Hampir setiap tahun saya
selalu mengusahakan datang ke INACRAFT yang diselenggarakan di Jakarta
Convention Center (JCC). Kegiatan INACRAFT ini diprakasai oleh Asosiasi
Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) dan telah 19 kali digelar.
Tahun ini, INACRAFT mengangkat tema “From Smart Village to Global Market”. Antusiasme
produsen meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2016 diikuti, INACRAFT diikuti
kurang lebih 1334 peserta yang terdiri dari prousen, perajin dari berbagai
daerah. Nah tahun ini, jumlah peserta yang hadir meningkat menjadi 1400
peserta. Aneka produk kerajinan kreatif yang ditampilkan diantaranya Gifts
& Housewares, Home Decoration, Fashion, Batik, Accessories, Jewerl, keramik
dan lainnya.
Saat berkunjung ke pameran
INACRAFT Selasa, 25 April 2017, saya terpikat dengan karya-karya yang
dipamerkan oleh LAWE Indonesia. Produk yang dipamerkan mulai dari tas,
gantungan kunci, tas laptop dan lain-lain. Bagian kiri, aneka dompet berbagai
ukuran yang berwarna-warni dipamerkan. Harga yang ditawarkan beragam yakni mulai
dari Rp 30 ribuan hingga Rp 60 ribuan.
Lucu ya |
Di sisi lainnya, aneka tas berbagai ukuran, warna dan desain juga sangat menarik. Saya jatuh cinta pada sebuah tas berwarna coklat motif kotak-kotak. Harganya sekitar Rp 220 ribuan. Sayangnya saya kurang cepat. Tas indah itu dengan cepatnya berpindah tangan di pengunjung lain yang juga terpikat dengan tas yang dipasarkan. Saya juga terpikat dengan boneka lucu yang juga ikut dipamerkan. Ingin boneka badak? Di Lawe Indonesia juga menjual boneka badak yang memikat mata. Produk yang dihasilkan oleh Lawe bernilai seni tinggi.
Saya sendiri telah lama
mengenal produk Lawe Indonesia karena telah memiliki pasport holder yang saya
beli di toko online. Kualitasnya sangat bagus dan rapi sekali. Tak heran saya
jatuh cinta dengan produk Lawe untuk kedua kali.
LAWE Indonesia pertama
kali mengikuti pameran INACRAFT pada tahun 2007. Namun saat mengikuti pameran
INACRAFT, tak banyak produk yang terjual. Saat itu, karya INACRAFT dititipkan
ke produsen lain untuk dijual. “Bahkan ada produk yang dibeli sendiri oleh yang
dititipin karena kasihan produk belum terjual,” kata Mba Fitria Lama kelamaan,
kemudian produk ini memiliki stan sendiri di INACRAFT. Di luar dugaan, produk
yang dihasilkan laku keras. Saat itu, produk yang dipamerkan laku terjual
hingga Rp 22 juta. Saat saya datang, kain lurik dari Lawe Indonesia diborong
hingga puluhan buah. Wah, keren banget ya?.
Uniknya, Lawe menciptakan
motif delapan burung pada karyanya. Ke delapan jenis burung yang menjadi dasar
motif kain lurik adalah Mandar Padi Kalung Kuning, Gelatik Jawa, Nuri Kalung
Ungi, Kaca Mata Sangihe, Cekakak Jawa, Cendrawasih Botak, Pekaka Emas dan
Rangkong Badak.
Produk kerajinan tangan
buatan Lawe Indonesia berbahan dasar lurik. Lurik sebelumnya kurang dilirik
untuk diolah menjadi kerajinan yang menarik. Bahkan lurik dianggap sebagai ‘budaya’
rakyat jelata sehingga tak banyak yang minat. “Butuh waktu untuk meyakinkan
bahwa lurik itu berbeda dengan batik,” kata Fitria Werdiningsih, Manager Unit
Bisnis Lawe Indonesia. Desain lurik memang sederhana yakni bermotif
garis-garis. Desain sederhana ini yang selalu dipertahankan oleh Lawe
Indonesia. Oh ya, awalnya Lawe Indonesia hanya memakai motif garis dengan warna
hitam putih. Namun kemudian mereka mengusulkan untuk menenun kain garis namun
dengan warna-warni yang menarik seperti kuning, hijau, pink dan lainnya. Namun
upaya ini sempat ditolak oleh para penenun kain. “Mereka kuatir kain lurik
warna warni tak akan laku,” kata Mba Fitria. Namun kekuatiran itu tak terbukti
karena hingga kini, kain lurik warna-warni sangat digemari oleh para
pengunjung. Aneka kain lurik berwarna-warni ini juga merupakan upaya untuk
menarik anak muda untuk mencintai dan melestarikan kain lurik.
Upaya Lawe Indonesia
memperkenalkan lurik dan produknya bukan perkara mudah. Awalnya, lurik yang ada
teryata tak dapat menembus ‘pasar’ karena memiliki segala keterbatasan. Mba
Fitria dan rekan tim kemudian berupaya untuk mengenalkan lurik kepada
masyarakat. “Sampai tiga tahun pertama ‘darah’ mengalir deras untuk mengenalkan
dan mengembangkan kerajinan dari bahan lurik ini,” kata Mba Fitria menjelaskan perjuangan
yang ia dan rekan-rekannya tempuh.
