“Nggak perlu ngirit-ngirit deh buat lebaran. Kalau ada duit, habisin aja buat beli apa yang diinginkan,” kata salah satu teman saya. Satu sisi, lebaran ini adalah masa yang dikumpulkan karena merupakan Hari Kemenangan setelah satu bulan berpuasa. Sehingga banyak yang kemudian menganggap, tabungan yang ada tak masalah terkuras habis saat lebaran. “Toh abis lebaran kerja lagi buat cari duit,” katanya lagi.
Saya satu sisi tak seratus persen setuju dengan pendapat teman saya itu. Menurut saya, bagaimanapun, kita harus paham cara mengelola keuangan keluarga setelah lebaran. Jangan sampai, tabungan selama kerja selama ini habis saat lebaran. Bukankah kita harus mempersiapkan dengan baik sehingga setelah lebaran masih ada tabungan.
Mengelola keuangan keluarga setelah lebaran bisa dibilang membutuhkan komitmen bersama pasangan suami atau istri. Bahkan bisa juga membahas dengan anak untuk pengeluaran selama lebaran sehingga anak juga tahu apa yang dipersiapkan kedua orangtuanya saat mengelola keuangan keluarga.
Tentu kalau masih anak-anak, bahasa dan penyampaian yang digunakan juga mudah dipahami dan menggunakan contoh-contoh sederhana. Misalnya untuk perjalanan mudik, makanan yang disediakan dari rumah itu yang dikonsumsi sehingga tak ada pengeluaran tambahan untuk beli cemilan sepanjang perjalanan.
Apa saja yang harus dilakukan untuk mengelola keuangan keluarga setelah lebaran ? Pertama-tama, lakukan pencatatan berapa pendapatan yang diperoleh. Misalnya untuk karyawan swasta, apakah hanya pendapatan dari gaji atau ada tambahan bonus atau bahkan pendapatan dari luar gaji. Sedangkan untuk freelance, mungkin bisa dihitung lagi pendapatan yang diperolehnya sebelum melakukan alokasi budget untuk lebaran.
Kedua, hitung ulang rencana pengeluaran untuk kebutuhan lebaran. Pendapatan yang diperoleh, jangan lupa langsung dialokasikan untuk zakat dan sedekah terlebih dahulu baru kemudian hitung rencana pengeluaran lebaran.
Misalnya jika mudik menggunakan kendaraan umum, alokasikan biaya kendaraan. Alokasikan juga biaya selama mudik di kampung halaman. Tentu saja ada pengeluaran lebih selama mudik. Termasuk juga alokasi dana untuk memberikan THR untuk keponakan-keponakan.
Ketiga, tetap sisihkan dana untuk dana darurat. Mengapa ? Ini penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati ? Besaran menyisihkan dana darurat sesuai kemampuan. Kebiasaan saya, dana darurat ditempatkan di rekening yang terpisah untuk rekening belanja sehari-hari sehingga mencegah menggunakan dana darurat.
Keempat, upayakan bawa uang tunai secukupnya ketika akan mudik. Membawa uang tunai terlalu banyak menjadi resiko juga. Tapi kalau tidak membawa uang tunai sama sekali, dikuatirkan akan kerepotkan karena masih aja ada transaksi yang dilakukan menggunakan uang tunai. Saya membawa uang tunai di dompet khusus untuk memudahkan.
Keempat, jangan lupa untuk disiplin dalam mengelola keuangan keluarga setelah lebaran. Karena kalau tidak disiplin, apa yang sudah direncanakan bisa berantakan. Sayang kan kalau sudah merencanakan tapi malah gagal karena tidak disiplin ?
Litersi Keuangan Syariah melalui Sharia Knowledge Centre
Buat saya, untuk merencanakan keuangan, memerlukan literasi keuangan syariah. Kita sekarang semakin mudah untuk belajar banyak tentang literasi keuangan syariah melalui internet. Saya tahu banyak tentang literasi keuangan syariah melalui https://www.shariaknowledgecentre.id/id/.
Sharia Knowledge Centre (SKC) merupakan ini merupakan pusat informasi, inovasi hingga kolaborasi ekonomi syariah untuk meningkatkan literasi yang mendukung pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Kanal ini diprakasai PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) yang bekerjasama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam industri ekonomi syariah melalui berbagai program kemitraan strategis.
