mungkin ada keunikan saja dari pilihan dengan menggunakan tambahan huruf h di depan kata ayam. Jadi tampak lebih unik walau sebetulnya ya bubur hayam ya bubur ayam.
Sebelum pesan, kita bisa melihat selembar kertas yang menampilkan beragam menu. Nah menu ini tidak hanya menyajikan nama makanan saja tapi disebutkan juga deskripsi dari menu yang disajikan. Misalnya nih kalau menu bubur hayam biasa, itu berisi bubur nasi, bawnag goreng, kerupuk. kacang kedelai dan ayam suwir. Jadi nggak perlu repot nanya atau menebak isi hati. Eh, isi menunya apa.
![]() |
Menu yang kami pesan adalah bubur hayam rempelo hati seharga Rp 15.000 dan bubur ketan hitam spesial seharga Rp 20.000 serta pisang dan keju aroma Rp 2500/per pecs dan teh dan susu aroma. Menu yang ditawarkan sebetulnya tak begitu banyak tapi cukup untuk menjadi pilihan menu sarapan seperti bubur hayam biasa, bubur hayam rempelo hati, bubur ayam pelor dan bubur ketan hitam biasa. Harga makanannya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Sangat terjangkau kan? Untuk minuman, ada komentar teh, jeruk hingga es bruno dan es cincau karamel dengan harga Rp 12.000- Rp 15.000. Tapi selain itu ada juga pilihan snack seperti keju aroma, pisang aroma dan sate usus.
Untuk memesannya, kita bisa langsung memesannya di kasir. Nanti setelah menu makanan siap, langsung diantar ke tempat duduk kita. Total biaya makan berdua dengan Ayyas sebesar Rp 85.200.
Review Makanan dan Minuman Bubur Hayam
Kami tak perlu menunggu lama untuk menikmati menu makanan yang dipesan. Oh ya karena bubur ketan hitam spesial menggunakan es krim, saya minta agar disajikan belakangan saja usai kami makan bubur hayam. Penyajian bubur ayam spesialnya sungguh menggoda. Buburnya agak sedikit kental, bukan tipe bubur yang encer. Jadi walaupun porsinya tampak tak terlalu banyak tapi sangat mengenyangkan.
Bubur hayam rempelo hati isiannya sama dengan bubur hayam biasa. Bedanya, ada tambahan rampelo hati yang dipotong kecil-kecil. Suwiran ayamnya juga bukan suwiran ayam yang besar-besar tapi suwiran ayam halus tapi cukup banyak. Semuanya ditata dengan apik. Jadi bukan ditumpuk campur jadi satu seperti bubur ayam pada umumnya. Senang deh lihat penyajiannya seperti itu. Rasa buburnya itu tak terlalu tawar. Ada rasanya walau tak terlalu dominan atau menonjol. Sesendok bubur terasa semakin lezat ketika dipadu dengan suwiran ayam, kacang kedelai dan rempelo hati. Apalagi kalau ditambah sambal. Enaknya pas, nggak berlebihan.
Untuk menu pisang dan keju aroma, sebetulnya tak begitu spesial. Memang lebih enak dikonsumsi pada saat masih hangat karena kriuknya berasa. Kalau yang keju aroma, selain di bagian dalamnya ada keju, di luar juga dikasih taburan parutan keju.
Menu yang unik dan lezat menurut saya dan Ayyas tuh bubur ketan hitam spesial. Walau cuma seporsi, kami cukup kenyang makan berdua. Mungkin karena sudah kenyang juga dengan makan bubur ayamnya. Nah yang bubur ketan hitam spesialnya ini berisi bubur ketan hitam, es krim dua scoop dan potongan mangga. Jangan bayangkan bubur ketan hitamnya agak keras. Tapi ketan hitamnya beneran lembut tapi nggak lembek. Saat dimakan dengan es krim dan potongan mangga, duh enak banget.
Kalau untuk teh aroma dan susu aroma menurut saya ada sedikit tambahan aroma rempah. Tapi secraa umum, tampilannya seperti susu dan teh pada umumnya. Kami pesan yang hangat. Jadi memang paling enak dinikmati usai makan semangkok bubur hayam.
Saran saya kalau datang memang harus lebih pagi. Karena selama kami disana, banyak yang datang tapi sayang nggak kebagian tempat sehingga harus waiting list. Disediakan kursi di bagian luar untuk pengunjung yang ingin menikmati bubur ayam di Bubur Hayam.
Kalau ke Yogyakarta mau ke Bubur Hayam lagi? Saya sih tetap mau.
Posting Komentar