Sirop Obat Aman untuk Anak

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Sirop Obat Aman untuk Anak

“Arkhan panas. Mau minum sirop obat tapi nggak boleh. Padahal andalannya ya sirop obat penurun panas untuk anak,” kata Nia, adik ipar saya, awal tahun lalu. Anaknya yang berusia enam tahun ini sudah dua hari panas. Biasanya, sebagai penolong pertama, ia berikan sirop obat penurun panas. Tapi berita yang muncul kala itu membuat dia was-was

Sepupu saya juga mengeluhkan hal yang sama. “Kalau nggak boleh minum sirop obat kala anak panas, terus minum obat apa?,’ katanya. Sirop obat penurun panas ini seperti penyelamat awal kala anak panas demam. Untuk minum obat tablet, anak-anak masih kesulitan untuk menelan obat.

Kalau minum obat puyer, ada rasa pahit yang buat anak jadi urung minum obat penurun panas. Padahal, demam harus segera diredakan. Dilema ini tak hanya dialami adik ipar dan sepupu saya. Tapi hampir semua orangtua khususnya ibu-ibu di seluruh Indonesia. 


“Karena nila setitik, rusak susu sebelangga. Karena EG (Etilen Glikol) setitik, rusak sirop obat senegara,” kata dr Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia berpantun saat menjadi narasumber DIskusi Interaktif Kesehatan berjudul ‘Sirop Obat Aman untuk Anak’.

Dokter Piprim menjadi satu dari enam narasumber yang dihadirkan pada diskusi interaktif kesehatan yang dilaksanakan oleh Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI). Ada beberapa narasumber yang hadir pada acara yang dilaksanakan pada Selasa, 21 Maret 2023 terkait perkembangan terbaru mengenai keamanan sirop obat.


Beberapa narasumber yang hadir saat event adalah :

  • Dr.Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Direktur Produksi dan DIstribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan
  • Dra. Tri Asti Isnariani, APT,M.Pharm (Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, dan Zat Adktif Badan Pengawas Obat dan Makanan Repubik Indonesia)
  • APT. Noffendri Roestram, S.SI (Ketua Umum Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia)
  • Prof.APT.I Ketut Adnyana, MSI (Guru Besar Farmakologi-Farmasi Klinis, ITB)

Apa itu gangguan ginjal? Gangguan ginjal terjadi karena ada penurunan mendadak fungsi ginjal. Menurut dr. Piprim, penyebab gangguan ginjal sebenarnya banyak dan bisa terjadi pada semua umur.

Namun adanya gangguan ginjal akut pada anak ini baru pertama kali. Semua berawal sekitar bulan Agustus 2022, ada laporan dari berbagai IDAI cabang Indonesia tentang pasien anak yang dalam keadaan batuk pilek, demam kemudian minum obat. Tapi setelah minum obat, tak bisa buang air kecil. “Pasien kemudian dibawa ke rumah sakit, tapi meninggal,” kata dr Piprim.


Ada beberapa kesamaan pasien yang mengalami gangguan ginjal akut yang dilaporkan seluruh  cabang IDAI yakni :

  • Sebagian besar pasien adalah balita
  • Anak sehat sebelumnya tanpa komorbiditas
  • Didahului riwayat demam, gejala saluran cerna, saluran pernapasan, tanpa ada episode penyakit maupun kondisi yang bisa menjadi penyebab gagal ginjal akut misalnya dehidrasi
  • Memperoleh pengobatan simptomatik sebelumnya

Saat datang ke RS rujukan dengan kondisi anuria (tidak bisa kencing). “Kemudian dilakukan dialisis (cuci darah) tapi walaupun sudah dilakukan cuci darah, anak-anak ini tak selamat. DIpasang ventilator, meninggal,” katanya dr Piprim lagi.

Situasi menjadi tak menentu. Penyebab kematian kemudian menjadi tanda tanya besar di kalangan tenaga medis. “Dokter-dokter anak stres. Para pakar ginjal anak, stres saat itu. Kenapa anak yang sudah dikasih terapi standar cuci darah tapi tetap meninggal?,” tambah dr Piprim.  

