Kondisi pandemi seperti sekarang membuat kita harus pandai mengelola keuangan keluarga. Jika dulu pengeluaran lebih berkisar pada kebutuhan harian seperti makan, minuman, hingga pembayaran cicilan rumah dan lainnya. Kini ada pengeluaran tambahan mulai dengan membeli aneka multivitamin, masker dan kebutuhan untuk menjaga tubuh dari wabah penyakit covid.
Padahal, harga kebutuhan entah kenapa semakin merangkak naik. Saya pernah ngobrol bersama teman tentang harga yang serba naik. Dulu misalnya bawa uang Rp 100 ribu bisa dapat banyak sayur dan lauk pauk lainnya. Kini, uang Rp 100 ribu hanya mendapat barang yang bisa dihitung dengan jari. “Sekarang semuanya serba mahal,” celetuk kawan saya. Saya pun mengiyakan.
Apalagi banyak yang kemudian terkena dampak pandemi. Ada yang terpaksa mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Ada juga yang terpaksa usahanya gulung tikar karna produknya tak laku di pasaran alias sepi pembeli.
Sumber : pixabay.com |
“Kita harus benar-benar semakin pintar mengelola keuangan keluarga,” kata kawan saya. Saya setuju. Dan saya yakin banyak kawan-kawan saya yang juga setuju dengan pendapat itu. Tapi, bagaimana cara mengelola keuangan keluarga yang tepat ?
Saya banyak belajar dari suami saya. Dia bilang kalau gaya hidup sebaiknya tidak naik jika pendapatan naik. Hidup itu harus apa adanya. Tidak banyak mau, tidak banyak ingin ini dan ingin itu. Kelihatan mudah tapi sebetulnya sulit sekali diterapkan. Tapi setidaknya saya selalu berusaha untuk menerapkannya.
Tips Kelola Keuangan Keluarga
Hal pertama yang saya lakukan bersama suami adalah komunikasi. Dengan adanya komunikasi, pasangan suami dan istri bisa mengelola keuangan keluarga lebih baik. Ada transparansi yang bisa dilakukan pasangan suami istri. Istri tahu jumlah pendapatan suami. Begitupun sebaliknya. Jika istri adalah ibu rumah tangga, bukan berarti tak boleh tahu pendapatan suami. Dengan keterbukaan, bisa dialokasikan bersama dana untuk kebutuhan sehari-hari atau penggunaan dana darurat.
Misalnya jika suami istri bekerja, bisa diketahui dan diobrolkan bersama berapa budget untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk kebutuhan darurat lainnya. Dan untuk kebutuhan sehari-hari menggunakan budget dari gaji suami atau istri.
Jika istri adalah ibu rumah tangga, bisa diketahui juga berapa persen gaji suami untuk sehari-hari dan berapa persen untuk disimpan. Komunikasi ini juga penting untuk mengetahui dan menyepakati bersama-sama alokasi keuangan keluarga.
Bersama pasangan, hitung semua pemasukan dan kemudian membuat anggaran pengeluaran menjadi lebih rinci. Satu yang juga penting adalah menentukan prioritas keuangan keluarga. Ada keluarga yang mungkin memprioritaskan pendapatan yang diperoleh untuk anggaran pendidikan anak. Bersama pasangan kita bisa sama-sama memangkas mana anggaran yang tak penting.
Jangan lupa sejak awal budgeting anggaran untuk dana yang harus ditabung. Pastikan setiap bulan harus ada uang untuk ditabung. Jumlahnya bisa sekitar 10 persen atau lebih dari total pendapatannya setiap bulannya. Menyisihkan dana untuk anggaran menabung penting sekali jika dilakukan di awal bulan. Jadi jangan menunggu sisa uang di akhir bulan baru menabung. Tapi sejak menerima gaji, langsung anggarkan uang untuk ditabung.
Satu yang juga penting dalam mengelola keuangan keluarga adalah menentukan sejak awal jika membeli sesuatu bukan karena keinginan tapi berdasarkan kebutuhan. Saya tahu ini tak mudah tapi percayalah ini harus dilakukan. Jadi sebelum membeli sesuatu, perlu dipertimbangkan untuk membeli sesuatu. Soalnya saya pun seringkali mengalami masa yang membeli bukan berdasarkan kebutuhan tapi berdasarkan keinginan.
