Saya
belakangan ini seringkali sedih mendengar curhatan kenalan saya yang mengalami
keterbatasan ekonomi. Ia dan suaminya kerja, namun selalu mengalami kesulitan
untuk menghidupan kehidupan sehari-hari. Untuk makan pun harus
terpontang-panting mencari pinjaman sana sini. Kedua anaknya belum sekolah, namun
pengeluarannya seolah tanpa habis.
Tak
hanya teman saya saja yang tergolong keluarga tak sejahtera. Tapi masih banyak
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka tak ada tempat tinggal,
hidup terlunta-lunta dari satu tempat ke tempat lain hingga mengalami kesulitan
makan sehari-hari.
Saya
tahu, mereka tentunya tak ingin hidup dengan kondisi demikian. Tapi
keterbatasan yang mereka miliki mau tak mau membuat mereka harus menghadapi
kenyataan seperti itu. Lalu, bagaimana cara agar menjadi keluarga sejahtera?
Tentu
ini tak mudah dan membutuhkan berbagai cara dan keterlibatan berbagai pihak
untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah pemerintah. Saya yakin, apabila
pemerintah peduli kepada masyarakat, maka akan dilakukan berbagai cara untuk
mengentaskan kemiskinan agar keluarga sejahtera. Mulai dari membuka lapangan
kerja hingga menciptakan program untuk mengentaskan kemiskinan.
Kerjasama
Pemprov DKI dengan Bazis DKI Jakarta untuk Program Keluarga Mandiri Sejehtera
Senin,
4 Juni 2018, bertempat di Balai Kota, Jakarta dikenalkan program Keluarga
Mandiri Sejahtera (KMS) kepada seluruh pemangku kepentingan.
Kerjasama
ini tak hanya dilakukan oleh satu pihak melainkan kerjasama pemerintah Provinsi
DKI Jakarta bersama Badan Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah (BAZIS) DKI Jakarta.
Upaya ini tak lain untuk melaksanakan komitmennya untuk mempercepat terciptanya
kesejahteraan masyarakat. Jika masyarakat sejahtera, tentu akan meningkatkan kualitas
hidup.
Program
ini merupakan konsep solusi pengentasan kemiskinan berbasis empat komponen
intervensi yang intensif kepada keluarga pra sejahtera lewat dana filantropi
perusahaan. “Kami berharap akan banyak perusahaan yang berpartisipasi dalam
program peningkatan kesejahteraan masyarakat Jakarta ini,” kata Wakil Gubernur
Provinsi DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Selain
itu, program ini akan membantu Pemprov DKI Jakarta dalam menurunkan angka
kemiskinan lima tahun ke depan.
Keluarga
Mandiri Sejahtera nantinya memiliki empat komponen intervensi kepada keluarga
pra sejahtera yaitu :
- Aspek Pendidikan melalui kegiatan Anak Pintar Mulia
- Aspek Ekonomi melalui Usaha Mikro Intensif
- Aspek Kesehatan melalui Bimbingan Hidup Sehat
- Aspek Spiritual melalui Bimbingan Hidup Islami
Hal
ini tentunya juga harus didukung oleh peran aktif masyarakat dalam membayar
Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS) dan dana amal sosial (filantropi) perusahaan. Nah,
dana ZIS dan sinergi filantropi dengan perusahaan dapat menjadi solusi untuk
mendorong peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
BAZIS DKI, Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga melalui Zakat
Sudah
pernah mendengar nama BAZIS DKI? Jadi, BAZIS adalah lembaga amil zakat non
struktural pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dibentuk sejak jaman Gubernur
Ali Sadikin. Dasar hukumnya adalah berbagai peraturan perundang-undangan
seperti undang-undang pengelolaan zakat hingga Keputusan Gubernur DKI Jakarta
tahun 2002 tentang organisasi dan tata cara kerja BAZIS DKI Jakarta.
Saya
sebetulnya kurang terlalu familiar dengan nama BAZIS DKI Jakarta ini. Padahal,
usia BAZIS ini bahkan telah 50 tahun. Waktu yang lama ini sebetulnya menjadi
bukti eksistensi dan kinerja BAZIS DKI Jakarta. Jadi, terbentuknya BAZIS DKI
ini bukan setahun dua tahun loh.
Tahun
ini, BAZIS DKI Jakarta genap berusia 50 tahun dan dengan pengalaman yang
panjang dalam mengelola dana umat, BAZIS DKI Jakarta menjadi pilihan tepat bagi
warga Jakarta dalam menyalurkan ZIS dan amal sosial.
Nah,
untuk program ini, BAZIS DKI Jakarta akan menjadi salah satu basis pembangunan
masyarakat pra sejahtera di Jakarta. Melalui pengumpulan dana ZIS dan amal sosial
perusahaan yang terprogram dan transparan penyalurannya kita berharap kehidupan
masyarakat pra sejahtera terus membaik.
