Keinginan
untuk menghabiskan waktu bersama Papa akhirnya terwujud. Maklum, Papa saya
adalah orang yang seringkali bepergian. Terkadang di Jakarta, kemudian ke
Surabaya. Seringkali pula di Ambon. Jadi, saat Papa menyampaikan kalau akan ke
Jakarta, saya sekeluarga pun bahagia. Terutama saya. Saat menghubungi saya, Papa
berada di Surabaya. Papa di rumah adik saya di Surabaya. Papa kemudian meminta
saya untuk memesankan tiket secara online. Nantinya, tiket itu akan dikirimkan
ke email adik saya. Mengapa tidak di pesankan langsung oleh adik saya? Mmmh ..
waktu itu adik saya sedang sibuk sehingga saya memutuskan agar saya saja yang
langsung memesan. Apalagi saya bisa memesankan via online. Praktis tanpa repot.
Saya kemudian membuka aplikasi Traveloka yang terpasang di telepon genggam. Sebelum mengenal Traveloka, saya seringkali memesan di biro perjalanan. Namun memesan di biro perjalanan membuat saya harus menunggu untuk mengetahui jadwal penerbangan, maskapai hingga harga. Tapi setelah menggunakan aplikasi Traveloka, saya bisa langsung membuat berbagai perbandingan sebelum memutuskan pilihan. Apalagi, saya termasuk orang yang kerap bepergian. Dan kini lebih banyak bepergian untuk alasan keluarga. Terkadang saya ke Ambon, sering pula ke Surabaya.
“Papa
mau pesan maskapai apa?,” kata saya melalui sambungan telepon.
“Terserah
Chici aja. Tapi jangan yang kemalaman ya. Kalau bisa pagi. Cari harga yang
murah saja,” pesan Papa.
Ah,
pesan yang mudah untuk diingat. Tapi pesan yang mudah diingat itu membuat saya
tak langsung memesankan tiket. Kesibukan kemudian membuat saya lupa untuk
memesankan tiket. Hingga suatu siang, Papa menelpon saya.
“Chi
udah pesan tiketnya Papa?,” kata Papa. Waduh, saya lupa! Saat Papa menelpon
saya di kantor dan sedang bekerja untuk program terdekat. Karena kuatir lupa,
saya kemudian memesankan tiket via email. Saya bersyukur mendapat harga lebih
murah dan sesuai keinginan papa. Setelah memesan, saya hanya waktu singkat
untuk membayar. Karena ATM berbeda gedung dengan kantor saya, saya pun bergegas
menuju ATM untuk membayar tiket untuk Papa.
Setelah
membayar, saya pun kembali ke kantor dan kemudian mengirim email ke adik. Saya
pun mencetak print untuk memastikan tiket saya pesan. Setelah membaca dengan
seksama, wajah saya pucat. Saya membaca berulangkali tiket yang saya pegang.
Teryata saya salah pesan rute penerbangan! Duuuh ....
Harusnya pesan Surabaya-Jakarta. Tapi malah Jakarta-Surabaya |
CS Traveloka ini bisa dihubungi melalui facebook/Traveloka, akun twitter +Traveloka dan instagram Traveloka hingga
google plus. Cara lain untuk menghubungi yakni melalui email ke cs@traveloka.com ke atau ke call center. Saya memilih langsung ke call center.
Saya
langsung menghubungi 0804-1500-308 CS Traveloka. Suara ramah menyambut saya. Saya
berusaha tenang saat menyampaikan permasalahan saya. Tapi ya tetap saja susah.
Dengan panik, saya pun menceritakan apa yang saya alami. “Sebentar ya, mba.
Saya lakukan pengecekan terlebih dahulu”, kata CS Traveloka. Tak lama menunggu,
saya pun menerima informasi bahwa tidak bisa melakukan pengembalian uang karena
maskapai yang saya pesan sedang masa promo. “Jika tidak promo, masih bisa di
upayakan, mba,” kata perempuan CS Traveloka. “Mba, tolong pastikan lagi, mba.