Ganguan ginjal akut pada anak itu sebagian besar karena kelainan bawaan. Misalnya sejak lahir, ginjalnya itu kecil. Jadi ada masalah di ginjal. Tapi anak-anak yang alami gagal ginjal akut yang terjadi secara berkala itu sehat. Ketika dilakukan pemeriksaan USG, hasilnya sehat jadi tak ada masalah. “Tak ada gejala anak dehidrasi,” katanya lagi.


Kemudian dilakukan berbagai pemeriksaan dan diskusi tanpa henti untuk mencari tahu apa sebenarnya penyebab dari adanya kejadian gagal ginjal akut yang sebabkan kematian ini?  “Jadi kami ini binggung apa penyakitnya? Suasana bener bener horor,” kata dr Piprim menggambarkan suasana kala 2022 itu.

Pada Oktober 2022, ada laporan Gambia dan apa yang dipresentasikan sama dengan apa yang dialami oleh dokter-dokter anak di Indonesia. Beberapa kesimpulan pertemuan dengan tim tenaga kesehatan Gambia menyimpulkan :

  • Profil pasien di Gambia serupa dengan di Jakarta
  • Tidak dilakukan pemeriksaan antibodi SARS-COV-2
  • Tidak dilakukan pemeriksaan marker inflamasi
  • Tidak dilakukan CT scan
  • Technical Assistant dari WHO
  • Setelah penarikan sirop obat, angka kejadian menurun

“Kami nggak terpikir ada sirop obat mengandung racun EG. Di otak kami nggak pernah terpikir ada orang tega menaruh racun dalam sirop obat anak-anak kita itu,” ujar dr Piprim.

Masalah yang terjadi kemudian tak kunjung surut. Ada masalah yang kemudian dihadapi tenaga kesehatan yakni :

  • Pasien tetap terus bertambah, fasilitas untuk dialisis dan PICU terbatas
  • Informasi belum tersosialisasi merata pada seluruh dokter anak Indonesia
  • Respons dan perspektif yang berbeda dari anak di Indonesia terkait isu intoksikasi yakni perbedaan pasien yang ditangani, kurangnya informasi yang didapat

IDAI kemudian melakukan beberapa hal yakni mengumpulkan informasi dari seluruh anggota cabang IDAI di seluruh Indonesia untuk melaporkan kasus yang ditemukan termasuk kasus mendapat rujukan atau tidak.

“Kami juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pemutakhiran kasus gangguan ginjal akut yang progresif dalam hal dukungan investigasi, manajemen terapi dan edukasi,” tambahnya. Selain itu juga membuat hotline bagi para anggota terkait dengan diagnosis dan gangguan gagal ginjal akut yang progresif.

Berbagai rekomendasi-rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia  untuk sosialisasi pun dilakukan.  

Keputusan krusial ketika Kementerian Kesehatan meminta seluruh tenaga kesehatan menghentikan penggunaan sirop obat. “Ini keputusan yang spektakuler dan paling berani dan saya apresiasi untuk Kementerian Kesehatan,” tambahnya.


Kemudian dari pihak BPOM langsung investigasi dan temukan ada bahan baku yang mengandung 99 persen EG. “Kita apresiasi BPOM dan Kemenkes. Karena tanpa keputusan berani menghentikan peredaran obat , saya tak tahu nasib anak anak yang bisa jadi korban lagi,” ujarnya.  

IDAI, katanya, bukan oraganissi yang menentukan obat ini aman atau tidak. Dokter anak, katanya, hanyalah user yang meresepkan ke pasien pasien. “Kami rekomendasiskan sesuai lembaga berwenang. Dalam hal ini BPOM dan Kemenkes dan jika keduanya nyatakan aman ya kami siap. Hanya saja masalah public trust itu berbeda. Gara-gara EG rusak, sirop senegara,” katanya panjang lebar.