Edukasi terkait pengelolaan keuangan sebetulnya kerap di edukasikan oleh berbagai kalangan ke masyarakat. Termasuk PT FWD Insurance Indonesia yang mengadakan kegiatan menghadirkan Dee Lestari dan Reza Chandika sebagai narasumber yang berbagi kisah hidup dalam menemukan dan menjalani passion serta berbagi tips mengatur keuangan.
Ini menunjukkan FWD memberikan perhatian lebih untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai kampanye. Termasuk kampanye undian #ProteksiOn Lucky Draw yang dilakukan 28 Januari 2022 dan menghadirkan Dee dan Reza sebagai narasumber. Kampanye ini tidak hanya menyajikan hadiah menarik tapi juga menginspirasi kita semua agar semakin bijak dalam mengelola keuangan dengan memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Nah, kampanye #ProteksiOn Lucky Draw ini telah berlangsung sejak Juli 2021 dan hingga kini terdapat lebih dari 2600 nasabah hingga masyarakat yang terlibat pada kampanye ini. Pada undian terakhir #ProteksiOn Lucky Draw ini, nasabah telah membeli salah satu atau lebih dari 10 produk asuransi proteksi dari FWD Insurance yang terdapat di dalam program dan berkesempatan memenangkan berbagai hadiah.
Sambil belajar mengelola keuangan keluarga, siapa tahu dapat rejeki nomplok dari FWD. Benar kan ?
Kalo dapet rezeki nomplok dari FWD, ga akan nolak nih, Maak!! Apalagi sambil belajar mengelola keuangan keluarga, hmm kadang kalo melihat ngitung2, budget2 kehidupan rasanya pengen menjerit, tedaaaak. Tapi alhamdulillah, masih bisa bertahan dan hidup apalagi di tengah pandemi begini.
Reply DeleteSepakat banget intinya adalah komunikasi pasutri buat mengelola bareng2.
Kami menerapkan gaya hidup frugal. Agak telat sih, tapi nolong banget pas pandemi gini suami sempat di phk tapi nggak ngaruh dg keseharian kami sampai suami dapat kerja lagi. Uraian ttg gaya hidup frugal sama dg artikel di atas. Ekstreemnya kayak Mark Zuckerberg deh heheee. Hidup sederhana berapapun pendapatan naik, saving & insurance harus ada.
Reply DeleteSebagai ibu rumah tangga yang tugasnya ya mengatur uang emang kudu pintar ngatur uang apalagi kondisi masih pandemi gini ya mak, biar bisa memenuhi semua kebutuhan.
Reply DeleteMak Emak rumah tangga nih kudu melek ilmu mengatur keuangan agar tidak boncos di setiap akhir bulan.
Reply DeletePenting banget emang komunikasi yang baik dengan pasangan terlebih tentang keuangan ini karena kalau tidak bisa jadi penyebab keributan deh hehe...
Reply DeleteAiihh keren nih artikelnya, karena sejalan dengan gaya hidup saya sekeluarga selama ini... prioritasin yang penting, yang fungsinya lebih jangka panjang.
Reply DeletePandemi membuat kita harus pinter-pinter mengatur keuangan agar semua kebutuhan tetap tercukupi ya. Pos asuransi tetap harus ada, dan semuanya dibicarakan yg sesuai dengan pasangan.
Reply DeleteWiih kampanye #proteksion lucky draw menghadirkan dee lestari juga ya. Aku di rumah yang ngatur keuangan bareng-bareng mbak. Bahkan bikin spreedsheet laporan keuangan rumah tangga yg bisa kita akses bareng2 hehe.