Aneka lurik berwarna-warni |
Konsistensi dan janji
untuk melestarikan lurik membuahkan hasil. Semua tentu tak lepas dari kerja
keras yang selama ini ditempuh. Bagi saya, ada hal lain juga yang menarik dan
dikembangkan oleh Lawe Indonesia. “Kami nggak pakai mesin sama sekali,” kata
Mba Fitria. Produk Lawe Indonesia memberdayakan para perempuan khususnya ibu
rumah tangga sebagai pekerja. “Kami memilih memberdayakan perempuan dengan
tetap bekerja di rumah dan tetap merawat anak,” kata Mba Fitria lagi. Total ada
30 pengrajin yang diberdayakan oleh Lawe Indonesia (7 diantaranya adalah pria).
Barang yang ada dikirim oleh pihak Lawe dan baru akan diambil setelah selesai.
Produk Lawe Indonesia bisa
diperoleh dengan menghubungi akun instagram
@laweindonesia
@laweindonesia
WA : +628112623838
Jl. Prof. Dr. Ki Amri
Yahya No 6 Yogyakarta
Phone : +62 274 558517
Aaahhh aku sebel nggak sempet ke inacraft tahun ini. Pasti selalu aja ada yang unit di setiap tahunnya.
Reply DeleteIya ya sekarang lurik banyak warnanya. Klo dulu aku ingetnya punya bapakku, warna ya yang hitam putih itu. Sekarang aku lebih seneng lurik di kombinasiin di baju mba.
Aku pengen juga lurik dikombinasikan ama baju. Kayaknya keren
Reply DeleteKereeen :D
Reply DeleteSalam kenal yaa :)
Ikut GIVEAWAY di blog aku yuk! Bisa dapet produk EMINA dan POMPOM lhoo
http://www.deniathly.com/2017/04/giveaway-from-emina-and-wol-pompom.html
Hai. Salam kenal kembali. Asik nanti meluncur yaa
Reply DeleteKemarin titip teman tenun lurik klaten, keceee, cinta deeh..ini juga kreatif bingiit...
Reply DeleteIyaa kreatif jadi makin suka ya produk produknya :)
Reply DeleteBagusss baguss mbaak produk lawenyaaa. . Naksir sama bonekaa badaknyaa 😁😁 harganya terjangkau juga mbak yaa padahal produk ethnic gtu biasanya mahaal. . Hehehe langsung meluncur ke ig lawe aah. .😁
Reply DeleteIya bonekanya emang lucu, mba. Kombinasi warnanya kece :)
Reply DeleteYg skrng aku gk k inacartf mba.... lawe motifny sdrhana tp unik...itu mungkin cr khasny
Reply DeleteIya ciri khas yang menarik mbaa
Reply DeleteMotif lurik memang bisa cocok sepanjang masa, gantungan kuncinya juga lucu-lucu.
Reply DeleteLurik harus dilestarikan ya mba dengan dikreasikan begitu
Reply Deletecakep..luriknya aku suka banget mbakk
Reply DeleteSamaaaa ...aku juga naksir banget
Reply DeleteLurik sekarang emang cakep-cakep dan makin kekinian. Lihat-lihat di Inacraft gini jadi banyak yang diincar ya, haha...
Reply DeleteDiincar buat dibeli ya mba. Hihiii
Reply DeleteAku nyesel gak mampir ke sini mba, tapi terima kasih loh tulisannya.
Reply DeleteSama-sama, mba Tati :)
Reply DeleteLawe ini nama daerah yang dijadikan nama motif kain gitu kah, mba Lidh..?
Reply DeleteCanttiknyaa..
Di kreasikan jadi banyak macam, membuat kita jadi makin gaya.
Dan bener, melestarikan budaya Indonesia yang kaya.
Lawe itu artinya benang mbake, aku dah nulis tentang asal usul nama Lawe di blog aku tantiamelia dot com (maaf numpang promo ALida hihihi)
Reply DeleteMakasih sudah membantu menjawab, mba Tanti
Reply DeleteIya mba LEndy ;)
Reply DeleteWoah produk Lawe bagus-bagus. Aku suka luriknya itu, terutama yang biru :)
Reply DeleteIya memikat hati bener :)
Reply DeleteSebenarnya produk dalam negri ga kalah ya mbaa sama luaran. Cuma kurang apresiasi aja.
Reply DeleteNext pengen juga datang ke event beginian.
Hayuk mba datang kapan kapan atau ke Lawe aja langsung
Reply DeleteYa ampun lucu bangeeeeet. Suka liatnya warna-warniiii. Langsung mau cuss ke IGnya aaaaahhhh <3
Reply DeleteHayuuk langsung aja ke IG-nya mba.