Agusdini Banun Saptaningsih, Direktur Produksi dan DIstribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan mengatakan, Kemenkes mengeluarkan surat edaran penghentian sementara penggunaan obat sirup. “Untuk produk ini wewenang dari Badan POM tetapi penghentian sementara ini lakukan diperintahkan Menkes,” katanya. Pihaknya, tak menarik produk tapi menghentikan pemberian obat di layanan kesehatan.

BPOM, katanya paling berwenang untuk mengetahui mutu obat. Pihaknya melakukan kerjasama dengan BPOM dan pelaku usaha agar kedepan pelaku usaha menguji bahan baku secara berkala untuk keamanan sirop ini bisa terjamin. Pada sidang WHO, Kemenkes dan BPOM mendapat apresiasi karena bisa bekerjasama sehingga dapat memutus mata rantai terjadinya gagal ginjal akut.


Dra Tri Asti Isnariani, Spt, M.Pharm, Plt Direktur Registrasi Obat BPOM mengatakan, pihaknya  melakukan evaluasi atau keluarkan ijin tak bisa sembarangan tapi menggunakan standar nasional dan internasional. Badan POM secara rutin dinilai oleh WHO. ”Apa yang terjadi ini jadi hikmah bhwa BPOM sudah lakukan ketat tapi masih terjadi maka ini harus ada yang lebih diperketat. Tapi ketat itu akan diikuti dengan semacam mitigasi resiko. “Kami kawal agar obat yang beredar memenuhi khasiat mutu dan keamanan,” tambahnya.  

Takkala ada WHO alert, Badan POM melakukan investigasi menyeluruh. “Akhirnya ketemu penjahatnya. Jadi jangan kuatir, penjahat sudah ketemu dan sudah ditangkap,” katanya lagi. Berdasarkan data, hingga kini ada 660 produk yang dinyatakan aman beredar dan dikonsumsi. “Kami sangat berhati-hati dan jika sudah rilis berarti sudah dinyatakan aman. Minumlah sirop obat yang sudah dinyatakan rilis aman oleh BPOM,” katanya lagi.


Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, APT. Noffrendi Roestram mengarakan pasien dan orangtua tidak perlu kuatir dan diajurkan membeli sirop obat di apotek resmi. “Belilah di apotek resmi berdasarkan resep dokter ataupun pembelian obat bebas,” katanya.

Nah untuk mengetahui mana sirop obat yang sudah ijin BPOM, bisa diakses di https://www.pom.go.id/new/view/direct/sirup_obat_aman dengan cara masukkan nama sirop obat yang diinginkan. Informasi lebih lengkap, bisa kunjungi https://www.instagram.com/gpfarmasi.id/ 

 

 

26 nhận xét

Avatar
Hani S. 15:02 27/3/23

Alhamdulillaaaah, aku termasuk yang sempet khawatir banget saat si kecil demam sementara parcet sirop di rumah gak boleh dikasih sebagai pertolongan pertama. Apalagi ditambah denger berita banyaknya kasus gagal ginjal pada Anak yang disebabkan sirop obat, huaaa sedihnya, hiksss. Semoga kedepannya tidak akan terulang mimpi buruk itu, dan Mommies sudah bisa lega nih, sirop obat kini sudah dinyatakan aman, yeayy

Reply Delete
Avatar
bundayati.com 22:45 27/3/23

Asslkm Alida, bunda cums geleng2 kepala aja baca beruta2 te tang larangan obat2an cair utk anak. Kenapa baru skrng ya? Obat cair itj (penurun panas or batuk pilek) kan ada yg dipakai ibu2 termasuk bunda sejak anak2 bunda batita or balita. Skrng anak bunda udah seusia Alida. Lah! koq baru skrng ya ada kasus seperti itu.