Siapa tahu bisa,” kata saya lagi. Saya sempat kuatir CS Traveloka tidak akan
menuruti keinginan saya untuk pengecekan lagi, tapi teryata kekuatiran saya tak
terbukti. Perempuan itu kemudian meminta saya menunggu lagi agar dia dapat
melakukan pengecekan lagi. Saya bersyukur dalam hati. Setidaknya saya berusaha,
pikir saya. Tapi ya, saya seperti jawaban pertama, CS Traveloka tetap
menyampaikan bahwa tidak dapat membatalkan pemesanan saya. Jadi, setiap maskapai memiliki kebijakan dan prosedur pengubahan tanggal penerbangan yang berbeda.
Dengan kata lain,
pemesanan saya hangus. “Mohon maaf hanya itu yang saya bisa bantu. Mba, bisa
menghubungi pihak maskapai karena keputusan dari mereka,” ungkap CS itu. Saya
hanya bisa menyampaikan terima kasih tapi tetap saja sedih karena uang tiket
hangus. Saya kemudian menelpon adik saya dan dia kemudian ke kantor maskapai
dan hasilnya pun sama. Pemesanan tidak dapat dibatalkan. Uang hampir Rp 500
ribu pun lenyap.
Dengan
berat hati, saya pun menerima pembatalan pemesanan itu. Ya, mau tak mau. Tapi
ini menjadi pembelajaran penting bagi saya untuk melakukan pemesanan. Di satu
sisi, saya juga senang dengan pelayanan CS Traveloka yang tetap ramah saat
mendengar keluhan pelanggannya. Saya pasti bakalan makin panik dan marah jika
CS yang mendengar keluhan, malah balik menyalahkan keteledoran saya.
Balik
lagi soal tiket, akhirnya saya pun memesankan tiket lagi untuk Papa. Sehari
kemudian, Papa pun datang ke Jakarta dan kemudian kami pun berjalan-jalan ke
berbagai tempat. Kebahagian berkumpul bersama Papa mampu menghapus sedihnya uang hangus
karena salah booking tiket pesawat.
Tapi mmh jangan lagi-lagi deh salah booking…
memang kalau buru-buru suka begitu ya mbak, sering ada yang miss
Reply DeleteIya mba Indah. Harusnya kan ngecek dulu :(
Reply Deletesayang ya mbak uang segitu :'(
Reply Deletelain kali harus hati hati ya mbak, saya juga kalo psen tiket kereta ngecek berkali kali takut keliru huhu
Pengalaman berharga, mba :(
Reply DeleteIyaa moga lain kali ngak terulang lagi. Amin
saya pernah salah nulis nama, ini pake traveloka juga :D waktu itu awal banget sy pake traveloka. jd ketuker sama nama saya, nama papa sy yang di kolom contact person, nama saya justru malah yg di kolom nama penumpang. waktu itu pesen garuda, akhirnya sy relakan :( dan sy pesen lagi. hahaha
Reply DeleteHuuuhuu sedih membayangkan pakai maskapai Garuda harganya pasti lebih mahal yaa
Reply DeleteSalah booking tiket, rasanya mungkin semiripan dgn ketinggalan pesawat kali ya Mbak. *pengalaman dua kali ketinggalan pesawat dan harus beli tiket baru lagi*
Reply DeleteAku pernah sekali ketinggalan pesawat, mba. Rutenya juga sama : Surabaya-Jakarta
Reply Deletewah... amit2 deh. jangan sampe gw salah pesen juga.
Reply DeleteAmiin
Reply DeleteDuh.. Pengalaman ya, Mbak. Semoga jangan terulang lagi dan kita jadi lebih hati2
Reply DeleteIyaa mba Yanti. Jangan-jangan lagi deh :)
Reply DeletePernah bangeeettt pas jaman dulu masih LDRan ama pasangan, karena akunya emang dasar ga teliti :D berangkat jakarta - surabaya, eh baliknya pesen jakarta - surabaya juga hihihihi... tapi jadi aku reschedule untuk bulan berikutnya. So far, traveloka emang oke banget layanannya... kadang juga lebih murah dari web maskapainya sendiri, bingung, knapa bisa gitu ya...