Reply DeleteBerasa banget Pandemik sekarang ini gak ada bantuan dari pemerintah jadinya kantong-kantong cadangan mulai terpakai
Reply DeleteSetuju bgt dengan poin belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan karena hal tsb terlihat ketika suasana genting seperti sekarang ini
Reply DeleteJujur, yg terbiasa belanja kalau bnar2 perlu saja akan lebih tahan mental karena sehari-hari emang udah hidup apa adanya y mbaa
Terlepas semuany, semoga teman2 yg terdampak pandemi bisa mendapatkan rezeki lagi yg lebih banyak berkah barokah aamiin
Menabung itu memang sebaiknya disisihkan di awal bulan yaa bukan menunggu sisa di akhir bulan
Reply DeleteMakasih nih sharingnya, mba, memang bener ya penting banget kelola keuangan keluarga, apalagi di masa pandemi, semoga rezeki kita semua berlimpah di segala kondisi
Reply Deletemengelola keuangan keluarga ini paling seneng sebenarnya karena kalau udah dapat posnya paling seneng ketika memisahkan memposkan untuk posnya masing-masing. Semoga sehat selalu kepala keluarga yang berjuang mencari intan berlian untuk keluarga. Aamiin
Reply Deletemeski Ibu rumah tangga, Alhamdulillah aku dapat "gaji" dari suami, dan dari uang itu aku bisa tabung sejak awal sebelum aku buat jajan-jajan. Wah jadi pengen tahu Dee Lestari sharing tips keuangan. Bisa nambah referensi juga :)
Reply DeletePengingat juga buat aku yang belum nikah. Kudu banget atur keuangan terus ngobrol juga sama suami mau gimana. Terus asuransi juga kudu dipikirin
Reply DeleteMenentukan keinginan dan kebutuhan ini yang sulit. Istri sudah masak di rumah, suami ingin beli bakso, bhuahaha.. Untung masih bakso kalau istri yang ingin IPhone kan pusing ya, haha
Reply Deleteselama pandemi ini alhamdulillah jadi banyak belajar tentang mengelola keuangan keluarga umi, ternyata kalau mau belajar kita bisa kok ya mengelola keuangan keluarga dnegan baik
Reply DeletePaling keren jadi wanita bisa mengelola keuangan amanah suami dengan baik.
Reply DeleteMenabung, berinvestasi dan pencatatan keuangan yang teliti akan sangat membantu dalam mengelola keuangan keluarga.
aku nih mbak sejak awal taahun 2022 berusaha disiplin mencatat keuangan. cuma karena kami masih sama2 honorer dan pemasukan tambahan bisa dibilang nggak menentu, ttp aja budgeting rasanya susah banget.... huhuhu.
Reply Deleterasanya di saat seperti sekarang kita butuh pengelolaan keuangan yang baik ya mba.. and you have a lot of choices to do so
Reply DeleteEmang beneran terasa banget sih mbak, sekarang belanja seratus ribu tuh dapetnya cuma segitu doang hahaha cediiiih
Reply DeleteTapi Insya Allah kita semua bakal bisa bertahan dan melalui semuanya yaaah. Ngatur keuangan rumah tangga emang butuh kompromi suami istri nih, harus ketat banget bikin budgetnya nih ehehehe
Sejak berumah tangga jadi lebih aware dengan perencanaan keuangan ini. Karena penting banget ya apalagi sebagia ibu rumah tangga yang biasanya berperan sebagai bendahara di rumah
Reply DeleteNah bener banget tuh, membeli sesuatu sebaiknya memang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Prinsip gini nih yang harus secara berulang diterapkan agar gaya hidup tidak mengada-ada.
Reply DeleteBetul sekali mbak. Membeli sesuatu itu bukan karena keinginan tapi kebutuhan.
Reply DeleteDan tiap bulan harus ada yg disisihkan ditabung. Setuju banget. Kalau nggak pakai perencanaan keuangan seringnya jebol ya mbak.
wow...good luck deh untuk pemenang lucky drawnya... kelola keuangan keluarga tuh tetep jaid PR sih buat aku mba meskipun bahkan aku sendiri jg berpenghasilan emang harus niat banget yaa buat sisikan dan buat prioritas
Reply DeleteHari gini mesti pintar mengelola keuangan keluarga, pengeluaran bertambah karena ada kebutuhan terkait prokes, harga-harga meningkat eh pendapatan tetap bahkan menurun huhuhu ..malah tjurhat
Reply DeleteKeren sekali edukasi seperti Proteksi On Lucky Draw ini, tambah ilmu juga berkesempatan dapat hadiah...yeyyy
keren ya fwd ngadain protesion lucky draw untuk mengajak masyarakat bijak mengelola keuangan.
