Jalan Hidup Bunda Icha

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Jalan Hidup Bunda Icha

Selama sembilan tahun telah mengelilingi 31 propinsi di Indonesia dan lebih dari 250 kota kabupaten? Itulah yang telah dilakukan Elisa Koraag saat masih aktif bekerja dulu.  Elisa kerap dipanggil Bunda Icha. Icha adalah nama panggilannya saat kecil. Nama lengkapnya adalah Elisa Kostrada Koraag. Nama Elisa diambil dari nama opanya. Sedangkan nama ‘Kostrada’ berasal dari kata Kostrad karena sang papi adalah TNI AD. Ia mengaku nama ‘Kostrada’ ini sangat‘antik’ dan sempat merasa agak terganggu karena sangat aneh terdengar.

Sejak tahun 2011, ia memilih membesarkan  kedua anaknya dan menjadi ibu rumah tangga, setelah 18 tahun sebagai wanita karir. Ia pernah bekerja selama 10 tahun di Radio Pesona FM, Jakarta. Dan kemudian bekerja di perusahaan penelitian sosial, politik dan marketing selama tujuh tahun. Di usianya yang kini menginjak 50 tahun, Bunda Icha masih tetap aktif. Terakhir  ia diajak ke Belitung untuk menjadi saksi gerhana fenomena alam yakni Gerhana Matahari Total.




Bunda Icha telah menerbitkan satu buku berupa kumpulan puisi, yang diterbitkan sebagai penanda di usianya yang ke 50 tahun. Buku berjudul ‘Sketsa Sebuah Senyum’ diterbitkan akhir tahun 2015. 

Membaca blognya di www.elisakoraag.com, Bunda Icha menceritakan kegundahan hatinya saat pertama kali memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Ia kaget saat mengetahui kala itu kedua anaknya, setiap pulang sekolah masih dibantu asisten RT untuk membuka sepatu dan ganti baju. Dalam blognya, Bunda Icha juga menceritakan kepedihan hati saat anaknya menolak belajar dengannya. Malam demi malam dilewatinya dengan menangis saat ia merasa menjadi outsider. Berkat perjuangannya, Bunda Icha pun berhasil mengambil hati anak. Bagi saya, Bunda Icha menunjukkan dirinya sebagai sosok yang kuat dan mandiri. Tentu ini tak lepas dari peran kedua orangtuanya dalam membesarkannya.  


Mengenal Bunda Icha juga berarti mengenal kehidupannya sebagai anak yang terlahir di keluarga besar. Ia menceritakan kehidupannya yang lahir dan besar di Jakarta. Bunda Icha sejak kecil mendapat kesempatan yang sama. Setiap tahun ajaran baru, ia dan saudaranya akan mendapat jatah, seragam, sepatu dan alat tulis yang baru tanpa pengecualian. Dan ini berlangsung saat remaja hingga kini. Ia dan saudara-saudaranya selalu membeli tas, sepatu, dan baju aneka model agar bisa tukar pakai. Kini, jika ada undangan dan punya kebaya warna tertentu tapi nggak ada padanan kain, maka mereka akan saling menelpon untuk pinjam. Ya, betapa indahnya saling berbagi. Ingin tahu lebih banyak tentang Bunda Icha? Mampir ya ke blognya http://www.elisakoraag.com/ ...





33 nhận xét

Avatar
Yurmawita 14:59 22/3/16

Asyik ya jadi Blogger berprestasi bisa jalan jalan keliling ..salam kenal mba Rach

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 15:03 22/3/16

Iyaa bener, banget mba. Rejeki tambahan. Alhamdulillaah

Reply Delete
Avatar
Dary Pradipta 17:22 22/3/16

kunjungan di sore hari mbak hehehehehhehee

Reply Delete
Avatar
monda 20:56 22/3/16

seru2 ya baca asal usul nama mak Elisa dan suadara2nya...

