Merayakan Ulang Tahun di Ayam Bakar Pak Atok di Bogor

Dua kali makan ayam bakar di Ayam Bakar Pak Atok. Rasa ayam bakarnya khas. Ayam bakarnya kering tapi khas dan enak.

Merayakan Ulang Tahun di Ayam Bakar Pak Atok di Bogor


Suami saya penggemar Ayam Bakar Pak Atok yang lokasinya di Bogor. Beberapa kali rekomendasikan buat mencoba Ayam Bakar Pak Atok, tapi belum juga terwujud. Saya nggak tahu juga ya kenapa lama baru terwujud. Padahal lokasinya juga mudah di akses, terletak di pinggir jalan dan tempatnya pun tak begitu ramai.

Dan akhirnya sekitar pertengahan tahun 2023, kami pun mencoba makan Ayam Bakar Pak Atok. Waktu itu hanya saya, suami, Ayyas dan Mas Ghaffar. Itupun tak sengaja. Saat lihat tampilan pertama ayam bakar, saya merasa rasa akan biasa saja.

Ayam bakar Pak Atok ini disajikan dalam bentuk utuh, tidak dalam keadaan terpotong-potong. Ayam bakarnya datang dilengkapi dengan lalapan. Saat pertama kali makan, saya langsung suka. Ayam bakarnya tuh khas. Dibakar dengan arang dalam waktu lama. Jadi ayam bakarnya tuh kering tapi nggak hitam gosong. Satu suapan masuk ke mulut, saya langsung suka dengan ayam bakar Pak Atok.


Kemana saja saya selama ini hingga baru nyobain Ayam Bakar Pak Atok ? Pas saya bilang ke suami kalau Ayam Bakar Pak Atok enak, suami hanya bilang “Selama ini diajakin nggak mau,” katanya. Saya hanya senyum-senyum saja.

Saya berharap bisa datang lagi ke Ayam Bakar Pak Atok.

Ulang Tahun Ayyas ke 14

Alhamdulillah, Ahad tanggal 20 Agustus 2023, saat ulangtahun Ayyas ke 14, saya, suami, mba Farah dan Ayyas ke Bogor, tempat tinggalnya Mas Ghaffar bersama Mba Inggit. Rencana sebelumnya, saya masak beberapa bahan makanan untuk dibawa. Tapi karena sehari sebelumnya kecapean, akhirnya batal. Saya hanya bawa bawang merah dan bawang putih kupas.


Waktu itu mas Ghaffar juga kerja sore jadi ada kesempatan kami buat kumpul bersama sebelum mas Ghaffar kerja. Kami dari rumah pukul 07.15 WIB. Jalanan lancar sekali hingga pada pukul 08.00 WIB sudah tiba di kawasan Bogor.





Sebelum tiba di rumahnya mas Ghaffar, kami membeli bubur dan beraneka gorengan untuk dimakan bersama-sama. Ada bakwan goreng, tempe dan tahu goreng, kue cincin hingga kue cucur. Alhamdulillah jadi cemilan pagi.

Di rumah mas Ghaffar, kami pura-pura tidak menyiapkan kejutan buat Ayyas. Saya beberapa kali sampaikan ke Ayyas kalau tahun ini tak bisa memberikan hadiah ulangtahun ke Ayyas. “Tak setiap tahun umi bisa kasih kado,” kata saya. Ayyas mengiyakan. Kemudian tanpa dia duga, kami pun bersiap berikan hadiah kejutan. Kado yang sudah disiapkan di mobil dikeluarkan perlahan. Kue ulangtahun yang saya pesanin melalui mba Inggit dikeluarkan dari kulkas. Saya bilang ke Ayyas untuk memakai jilbab. “Kenapa, Mi,” katanya tapi dia tetap pakai jilbab.


Kemudian, mas Ghaffar keluar dari kamar belakang sambil membawa kue ulangtahun yang sudah dipasang lilin. Ayyas yang tahu ada kue ulangtahun untuknya, kaget. Apalagi ketika tahu ada kado yang disiapkan untuknya. Alhamdulillah tampak dia terharu dan senang dengan kejutan yang diberikan kami, keluarga tercintanya. Kami mengucapkan doa-doa untuknya dan makan kue tart bersama-sama. Alhamdulilah.


“Yuk makan siang bareng di luar saja. Tapi makan dimana,” kata saya. Ada beberapa pilihan yakni di Rumah Makan Ampera dan di Ayam Bakar Pak Atok. Kedua tempatnya dekat dengan rumah Mas Ghaffar sehingga kalau setelah makan siang bareng, masih ada waktu buat mas Ghaffar ke kantor dalam keadaan terburu-buru.

Makan Siang di Ayam Bakar Pak Atok

Kami pun memutuskan makan siang di Ayam Bakar Pak Atok. Saat kami tiba, suasana tampak sepi. Memang ya saat awal pertama saya makan di Ayam Bakar Pak Atok, tempatnya tak begitu ramai. Kami memilih duduk di satu ruangan tertutup yang berpendingin udara. Ruangannya lokasinya di bagian atas dan ada beberapa meja besar. Saat itu semuanya kosong. Kami memilih duduk di salah satu meja besar yang disediakan.


Menu makan siang yang kami pesan adalah seekor ayam bakar, tahu dan tempe goreng, sambal , aneka lalapan, ikan gurame goreng dan cumi asam manis. MInumannya berupa the tawar, air jeruk, es teh dan teh tawar.

“Sekarang waktunya shalat dzuhur. Kita shalat dulu sambil menunggu makanan masak,” kata suami. Kami setuju. Mushala disediakan di lantai bawah. Tempatnya tak begitu besar tapi cukup untuk kami semua shalat.


Usai shalat dzuhur, makanan telah tersedia. Ayam bakarnya tersaji utuh. Jadi bapak suami yang kemudian membagi-bagikan kepada kami. Ayam bakar Pak Atok ini khas karena wangi bakarannya tercium. Aya bakarnya juga keting jadi tak ada bumbu yang menempel.







Sambalnya pedas banget. Lalapan yang disajikan juga masih segar dan bervariasi. Ikan gurami ukuranya tak begitu terlalu besar ataupun kecil. Tapi menurut saya kurang berasa bumbunya. Bahkan seperti tak ada bumbu. Tapi lumayan terasa karena kriuknya ikan gurame. Untuk cumi asam manis menurut saya belum begitu istimewa.  


  

Nasi putih yang disajikan enak dan dalam keadaan panas. Porsinya juga banyak.

Bagaimana harganya ? Untuk Ayam Bakar Pak Atok harganya di atas Rp 100 ribuan. Total untuk makan berlima seingat saya sekitar Rp 500 ribuan.

Kayaknya kalau datang lagi ke Ayam Bakar Pak Atok, saya tetap hanya memilih ayam bakarnya.

هناك تعليق واحد

Avatar
fanny_dcatqueen 18‏/9‏/2023، 9:18 م

Belum cobain nih mba, tapi biasanya kuliner Bogor mah selalu cocok, enak2, surganya kuliner banget sih 😄.

Biasanya aku lebih suka ayam bakar yg bumbunya basah, tapi kalo kering cuma bumbunya ttp meresap, suka juga sih. jadi memang hrs cobain dulu. Tapi jadi tahu setidaknya menu mana aja yg worth it dicoba 😄👍.

Kalo lalapan mah, ga usah ditanya, aku doyan BANGETTTT apalagi ada sambel pedes 😁

Reply Delete