Reply Deletecantik2 motif lawenya, jadi pengen bikin baju sekeluarga
Reply DeleteWah iya bisa nih buat sekeluarga ya bajunya :)
Reply DeleteAstaga, kenapa semua barangnya lucu-lucu. Jadi kepengin memiliki
Reply DeleteKan kan kan aku aja pengen borong :)
Reply DeleteBonekanya lucu banget... suka... semoga makin banyak pameran sejenis di pasar yang berbeda ya mba... sehingga lebih banyak peluang yang terbuka bagi UMKM...
Reply DeleteIya mba. Produk dalam negeri emang kece banget
Reply Deletelurik juga sebutan untuk bahan dasarnya ya mbak? saya kira istilah untuk desain motif gari2 saja
Reply DeleteIya bener mba Lidha :)
Reply DeleteJama aku muda (tsaah) single maksudnya,selalu mnyempatkan diri untuk ke ina craft bareng sahabat2 buat hunting aksesoris dan segala hal yg unik, ada stal toraja, kemben batik Yogya,dll...aah,jd kangen
Reply DeleteHayuk tahun depan main ke Inacraft mbaaa
Reply DeleteYa ampun rhino nya lucu bingit.. Anakku pasti suka bgt kalo liat. Afa lady bug pula
Reply DeleteBisa borong ya mbaa ;)
Reply DeleteKreatif ya produk Lawe. Lurik identik dengan warna -warna yang gelap, klasik. Tapi di Lawe, warna-warni, cerah dan menarik. Yang pakai biasanya orang2 tua. Tapi dengan produk Lawe yang bervariasi seperti ini, siapapun pasti tertarik. Termasuk aku...
Reply DeleteKarena targetnya juga anak muda suka produk ini mba
Reply DeleteKain2 tradisional indonesia emang special.❤
Reply DeleteBanget :)
Reply Deletelucu-lucu ya mbak produknya. kalau lihat langsung kayaknya bakal beli nih. hihi
Reply DeleteAku udha borong loh. Hehhee
Reply DeleteMemang butuh konsistensi dan kerja keras untuk membangun sesuatu. Apalagi barang2 etnik kayak gini. Padahal kan kece. Aku pernah di hadiahin tas lurik sama temen. Masih ada dirumah. Gak dibawa merantau. hihihi
Reply DeleteTas lurik kece, mbaaa
Reply DeleteWaaah kreatif banget! Sayang kemarin ga sempat mampir ke INACRAFT huhuhu. Malah nyangsang di Balai Kartini #ingetanak hehehe
Reply DeleteHahhahaa
Reply DeleteWeeh ini keren banget mba
Reply DeleteIya mbaaa
Reply DeleteTulisan kamu selalu keren. Terima kasih untuk informasinya. sayapun menyukai dan mencintai produk lokal.
Reply DeleteTerima kasih Buncha :*
Reply DeleteKenapa aku jd mbayangin dirimu rebutan tas sama pengunjung yang gercep beli tas itu ya mbak? hahahaha
Reply DeleteAku yg pengen tu punya baju/ celana lurik. Ada jg ya? :D
Hahhaaa sayangnya nggak ada foto itu yaaaa
Reply DeleteCintai produk2 lokal seperti ini yg bikin bangga akan produktivitas anak bgs.Hmm pngin kain liriknya nih mb
Reply DeleteBakalan naksir abis kalau ke Inacraft dan liat produk Lawe mbaa
Reply DeleteBersyukur banget bisa ke Inacraft dan dapet tas lurik, yg membuat semua orang melirik, koleksi bagus2 ya mba...aku msh naksir sama bahan dan selendang nya, bagus bgtt + bahannya halus bgtt
Reply DeleteIya bahannya emang halus banget
Reply Deleteoiya aku masi inget bungkus paspor mb oo tnyata Lawe emang bagus y mb unik paduan warnanya jg bagus
Reply Deletesalut untuk lawe, karna menciptakan produk unik& kreatif dan juga memperdayakan ibu-ibu pengrajin
Reply Deletekreatif mbak, kain lurik memang patut kita lestarikan
Reply DeleteTernyata lurik bisa jadi kreasi menarik ya!
Reply DeleteKalau kayak gini, lurik jadi ikutan kekinian. Selama ini sih cuma pernah pakai blazer lurik, tapi kalo stuff imut kayak boneka tadi belum pernah. Jadi pengen deh :D
OMG koleksinya lucu2.. pengen euiii
Reply Delete0alahhh kain ini namanya lurik toh... aku punya, tp ga tau kalo itu namanya lurik ;p... dikasih pas acara nujuhbulanan gitu :D.. keren jg dijahit jadi bentuk tas dll gitu ya mba... selama ini punyaku sampe skr disimpen trs krn aku g ngerti ini kain bgsnya diapain... mau dijahit kok ya kainnya tebel bngt, kyknya g nyaman...
Reply DeleteSudah 2 tahun ini aku absen enggak ke Inacraft. Sedih sebenarnya sih, karena Inacraft itu termasuk event favorit aku yang juga penuh kenangan.
Reply DeleteKain lurik itu sederhana dan cantik. Cocok dikombinasiin dengan apa pun. Duh aku jadi kangen berkreasi sama kain-kain Indonesia. Mau mulai berkarya lagi ah.