Wagub
Sandiaga mengungkapkan, BAZIS DKI Jakarta dan semua organisasi pengelola zakat
(OPZ) di Jakarta memiliki potensi penerimaan zakat hingga 70 triliun rupiah.
Namun, realisasi tahunan penerimaan zakat semua OPZ di Jakarta masih relatif
kecil, baru sekitar 1 triliun rupiah.
Oleh
karena itu, sejalan dengan meningkatnya penerimaan ZIS setiap tahunnya, BAZIS
DKI Jakarta terus memperkuat pengelolaan dana umat secara profesional,
akuntabel, transparan, dan tepat sasaran.
Lalu,
berapa jumlah dana yang berhasil di himpun oleh BAZIS DKI Jakarta? Jadi, dana
yang berhasil dihimpun hingga 31 Mei 2018, mencapai sekitar 54 miliar rupiah.
Pada tahun 2017, total dana ZIS yang masuk ke BAZIS DKI Jakarta tercatat 192
miliar rupiah, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar 154 miliar rupiah.
Dengan
adanya pemaparan yang disampaikan pada acara itu, saya semakin paham bahwa
upaya untuk mengentaskan kemiskinan itu tak mudah namun dapat dilakukan untuk
kesejahteraan masyarakat.
Jadi,
tak hanya membutuhkan satu pihak saja, namun kepedulian masyarakat pun sangat
dibutuhkan agar terciptanya keluarga sejahtera. Saya optimis, jika sinergitas
ini berjalan dengan baik, secara perlahan semakin tercipta keluarga mandiri
sejahtera.
Ooo ini BAZIS berarti yang mengelola pemda DKI ya mbak? Lha ternyata udah 50 tahun ya adanya hehee aku yo baru tau mbk.
Reply DeletePenerimanya berarti khusus warga ber-KTP Jakarta aja gtu ya?
Iyaa mbaa
Reply DeleteMiris mba, tapi memang benar adanya... sebenarnya mungkin bukan miskin atau ga mampu ya, tapi gaya hidup hedon bisa saja.. maka dari itu banyak banyakin zakat biar rezeki ngalir terus Amin.
Reply DeleteIya mba. Berbagi insyaAllah membawa berkah :)
Reply DeleteProgram dari Bazis DKI Jakarta ini emang bagus menurut saya karena benar2 bisa mengikis angka kemiskinan di DKI Jakarta.
Reply DeleteIya bener mba Amel. Dan harus didukung ya
Reply DeleteKemiskinan bisa dikurangi dgn sinergi bersama ya mba Alida. Salah satunya bayar pajak di bazis dki jakarta. Program mereka jelas dan tertuju.
Reply DeleteIya mba,. Dan harus didukung ya mas
Reply DeleteIni dikelola Pemda DKI rupanya ya. Mudah-mudahan tersalur dengan baik ke penduduk yang berhak ya. Amin
Reply DeleteIyaa amin
Reply DeleteProgram bagus kayak gini ya kak yg harus kita dukung
Reply DeleteZakat itu membantu kehidupan umat ya mbak...
Reply DeleteKalau dihitunh hitung sebenarnya zakat umat cukup banget buat membantu para masyarakat miskin ya mbak. Semoga badan amil zakat di manapun amanah dengan tugasnya.
Reply DeleteMelalui BAZIS bisa berbagi dengan sesama.. Ini program yg bagus ya..
Reply DeleteIbarat pajak, zakat juga bisa mengangkat taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat ya.
Reply DeleteWah kece banget infonya ya kak... Semoga zakat yang diberikan berguna
Reply DeleteAku pun baru dengar BAZIS. Kerjasama pemerintah dan lembaga pengelola dan zakat infaq sperti bazis harus digalakan, agar bisa mengenataskan kemiskinan dimasyarakat. Semoga kita bisa ikut andil didalamnya y mba
Reply DeleteWah sudah 50 tahun Bazis DKI Jakarta..aku juga baru ini mbak tau kalau ada Bazis. Mudah-mudahan sampai kepada orang-orang yang memang benar-benar miskin di Jakarta.
Reply DeleteBaca ini aku jd inget belm bayar zakat fitrah. Tfs mba
Reply DeleteWow, udah lama ya ternyata Bazis DKI. Udah 50 tahun aja.
Reply DeleteMudah-mudahan tujuan programnya tepat pada sasaran dan bermanfaat untuk yang membutuhkan
Zakat itu wajib hukumnya, namun kadang malah disepelekan, bahkan banyak yang gak membayar.
Reply DeleteTahunya cuma zakat fitrah saja, zakat mal/harta diabaikan
Potensi zakat di jakarta itu guedeee. Semoga ya dikelola dan disalurkan dengan tepat untuk kesejahteraan rakyat.
Reply DeleteSemoga bisa jadi program yg bermanfaat bagi banyak rakyat kita
Reply Delete