Reply Delete
Avatar
khairiah 23:48 29/3/23

Iya cemas banget yaa bunda takut anak-anak kenaoa-kenapa untungnya sekarang udah dibilang aman

Reply Delete
Avatar
Suciati Cristina 05:30 28/3/23

alhamdulillah sirop obat udah aman dan bisa cek2 di list dari BPOM ya mba. Aku mengikuti updatenya kasus ini, udah deg2an dan sempat bingung yg mana sih list yg beneeeer. Semoga nggak terjadi lagi ya, huhu. Kasihan yg jadi korban, anak2 :'(
sehat2 ya mba Lid sekeluargaa

Reply Delete
Avatar
Nanik nara 09:35 28/3/23

Ngeri banget mbak baca kasus gagal ginjal pada anak-anak di tahun kemarin itu. Sebagai ibu, saya pun turut merasakan kesedihan ibu lain yang anak-anaknya mendadak kena serangan gagal ginjal akut dan akhirnya meninggal.

Alhamdulillah sudah ketemu penyebabnya, pemerintah juga bergerak cepat. Kini sirop obat sudah aman lagi digunakan

Reply Delete
Avatar
Nurul Fitri Fatkhani 21:20 28/3/23

Sekarang semua orang tua tidak perlu khawatir. Saat anak sakit, orang tua bisa memberikan sirup obat untuk menyembuhkan penyakitnya. Asalkan sesuai dengan aturan pakainya.

Reply Delete
Avatar
Damar Aisyah 08:36 29/3/23

Dokter Piprim aja gak kepikiran ada orang jahat banget naruh racun di sirop obat anak, lha apalagi orang awam seperti saya. Beneran dah, pemerintah kudu makin hati-hati dan ketat dalam pengawasan bahan tambahan obat.

Reply Delete
Avatar
Andiyani Achmad 09:10 29/3/23

dengan adanya kabar gembira ini tentu membuat semua ibu merasa lega dan gak perlu khawatir lagi karena sirop obat sudah aman untuk anak

Reply Delete
Avatar
Tian lustiana 12:32 29/3/23

Alhamdulillah sudah aman yah konsumsi sirop obat, jadi tenang hati ini. Makasih loh mbak sharingnya.

Reply Delete
Avatar
April Hamsa 12:46 29/3/23

Hoohh ya emang setres pas ada kasus obat sirop itu,. Anak2ku pas sakit ganti2an kmrn juga akhirnya ke dokter dikasi puyer, Untngnya obat batuknya bentuknya sirop racikan jd dokternya bilang suruh masukin situ puyernya tapi kan ya tetep gak praktis ya beda ma obat sirop.
Kalau skrng udah dapat penjelasan dah tenang, bisa berani nyetok obat sirop lagi,

Reply Delete
Avatar
Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) 15:07 29/3/23

Akhirnya sekarang ibu-ibu di Indonesia sekarang setidaknya bisa lega ya mak, setelah dibuat khawatir karena larangan penggunaan sirop obat. Aku apalagi, syok banget karena habis konsumsi obat penurun panas yang sempat viral kemarin.

Reply Delete
Avatar
Lintang 15:08 29/3/23

Isu sirop bikin gagal ginjal beneran bikin emak2 ikutan stres lho. Kan anak2 masih kesulitan minum puyer, anakku kadang muntah kalau minum puyer. Mantau perkembangannya bikin deg2an juga, mana anak kan kalau demam bisa kapan aja. Untung deh sekarang udah aman. Alhamdulillah.

Reply Delete
Avatar
Tian lustiana 16:50 29/3/23

Alhamdulillah sudah aman ya sekarang, jadi ga was - was lagi kalau ngasih obat sirop

Reply Delete
Avatar
Eri Udiyawati 17:38 29/3/23

Bener banget deh. Gara-gara EG setitik, rusaklah sirop obat senegara. Bahkan korbannya banyak. Ulah oknum yang menyebalkan dan merugikan semuanya.

Alhamdulillah, sekarang udah aman. Udah gak was-was kalau anak tiba-tiba demam. Sirop obat itu andalan kita sebagai mama.

Reply Delete
Avatar
Uniek Kaswarganti 20:22 29/3/23

Pas kasus cemaran EG/DEG rame diperbincangkan, para ibu yang masih punya anak bayi jelas bingung gimana caranya memberikan obat kepada buah hatinya. Alhamdulillah, saat ini sudah teratasi. Udah tidak perlu khawatir lagi untuk memilih obat sirup untuk anak.

