Kuliner dan menulis, adalah dua ketertarikannya terbesar. Dan itulah yang banyak ditulis di blognya. Tulisannya pernah dimuat di majalah Bobo, majalah Gadis, Kompas Anak, Koran Jakarta, Pikiran Rakyat, dan Tribun Kaltim. Ia juga pernah menerbitkan buku antologi Once More Ramadhan (Grasindo, 2014) dan Jejak Kaki Misterius (Lintang Indiva).
Mba Hairi ini juga menyampaikan tips untuk menulis. Tak
percaya? Mampirlah pada tulisannya berjudul ‘Menyusun Pointer untuk Menulis Cerpen. Pada tulisan itu, ia menuliskan bahwa pointer
membantunya dalam menulis. Dalam blognya, ia menceritakan detil bagaimana
pointer-pointer itu berawal hingga menjadi sebuah tulisan yang dibuat. Namun
mba Hairi mengatakan, tak semua pointer harus menjadi panduand alam menulis. Terkadang,
mba Hairi bahkan tak melirik pointer yang ia tulis karena jalan cerita sudah terekam
dalam memori.
Lalu, darimana ia belajar menulis? Mba Hairi sengaja
menulis melalui berlajar di kelas online. Akhir tahun 2013, ia mendaftar
menulis di kelas Penulis Tangguh di bawaj asuha, mba Nurhayati Pujiastuti.
Dan
disana, ia mengikuti kelas menulis cerpen anak. Karyanya dikirim ke Kompas Anak
dan dimuat delapan bulan kemudian. Mba Hairi kemudian mengikuti kelas Kurcaci
bersama Bambang Irwanto. Saat mengikuti kelas ini, ia mendapat banyak ilmu
tentang menulis hingga menembus media.
Meskipun telah mahir menulis cerpen anak, ada satu
keinginannya yang belum terwujud. Yakni menulIs novel remaja atau dewasa. Namun
bukan berarti ia tak bisa menulis novel. Ia pernah menulis hingga 60 halaman.
Hanya saja, tidak ada kata ‘selesai’ yang menjadi akhir sebuah tulisan. Ingin mengenal lebih banyak tentang mba Hairi? Mampirlah
ke akun instagramnya : @hairiyanti, akun
twitternya @yant165
Mba hairi produktif sekali menulis cerpen anak. Sering tembus Bobo pulak, keren.
Reply DeleteIyaa, mba Ety. Produktif dan mau berbagi :)
Reply Deletesemoga cita2 jadi penulis novelnya terwujud..aamiin..
Reply DeleteAmiin, mba Nova :)
Reply Deletekeren ya mba hairi :)
Reply DeleteIyaap, mba ... :)
Reply DeleteWah aku jadi pingin belajar nulis cerpen krn klo sudah lahiran nanti dan resign dari kantor, aku pingin jadi penulis. Semoga bisa belajar dari mba hariyanti. ☺
Reply DeleteWaah .. moga lahirannya lancar yaa mbaa. Sehat selamat. Bisa mba sambil menunggu waktu lahiran, bisa belajar menusli cerpen :)
Reply DeleteSemoga keinginn Mbak Yanti menulis novel terwujud aamiin :)
Reply DeleteAmiin. Makasih, mba :)
Reply DeleteTempat yangtepat buat belajar nulis cernak :)
Reply DeleteBener banget, mba Niar. Fokus banget :)
Reply DeleteMakasiiiiih, Mbak. Senangnya dapat banyak doa di sini. Terima kasih teman-teman. Semoga impian teman-teman juga bisa terwujud. Aamiin :-)
Reply DeleteAmiin, sama2 mbaa :)
Reply Deletekeren sekali.. jadi pengen ikut belajar juga nih mbak :)
Reply DeleteIyaa, mba Ranika. Yuk sama2 berlajar. Hihii
Reply DeleteCita-cita saya dulu jadi penulis cerpen supaya tulisan saya bisa dibaca banyak orang. Cuman kalau mau publish di majalah mesti diseleksi dulu, ya. Berbeda dengan ngeblog tulisan apa pun bisa langsung terpublish dan dibaca siapa saja.
Reply DeleteBener, mba Dewi. Kalau di media cetak, seleksinya ketat. Jadi kalau bisa dimuat pasti senang banget :)
Reply DeleteWah, kereeen.. :)
Reply DeleteBisa nembus media cetak itu bagus banget lho, smoga segera deh bisa nulis novelnya ya
Amiin, mba Diah :)
Reply DeleteInspiratif... seandainya saya bisa konsisten belajar dan menulis seperti Mbak Hairi... jadi semangat lagi nih! Kalau Mbak Hairi bisa, saya pasti bisa juga :)
Reply DeleteBener,. Yuk, sama2 belajar :)
Reply DeleteSemoga cita-cita kepenulisan Mbak hairi Yanti bisa tercapai ya, dan semoga aku juga bisa belajar langsung menulis cernak dari beliau.
Reply DeleteAamiin doanyaa, mba Ratna. :)
Reply Delete