Ada apa saja di Sharia Knowledge Center ? Ada empat kanal utama di kanal
ini yakni :
- Edukasi
- Regulasi dan Data
- Penelitian dan Pengembangan
- Bincang Syariah
- Tentang SKC
Beberapa contoh Informasi tentang edukasi yang bisa diperoleh melalui Sharia Knowledge Center
adalah istilah pihak yang menerima zakat, cara menghitung zakat profesi atau penghasilan hingga informasi tentang jenis-jenis bank syariah.
Di website ini juga ada kumpulan informasi terkait regulasi atau data. Misalnya peraturan Bank Indonesia, peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga peraturan Menteri Keuangan.
Ingin tahu lebih banyak tentang literasi keuangan termasuk pengelolaan
keuangan keluarga setelah lebaran ? Baca lengkapnya di website Sharia
Knowledge Centre.
Saat ini sudah banyak banget sumber-sumber yg mudah diakses untuk belajar keuangan. Beda banget dengan di masa dulu ya mbak.. Jadi, sebenernya sudah nggak ada alasan lagi untuk sulit mencari bahan belajar keuangan. Tinggal praktiknya nih yang emang butuh effort, karena praktik emang sering ga semudah teori hehehe.
Reply DeleteNahh iya deh, meskipun lebaran tuh pengeluaran jadi lebih banyak tapi aku mending memilih buat mengelola secara tepat. Merencanakan keuangan emang paling mudah belajar literasi keuangan syariah lewat SKC.
Reply DeleteAsslkm Alida kl bunda utk Lebaran semua darì anak2 termasuk penganan ketupat dkk juga pesen dari luar on their own budget. JD Uang bulanan mereka utk bunda aman terkendali hehe....kecuali kl bunda mau bikinin rendang spesial ala bunda baru deh dr kocek Meal Allowance tp itupun di reimburse oleh anak2. Asyik ya. Tp kl BUNDA over budgetting utk perawatan tanaman those on my own budget. Maksudnya sih baik agar bunda mengurangi kelelahan bunda.Iiiich pdhal gak ngurusin pot2 tanaman bunda bisa Suuùutttreeess. Let the money flowing for whatever reason as lkng as bunda's happy. Alida setuju kan bundanya sehat dan happy?
Reply DeleteBagi bunda ada pembagian tugas utk hafi Lebaran antar anak2 bunda. Bunda cuma tugasnya bikin rendang spesial ala bunda sampe item gak pahit dan huuuhhh katanya yummy. No matter what biayanya rendang tetap terhidang di hari Lebaran.
Reply Delete2x nulis koq ngilang tetus ya komentarnya.
Reply DeleteAku lagi belajar soal ini Mba, karena kayaknya ke epan hype juga keuangan syariah ini yah. Terima aksih sduah diulas dan direkomedasikan. aku tandai ya buat nice info ku
Reply DeleteSaat Lebaran memang pengeluaran bisa lebih besar. Saya pun biasanya mengalokasikan dana untuk bersenang-senang bersama keluarga besar. Tapi, ya, gak setuju kalau sampai semuanya dihabiskan. Tetapi, sebisa mungkin diatur pengelolaan keuangannya, lah. Pengen belajar lebih banyak tentang pengelolaan keuangan syariah, deh.
Reply DeleteTiap lebaran memang pengeluarannya banyak, tapi kita memang kudu bijak. Saya pun begitu, gak semua uang yang didapat untuk lebaran.
Reply DeletePasti saya pos-poskan untuk liannya. Baik untuk menabung ayau investadi, untuk kebutuhan setelah lebaran, belum lagi yang hajatan, dan lain sebagainya.
Aku kurang setuju buat ngabisin uang saat lebaran. Soalnya kita masih hidup di hari selanjutnya. Kalau bisa, malah hari-hari lain udah nyiapin budget khusus pengeluaran lebaran ya. Walaupun jujur, aku masih berusaha banget soal ini, hehehe
Reply Deletebiasanya setiap habis lebaran kita habis - habisan yaaa mba hehe..perlu pengaturan keuangan yang baik untuk memastikan kita tidak menghadapi masalah keuangan ke depannya
Reply Deletebetul banget, saat lebaran itu lumayan banyak pengeluaran, tapi memang jangan sampai dipaksakan deh sampai menghabiskan seluruh tabungan, karena kita ga tau kan hari esok apa penghasilan stabil atau nggak. jadi sewajarnya aja.
