Tips Menyiapkan Perlengkapan Haji

Apa saja yang harus dilakukan untuk menyiapkan haji ?

Tips Menyiapkan Perlengkapan Haji


Alhamdulillah pada tanggal 12 Mei 2024 ini, jamaah haji Indonesia kloter pertama akan berangkat menunaikan ibadah haji. Saat tahu ada rencana keberangkatan haji, saya ikut ikut merasakan kebahagiaan seolah-olah Allah ijinkan saya berangkat haji bersama suami. 


Ya, saya selalu senang jika ada yang berangkat haji dan umrah. Satu sisi juga selalu ada doa agar Allah selalu ijinkan saya bisa menunaikan ibadah umrah dan haji. Ngomong-ngomong soal keberangkatan haji, ada hal yang juga penting terkait keberangkatan haji yakni menyiapkan perlengkapan haji. 


Menyiapkan perlengkapan haji ini perlu tips khusus dan bisa dilakukan berulangkali. Maksudnya gimana ? Ya jadi bisa jadi karena setelah memasukkan barang di koper, teryata ada aja yang kurang. Akhirnya bongkar lagi, bongkar lagi. Bahkan saya ingat kata Pak Kiai yang juga sampaikan kalau menyiapkan perlengkapan haji itu bakalan bongkar pasang koper. Dan teryata memang benar kenyataannya seperti itu. 



Sumber foto : pexel


Lantas, apa saja tips menyiapkan perlengkapan haji ? Saya ulas detailnnya di bawah ini ya. 


Pertama, pisahkan mana yang ditaruh di koper besar dan mana yang ditaruh di koper kecil. Jadi setiap jamaah mendapat koper besar yang bisa menampung barang 32 kilogram dan yang koper kecil buat kabin 7 kilogram serta tas selempang. Nah kalau di koper besar dimasukkan barang kebutuhan sehari-hari serta perlengkapannya. Sedangkan koper kecil saya letakkan pakaian lengkap untuk satu hari, perlengkapan shalat dan perlengkapan mandi serta sedikit cemilan. Jadi ini sebagai antisipasi kalau koper besar belum tiba, isi dari koper kecil bisa digunakan terlebih dahulu. Dan alhamdulillah cara ini lebih efektif karena bongkar koper besar juga membutuhkan waktu. Padahal kalau udah capek pasti ingin segera mandi dan berganti pakaian sehingga paling praktis langsung ambil di koper kecil. 


Kedua, jangan terlalu banyak bawa pakaian. Saya hanya membawa gamis sebanyak enam atau tujuh buah. Ini sudah termasuk gamis warna putih yang digunakan pada saat umrah dan puncak haji. Kalau kurang pakaian gimana ? Tenang saja karena jamaah bisa cuci baju selama di Mekkah dan Madinah. Kalau di Madinah, hotelnya memang tak menyediakan tempat cuci baju. Tapi bisa disiasati nyuci di kamar mandi hotel dan jemur juga di sana secara bergantian. Nah kalau di Mekkah, disediakan lantai khusus buat mencuci baju. Ada banyak mesin cuci yang disediakan dan kalau mau jemur baju bisa di root top. Saran saya juga, pilih pakaian warna netral seperti hitam, putih dan coklat. Lebih baik tanpa corak sehingga terkesan sederhana. 


Ketiga, pakai pantyliner buat saya lebih efektif dibandingkan celana dalam sekali pakai. Kenapa, kalau pantyliner cukup lepas pantliner dengan mudah. Sedangkan kalau celana dalam sekali pakai agak ribet karena harus lepas dulu celana gamis, kaos kaki. Buat saya agak makan waktu. 