Reply Deleteaku pun semenjak menikah mulai mencoba belajar untuk membuat post penting pengeluaran biar nggak kebablasan dipake belanja yg nggak penting hehe
Komunikasi dengan suami tentu harus dalam hal apapu. Termasuk dalam pengelolaan keuangan. Biar nggak miskom, juga bisa tau sama tau ttg pengeluaran & pemasukan.
Reply DeleteAku juga mau dong Kak dapat ilmu tentang pengelolaan keuangan keluarga plus Lucky Draw dari PT FWD-nya. Nanti tolong dibisikin caranya ya Kak. Hehe
Reply DeleteBtw soal pengelolaan keuangan keluarga, aku dan suami selalu mengkomunikasikan keuangan dalam rumah tangga supaya transparan. Apalagi aku kan stay di rumah, jadi harus tau uang gaji pak suami lari ke pos yang mana aja supaya bisa jaga-jaga untuk kedepannya karena inflasi kan nggak bisa dihindari.
Tidak akan menolak pastinya kalau mendapatkan rezeki nomplok dari FWD.
Reply DeleteKeamanan terjaga, keselamatannya terlindungi, bisa dapat rezeki lebih kalau beruntung. Keren banget itu FWD
Nah penting banget nih, tetap hidup sederhana, walau pendapatan naik. Dan yang kayak gini susah lho, susah nahan godaan buat beli ini itu yang kadang nggak dibutuhkan. Jadi kendali dari pasangan emang penting
Reply DeleteNah ilmu kelola keuangan ini nih mbak yang aku masih harus banyak belaajr dan jadi PR bangett, plus mau kelola uang sendiri juga biar bisa nabung lebih banyak dan ga kebanyakan check out shopee hiks.
Reply DeleteMengelola keuangan keluarga memang jadi tanggung jawab suami istri. Komunikasi penting banget supaya transparan dan bisa mencapai tujuan keuangan keluarga.
Reply DeleteBener banget mba Al, komunikasi is important thing to manage money. Aku juga begitu, kalau pas suami gajian omongin mau bayar apa dulu dan berapa banyak jumlahnya. Jadi, ketahuan duitnya abis ke mana aja.
Reply DeleteMengelola keuangan keluarga ini kudu komunikasi bersama pasangan yang intensif, dimana yang namanya uang itu rada-rada tabu alias panas.
Reply Deletehihi...aku masih kurang terbuka untuk urusan ini dan berharap mendapat banyak ilmu dari FWD Insurance Indonesia.
Nah ingin vs butuh itu harus dipahami, supaya bisa mengelola keuangan dengan baik ya mba. Dulu zaman masih muda pengen ini itu asal beli, tapi pas belajar literasi keuangan mulai paham akan kebutuhan dan keinginan yang bisa ditunda.
Reply DeleteMemang betul banget mengelola keuangan perlu transparan antar suami istri, masalah uang bisa menimbulkan selisih paham yang tidak mengenakkan antar pasangan.
Reply DeleteWah asuransi FWD kereen semoga banyak memberikan manfaat kepada nasabahnya.
Aku ini sebenarnya ga pintee ngelola keuangan. Yang ada kadang ya malah kepake macem2 tabungan hiks. Sampe kesel dana darurat kepake terus. Emang bener ya ga boleh 1 tempat kudu pisah2
Reply DeleteSaya nih masih terseok seok buat ngatur keuangan keluarga karena kadang ada kondisi yang tidak sesuai ekspektasi
Reply DeleteJadinya belajar terus dan terus
Setuju banget, membeli sesuatu karena kebutuhan, bukan karena keinginan. Kalau lagi gatel banget, aku cuman press add to cart dan didiemin aja dulu. Nanti besok ditelaah beneran perlu apa cuman keinginan sesaat aja hehe
Reply Delete