Reply Deletejadi tertarik mau baca Sharia Knowledge Centre, ibu-ibu butuh banget literasi keuangan seperti ini
Setiap habis Lebaran memang perlu banget nih evaluasi dan mengelola keuangan lagi. Biar nggak besar pasak daripada tiang. Perlu komunikasi antar pasangan untuk mengatur keuangan biar sama-sama enak. Harus transparan pokoknya
Reply DeleteKalau udah banyak situs buat belajar keuangan kaya gini masa iya sih mau mager mager aja soal finansial ya Bun. Keren ih, nanti aku juga mau ikutan belajar
Reply DeleteTiap lebaran selalu kas menipis karena emang mudik dan mengalami pengeluaran yang banyak. Walau dekat hanya ke Lampung Timur, tapi lumayan persiapannya.
Reply DeleteBener deh, biasanya tuh orang atau kita kalau pas lebaran suka lupaka jadi pengeluaran juga kadang jor-joran banget. Kalau aku biasanya membuat list pengeluaran, karena ini merupakan pengeluaran pasti disetiap tahun jadi memang kudu membuat catatan.
Reply DeleteHabis lebaran, nggak hanya hati saja yang kembali fitri
Reply DeleteDompet juga ya mbak
Makanya penting banget memgelola keuangan pascalebaran seperti ini
Nah kadang orang sembunyi di balik kata "setahun sekali" dll buat menghabiskan uang, apalagi pas lebaran, sampai kadang lupa kalau masih ada esok hari yang membutuhkan biaya juga.
Reply DeleteBaru tahu Prudential Shariah memiliki kanal syariah utk bantu mengelola keuangan lho. Thanks indonya.
Yang perlu diperhatikan sekali memang masalah keuangan ini selain hak untuk keluarga juga hak-hak yang harus disalurkan dengan cara dan hukum yang benar. Sepertinya memanfaatkan Sharia Knowledge Centre bisa menjadi satu rujukan untuk tetap bisa memahami hukum zakat profesi atau zakat penghasilan, zakat mal, zakat emas, zakat perdagangan dan lain-lain.
Reply Deletekhawatir rem blong kalau lebaran gini. Begitu terima THR jadinya bablas beli ini itu padahal masih ada hari esok setelah lebaran :))
Reply Deleteperencanaan keuangan yang baik perlu banget supaya ga collaps setelahnya.
walau hari biasa aku belum baik dalam mengelola keuangan keluarga, tapi sebelum lebaran harus berfikir bijak dalam mengeluarkannya. Apalagi pas THR cair xD Pengen beli ini itu persiapan lebaran, tapi waspada juga jangan over agar setelah lebaran masih punya pegangan. Dan kebetulan lebaran idul fitri adalah haul aku untuk mengeluarkan zakat mall, dan zakat fitrah juga pastinya :D Aku baru tau nih soal SKC ini, hehe..
Reply DeleteKeren banget nih ada sharia knowledge center, lengkap isinya... Belajar literasi keuangan jadi semakin mudah ya...
Reply DeleteJadi kipingin lebih tau deh ttg produck prudential satu ini.. bener bnget, mau itu THR, gaji yg diterima tiap bulan mesti bnget dikeloka dn sumberny dh banyak klo kita mau belajar
Reply DeleteSepakat mbak, jangan sampai deh sepulang mudik terus isi dompet maupun rekening kosong, biarpun itu setahun sekali, tapi ya nggak harus gitu juga.
Reply DeleteWah kini makin mudah ya kalau pengen tahu segala hal tentang keuangan syariah, tinggal ke Sharia Knowledge Centre aja.
Aku juga kurang sependapat mbak sama temennya itu. Memang sih Lebaran banyak pengeluaran, tapi ya gak sampai jor joran juga kan. Karena kebutuhan ke depan memang masih ada dan masih cukup banyak.
Reply DeleteDana darurat ini memang wajib ada sih ya, beneran kerasa banget manfaatnya. Saat ada sesuatu yang tidak diinginkan, bisa dipakai tanpa mengganggu cash flow bulanan kita
Susah direm pengeluaran lebaran -mudik , karena kadamg mikirnya ini kan setahun sekali, padahal ngaruh banget ya sm kestabilan keuangan keluarga
Reply Delete