Keempat, bawa perlengkapan untuk 40 hari. Misalnya bawa pembalut yang cukup. Harga pembalut disana mahal. Bisa hampir Rp 50 ribuan. Jadi kalau mau praktis dan nggak berat di ongkos juga. Sabun cuci baju saran saya bawa ya selama kebutuhan disana 40 hari. Saya dulu bawa tak terlalu banyak. Padahal saya termasuk sering cuci baju. Akhirnya mau tak mau beli yang kemasan kotak bentuknya bubuk, harganya kalau dirupiahkan sekitar Rp 45 ribu hanya untuk dua kali pemakaian. 



haji

Kelima, bawa lauk pauk untuk kebutuhan 40 hari. Sebetulnya disana ada toko Indonesia yang menjual kebutuhan orang Indonesia. Banyak barang Indonesia juga yang dijual disana. Tapi tentu saja tak lengkap dan lebih mahal. Jadi tak ada salahnya bawa misalnya kentang mustopa, rendang yang dikemas di kemasan kecil, teh, kopi, sereal instan, hingga mie instan kemasan cup yang cukup untuk persediaan selama melaksanakan ibadah haji. 


Keenam, jangan lupa bawa obat-obatan pribadi. Tolong jangan andalkan petugas haji dari kalangan dokter yang ada selama musim haji karena jamaah yang membutuhkan pertolongan mereka juga banyak. Obat-obatan juga cepat habis. Penyakit yang paling sering adalah batuk, flu, radang tenggerokan hingga panas. Jadi tak ada salahnya juga bawa tolak angin, minyak kayu putih, balsem dan lain-lain. Bawa juga masker untuk mencegah masuknya debu dan virus. Saran saya bawa masker agak banyak dan digunakan ketika perjalanan dari hotel ke masjid ataupun jika flu melanda. 


Menurut saya, itu beberapa tips menyiapkan perlengkapan haji yang bisa diterapkan bagi teman-teman yang akan menunaikan ibadah haji atau mungkin jika ada anggota keluarga yang melakukan perjalanan haji. 


Ada yang mau ingin ditambahkan ? 


4 則留言

Avatar
Khoirur Rohmah 16/5/2024 下午7:36

Perlu bawa kaya topi, payung,kah mbak?
Iya, mendekati musim haji, bahkan di sini. Minggu kemarin ada pembekalan untuk para calon haji. Semoga nanti saya dan suami berkesempatan untuk dapat diundang ke Makkah Al Mukarromah dan Madinah Al Munawaroh, Amin

Reply Delete
Avatar
Nurul Sufitri 17/5/2024 上午10:20

Sangat bermanfaat sekali tips menyiapkan perlengkapan haji dari mbak ALida. Nih, aku barusan ngobrol sama suami soal ini. Ternayta penting banget membawa makanan dari negeri sendiri, yang kering-kering gitu awet ya. Soal gamis cuma 6-7 kayaknya aku mau bawa lebih nanti jika ada umur dan kesempatan haji aamiin.

Reply Delete
Avatar
Nanik nara 17/5/2024 下午9:28

Catet dulu ah tipsnya, semoga suatu saat bisa menunaikan ibadah Haji ataupun umroh, biar nggak usah bongkar pasang isi koper saat persiapan.
Saya kalau bepergian jarak jauh, diperkirakan bakal lebih dari 8 jam, juga suka pakai pantyliner mbak, lebih praktis daripada mesti ganti celana dalam

Reply Delete
Avatar
lendyagassi 18/5/2024 上午4:11

Jadi inget mempersiapkan suami berangkat haji beberapa tahun yang lalu ((aku belum, karena suami daftarnya dari sejak kuliah, jadi masa tunggunya pas kami jadi pengantin baru)). Karena laki kali yaa, ka Alida... asal dibawain ini, gausa.. itu, gausa.. Jadi aku selip-selipin terus aku tutup aja kopernya. Biar masuk dan gak bongkar-bongkar lagi.. nanti gausa semua, kan repot kalau uda sampai Baitullah yaa..

Barakallahu fiik, ka Alida.
Ini pasti jadi checklist kami ketika berangkat haji. Mohon doanyaa..ka Alida.

Reply Delete