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 13:39 23/3/16

Hiihii iyaa. Seru karena keluarga besar pula :)

Reply Delete
Avatar
Innnayah 09:08 23/3/16

Bunda Icha ini baij banget..ketemu 2x di event..dan friendly

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 13:40 23/3/16

Aku malah belum pernah ketemu, mbaaa :)
Kliatan sih kalo friendly :)

Reply Delete
Avatar
Ayu Citraningtias 10:36 23/3/16

saya belum nulis tentang bunda icha, saya suka ngikutin IGnya, isinya jalan2 terus hehe

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 13:41 23/3/16

Ayuuk tulis, mba Ayuu
Iya kayaknya emang hobi jalan-jalan. Hiihii

Reply Delete
Avatar
Nia K. Haryanto 13:26 23/3/16

Suka sama Mbak Icha. Meski gak kenal secara nyata, tapi beliau selalu tegas. Gak banyak basa-basi kayaknya, ya. Angkat jempol juga dengan kemampuan nulis dan sastranya. Kereeeeen...

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 13:41 23/3/16

Bener, mba Niaaa
Tulisannya mengalir...

Reply Delete
Avatar
Ira guslina 19:31 23/3/16

iya. Perlu banyak belajar sama mba elisa buat membesarkan anak remaja. Mumpung krucils masih bayi. :-)

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 09:13 24/3/16

Emang nggak mudah sih mba membesarkan anak remaja. Hihii

Reply Delete
Avatar
Aireni Biroe 05:55 24/3/16

Hihi, tukar pakai dengan saudara, seru kayaknya :D

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 09:13 24/3/16

Iya kalau seukuran ya mba :)

Reply Delete
Avatar
Mugniar 14:12 24/3/16

Wow perjuangan Bunda Icha sampai segitunya? hebat.
Sekarang anak2nya pasti menempatkannya sangat istimewa di hati mereka ...

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:45 24/3/16

Perjuangan seorang Mama, mba Niar :)

Reply Delete
Avatar
nova violita 14:34 24/3/16

membaca tulisan mba alida dan bunda icha itu ada kesamaan..rapi dengan tanda bacanya...
keliatan banget pham tentang tulisan jurnalis... senang banyk belajar dari tulisan kalian...

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:46 24/3/16

Alhamdulilllah. Makasih, mba Nova. Saya harus banyak belajar :)

Reply Delete
Avatar
Hairi Yanti 23:40 24/3/16

Pengalaman perjalanan Bunda Icha banyak banget. Saya masih hitungan jari mengunjungi kota2 di Indonesia :D

Reply Delete
Avatar
Dewi Elsawati 09:57 25/3/16

Saya pikir, menjadi ibu rumah tangga bukan sebuah keputusan, akan tetapi sebuah keharusan karena perempuan adalah multitasker sejati.

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 10:14 25/3/16

Iya bener banget, mba Dewi. Keputusan yang di ambil berdasarkan kesadaran penuh :)

Reply Delete
Avatar
Hanna 14:36 28/3/16

aku merasa kisah bunda Icha dengan anaknya sangat inspiratif dan dalam.. kuat sekali karena aku tahu pasti sedih dianggap outsider oleh sang anak... nice post kak, salam kenal! :)

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:54 28/3/16

Bener, mba. Aku membayangkan aja sedih :(. Makasih sudah mampir, mba

Reply Delete
Avatar
Ria Fasha 22:40 28/3/16

baca kisahnya sama saudara itu bikin jadi terharu deh, sampai sekarang tetap akrab itu jadi contoh yang baik bgt dan jarang ditemukan sekarang ini

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 09:17 30/3/16

Iya mba Ria. Alhamdulillah ya. Smoga kita demikian :)

Reply Delete
Avatar
Ratna Dewi 23:05 28/3/16

Aku membayangkan keluarga besar Bundcha itu asik banget deh, tetap kompak sampai tua.

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 09:17 30/3/16

Amin amiin. Ntar mba Ratna juga masih sampai tua tetap kompak ama keluarga jugaa yaa. Amiin. Hihii

Reply Delete
Avatar
Aprillia Ekasari 03:25 3/4/16

Ada enaknya ya, kalau saudara banyak dan sepantaran hihihi

Reply Delete
Avatar
lianny hendrawati 21:29 10/4/16

Keluarga Mami Icha banyak ya, tapi akur. Unik sekali melihat keluarga besar mami Icha liburan bersama naik bus dan pake kaos yg seragam. Seruuu :)

Reply Delete