Reply Delete
Avatar
Naqiyyah Syam 22:03 29/3/23

Jadi tahu ya bagaimana Kemenkes menyetop peredaran obat sirup pada saat isu itu beredar dan ditemukan kemungkinan ada racun yang menaruh di dalam sirup untuk anak-anak itu aku yang termasuk khawatir karena anakku suka atau kalau sakit sering minum obat sirup

Reply Delete
Avatar
Dee_Arif 22:05 29/3/23

Alhamdulillah ya mbak
Sekarang obat sirup sudah aman
Sekarang nggak perlu worry saat anak sakit
Kemarin deg deg an banget saat obat sirup dilarang

Reply Delete
Avatar
Lidya Fitrian 23:38 29/3/23

Gak was-wasnya ya mbak waktu ada laranag ga boleh konsumsi obat sirop waktu itu, khawatir anak mau minum obat apa. Syukurlah BPOM sudah mengeluarkan list obat sirop yang aman

Reply Delete
Avatar
Rahmah 'Suka Nulis' Chemist 23:48 29/3/23

Syukur deh apalagi kompakan anak tiga sakit semua dan obat sirup paling aman buat diminumkan. Sangat membantu sekali emak emak seperti saya ini.

Reply Delete
Avatar
khairiah 23:49 29/3/23

Lega banget moga nggak ada kasus gagal ginjal, dan moga anak2 kita sehat selalu aamiin

Reply Delete
Avatar
lendyagassi 23:57 29/3/23

Alhamdulillah, kabar baik yang perlu semua orangtua khususnya para Ibu ketahui bahwa sirop obat anak masa kini sudah aman. Apalagi mengakses daftar list obat yang mana saja yang aman agar lebih yakin saat memberikannya kepada anak.

Reply Delete
Avatar
Gusti yeni 05:26 30/3/23

Ikutt seneng mendengar beritanyaa...kemarin emang beneran bikin galau mana anak juga demam....sebel juga sih karena obat demam sirup kan yg paling mudah di minum anak2 yaa

Reply Delete
Avatar
Sri Widiyastuti 04:21 1/4/23

Alhamdulilah sekarang sudah resmi ya obat sirup sudah aman dan bisa diberikan kepada anak anak yang sakit. untuk memastikan juga kita bisa cek nama nama obat yang akan digunakan disirus yang direkomendasikan, makasih infonya umi

Reply Delete
Avatar
Rina s 09:32 3/4/23

Ga nyangka ya gagal ginjal akut dari obat sirup yang tercemar, alhamdulillah sekarang sudah aman.

Reply Delete
Avatar
Adriana Dian 18:29 3/4/23

Semua buibu tuh kayanya pasti jadi legaaa banget pas tau kabar ini ya mak. Deg degan banget pas pertengahan tahun lalu denger kasus GGAPA ini. Alhamdulillah sekarang angka kasusnya sudah menurun, penjahatnya pun sudah ditangkap ya maaaak

Reply Delete
Avatar
Nặc danh 06:20 16/4/23

Mohon ijin bertanya, siapa yg menjamin 100% obat sirop tsb sdh aman? Apakah sdh ada peraturan kesehatan yg diperbarui, terutama peraturan pengawasan dr pihak pemerintah sehingga obat² sirop tsb dinyatakan aman? Jgn hanya bisa melindungi produsen farmasi dgn peraturan² yg tdk transparan yg merugikan masyarakat. Ada badan pengawas tp berdalih tdk punya wewenang utk mengawasi. Mohon jgn asal diskusi hanya utk sekedar mengisi agenda kerja, demi melancarkan kembali penjualan obat sirup, tp seharusnya para pakar narasumber berdiskusi utk memperbaiki aturan² yg mampu menyatakan badan pengawas punya wewenang utk melakukan pengawasan langsung thdp obat & makanan. Sekian dan terima kasih

Reply Delete