Sekolah Dasar Ayyas

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Sekolah Dasar Ayyas




Senin, 27 Juli 2015, hari pertama Ayyas masuk sekolah dasar di kawasan Depok, Jawa Barat. Beberapa minggu sebelum masuk sekolah dasar, saya dan Ayyas mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan yang harus dibawa di sekolah. Jumlahnya tak sedikit. Ada 19 item yang harus dipersiapan dan di bawa untuk diletakkan di kelas. Mulai dari baju ganti, sikat gigi, berbagai peralatan menulis, gunting, kertas origami, kuas, crayon dan sebagainnya. Berbagai peralatan itu, dimasukkan di dalam keranjang yang nanti diletakkan di laci tempat duduk sekolah.

Malam sebelum masuk sekolah, semua peralatan itu saya masukkan dengan rapi di tas. Saya merasa beruntung bisa menemani Ayyas di hari pertama masuk sekolah. Di depan pintu masuk sekolah, kepala sekolah dan beberapa guru sudah menunggu orangtua dan murid yang masuk sekolah. Ayyas awalnya terlihat kaku. Tak ada senyum di wajahnya saat masuk sekolah. Kemungkinan dia masih belum merasa nyaman di sekolah baru. Saya menemani dia saya dan teman-temannya berkumpul. Setelah itu, saya berkenalan dengan para orangtua murid dan guru. Nah, saat saya hendak pulang, mendadak Ayyas memeluk saya. “Aku cuma ingin sama ummi,” kata Ayyas menangis dengan suara pelan. Saya mencoba meyakinkan dia bahwa asyik teman-temannya. Tapi dia masih menangis dan memeluk saya. Saat gurunya datang, kemudian mengalihkan perhatian Ayyas dan membawa Ayyas berkumpul dengan teman-temannya. Saya pulang dengan perasaan menduga2 Ayyas apa mampu beradaptasi atau tidak. Saya ingin tahu bagaimana reaksi Ayyas saat pulang. Alhamdulillah, saat pulang Ayyas tersenyum bahkan tertawa bahagia. Dan, saya pun bahagia.

Keesokan harinya, saya pun datang ke sekolah Ayyas. Saya menunggunya sejak pukul 10.00 hingga pukul 13.00 saat Ayyas pulang. Saya nanya Ayyas mau pulang dengan ummi naik motor atau naik mobil dengan mobil jemputan. Dan Ayyas bilang, dengan ummi. Akhinya, pulang saya membonceng Ayyas dengan motor. Agak deg2an, sepanjang jalan saya berdoa kami sehat selamat sampai rumah .

Saya masih terbiasa mengantar atau menjemput Ayyas saat masih TK. Kini, setelah Ayyas SD terkadang ingin juga sesekali antar. Biar tetap dekat dengan Ayyas. Biar ada kegiatan juga jika libur. Tapi teryata masih banyak yang harus dipikirkan. Misalnya kalau dengan mobil jemputan, secara teratur dia djemput dengan ketepatan waktu. Tapi jika dengan saya, bisa jadi Ayyas bangun malah siang. Dan terkadang menangis. Ini pernah terjadi saat saya memutuskan untuk mengantar Ayyas sekolah. Jam sekolah dia menjadi tidak tertib.

Sudah hampir dua minggu ini, Ayyas sekolah. Dia selalu tambah bahagia dan bersemangat. Pulang sekolah walaupun sudah sore, dia masih minta belajar. Saya terkadang harus membatasi karena kuatir dia terlalu bersemangat hingga kelelahan. Tapi malamnya, Ayyas pun masih minta belajar mengulang pelajaran hari ini dan belajar pelajaran besok.

Saya senang selama ini Ayyas baik-baik saja. Semoga selalu semangat. Allah melindunginya. Amin

コメントを投稿