Reply DeleteWaktu itu aku pesnanya mefet banget, mbaa. Iya. Aku masih setia pakai Traveloka, mba :) Makasih yaa
Reply DeleteWahh Papa nya okeh juga, jd ingat 12 thn lalu bs travelling sama Papa, klo kk selalu ke traveloka klo pesan tiket pesawat..
Reply DeleteDari dulu kerjannya pindah-pindah pulau, mba Mira :)
Reply DeleteSaya belum pernah ngalamin begini. Jadi pengingat juga buat saya supaya hati-hati :)
Reply DeleteJangan sampe terjadi ya mba Myra :)
Reply DeleteKalau terburu-buru suka gak sempet cek ya. Tapi yang penting bisa kumpul sama Papa ya, Mbak :)
Reply DeleteBener. Jadi nggak teliti, mbaaa Lia :)
Reply Deletewaktu ke Lombok kemarin juga pesan tiket pakai traveoka, ada satu yang di cancel karena teman tidak bis aikut, alhamdulillah bisa di refund
Reply DeleteAlhamdulillah banget, mba Evrinaa
Reply DeleteSaya sering pake traveloka untuk pesan tiket bos, tapi ga pernah dipake sendiri hehe
Reply DeleteCoba pake sendiri buat mba Liswanti :)
Reply DeleteAku pernaahh mbaa.. manya sby - sampit eh malah kebalik. Tp untungnya bukan promo jd bisa refund 75%, cuma rada lama proses refund dr traveloka.
Reply DeleteIya kalau bukan promo, biasanya bisa. Moga nggak terjadi lagi, mba AYu
Reply Deletewah mba, mudah2an ga terulag lg ya... jd pelajaran jg buat saya spy lbh teliti
Reply DeleteAmin. Makasih mba Nathalia :)
Reply DeleteAkk... kalau saya suami nih mba yg suka salah pesen. Ga hanya sekali tapi lebih. Untungnya pake traveloka remburs lebih mudah. Sekarang urusan pesan memesan suami selalu serahkan ke saya..m:-)
Reply DeleteAsyik nih kalau aku pesan bisa ke mba Ira aja yaa. Hehhehe
Reply DeleteMemang fatal bgt ya mba jika sampai keliru booking
Reply DeleteBangeet, mba Siethi :)
Reply DeleteAku kalau mau naik pesawat biasanya manual mba, aka booking langsung ke merk pesawat nya. Kuno sih ya, tapi so far lebih aman asal gak salah booking aja hehehe
Reply DeleteOh pilihan juga ya, mba. Aku nggak pernah ke pesawatnya. Lebih main online. Hihiii. Makasih sudah berbagi, mba
Reply DeleteYa ampun sayang bgt :( aku belum pernah naik pesawat jadi nggak paham teknis juga. Kayaknya harus belajar dr sekarang biar nggak ngamllamin kayak gini juga deh :(
Reply Deletejangan sampai kejadian deh, mba. Moga kapan-kapan ada kesempatan untuk naik pesawat ya, mba :)
Reply DeleteNaik pesawat. Tidak pernah wujud dalam mimpi I jugak. :)
Reply DeleteSemoga terwujud yaa
Reply DeleteYa Allah.. Ketelitian pas booking itu penting bgt yak.. Pengalaman
Reply DeleteIyaa, mba Ruli. Wajib tuh
Reply Deletewahh makasih banyak buat infonya, semoga bermanfaat bagi para pembaca termasuk saya. perbanyak artikelnya supaya banyak visitor yang betah berkunjung disini.
Reply DeleteSipp, makasih, mas
Reply Delete