Liburan Cara Aku ala Pekerja Kantoran

Saya dan suami, sama-sama pekerja kantor. Tapi walaupun sama-sama pekerja kantor, jadwal kerja kami tak sama. Pun begitu jadwal libur kami yang berbeda. Ketika suami kerja, terkadang saya libur. Takkala suami libur, terkadang saya kerja. Jadi untuk menentukan waktu liburan, harus benar-benar direncakan dengan matang dan jauh-jauh hari. 

Ada saat-saat ketika saya bisa libur, tapi suami tak bisa mengajukan cuti karena kesibukannya di kantor. Ataupun sebaliknya. Ketika suami bisa libur, saya tak bisa liburan bersama. Belum lagi harus menyesuaikan waktu dengan jadwal harian anak-anak. Pernah saya hanya liburan berdua dengan anak. Pernah juga saya dan suami liburan hanya dengan dua anak. Ketika anak masih kecil, jadwal kegiatannya belum sepadat sekarang. Sehingga mau tak mau harus lebih berkompromi dengan kegiatan anak-anak. 

“Umi kenapa sih Umi nggak libur saat weekend atau tanggal merah kayak bapak?,’ kata anak saya dengan nada protes. Ya, walaupun tercatat sebagai pekerja kantor, jadwal kerja saya memang tak menentu. Seperti yang saya ulas di atas, jadwal kerja dan libur saya berbeda dengan jadwal pekerja kantor pada umumnya. 

Maklumlah. Bekerja di perusahaan media berarti harus menyesuaikan dengan iklim pekerja media yang bisa dikatakan standby 24 jam. Dan selama hampir dua dekade bekerja di perusahaan media, walaupun keluarga kadang protes jadwal libur saya, tapi sebetulnya mereka menerima. Ya, karena ini kenyataannya. 

Sebagai pekerja kantoran yang jam kerja tak pada umumnya, saya berusaha untuk menyiapkan strategi agar bisa tetap menikmati liburan. Apa saja yang saya lakukan agar bisa tetap liburan ? Pertama, tentukan liburan mau kemana. Apakah di dalam kota atau di luar kota. Karena ini akan menentukan rencana liburan secara keseluruhan. Kalau memilih liburan dalam kota tentunya waktunya lebih pendek dan juga biaya yang dibutuhkan tak terlalu banyak. Berbeda jika ingin liburan di luar kota.

Kedua, menentukan kapan mau liburan. Misalnya apakan sebulan kemudian atau dua pekan lagi. Kalau menentukan jadwal liburan bulan depan tentunya masih ada waktu lebih untuk persiapan. Selain itu juga menentukan berapa lama akan liburan. Saya kalau liburan sebetulnya tidak pernah lama. Maksimal tiga hari. 

Takkala pentingnya adalah menyiapkan anggaran untuk liburan. Setidaknya ada dana lebih yang dialokasi untuk liburan sehingga jangan sampai pulang liburan malah kehabisan uang. Anggaran ini harus ada untuk akomodasi, hingga sekedar oleh-oleh makanan khas di tempat liburan. Jangan lupa sediakan juga uang tunai karena tak semua tempat wisata memiliki akses mudah ke ATM (Anjungan Tunai Mandiri). 

Melibatkan keluarga untuk rencana liburan ini juga penting. Misalnya saat hendak liburan bersama keluarga, saya ajak obrol misalnya mau kemana saja jika berkunjung ke suatu tempat. Atau saya sampaikan rencana detail liburannya sehingga anak-anak punya gambaran nanti akan liburan di tempat seperti apa. 

Karena sudah lama sekali saya ingin berlibur, maka saya pun merencanakan jadwal liburan ala saya sebagai pekerja kantoran.

Rencana Liburan di Yogyakarta 

Yap, saya ingin sekali berlibur ke Yogyakarta, Jawa Tengah. Padahal sudah lebih dari lima kali saya ke Yogyakarta. Entah karena urusan kerjaan, organisasi atau sekedar berlibur. Yogyakarta seolah memanggil untuk terus dikunjungi. Atau hanya perasaan saya saja yang ingin selalu ke Yogyakarta. 

Namun yang pasti, Yogyakarta emang ngangenin! Setuju kan ? 

Rencananya, saya akan berlibur ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam yakni pada Jumat hingga Ahad. Kepergian kami ke Yogyakarta inginnya menggunakan kereta saja karena lebih nyaman dan tak ingin terlalu terburu-buru. Dan sudah lama juga tak menggunakan transportasi kereta api untuk perjalanan ke luar kota.  

Menginap dimana ? Tak perlu kuatir mau menginap di mana selama di Yogyakarta. Kenapa? Karena Yogyakarta menyediakan banyak penginapa hingga hotel yang bervariasi mulai dari segi pelayanan hingga fasilitas yang disediakan. 

Namun yang pasti, inginnya saya menginap di kawasan Jalan Malioboro saja sehingga memudahkan akses untuk kemanapun. Kawasan ini selain melegenda juga amat sangat strategis. Dan di Malioboro juga menyediakan beragam penginapan. Saya pernah sekali menginap di hotel di kawasan Malioboro. Tempatnya nyaman dan fasilitas lengkap. Bahkan ada kolam renang walaupun letaknya di dalam gang di kawasan Malioboro. 

Lantas, kemana saja selama liburan di Yogyakarta? Jadi rencananya selama di Yogyakarta, saya tak menyewa kendaraan. Inginnya hanya berkunjung ke tempat-tempat yang lokasinya di kawasan Malioboro. Termasuk mencicipi kuliner khas di sekitar sana. Tapi kalaupun harus menggunakan transportasi umum, becak adalah pilihannya karena hanya dengan paket pengantaran menggunakan becak sudah bisa ke beberapa tempat. 

Awalnya, saya berencana untuk berjalan-jalan saja di sekitar kawasan Malioboro. Lokasi awal yang ingin saya kunjungi adalah Pasar Beringharjo. Agak terkesan berbeda dibandingkan yang lainnya ya ingin liburan tapi ke pasar ? Pasar ini berbeda karena menjual beragam khas ala Yogyakarta dan juga telah ada sejak lama yakini sekitar tahun 1751. Di pasar Beringharjo ini pula saya bisa menemukan beragam pakaian batik, oleh-oleh dan lainnya. 

Saya menjadikan kawasan Titik Nol Kilometer sebagai salah satu tempat yang ingin saya kunjungi jika ingin ke Yogyakarta. Lokasinya di pusat kota Yogyakarta yang menghubungkan Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Senopati, Jalan Ahmad Yani dan jalan menuju Alun-Alun Utara. 

Taman Pintar juga menjadi rencana ingin saya kunjungi. Tempat ini merupakan tempat wisata edukasi yang terletak di Jalan Panembahan Senopati No 1-3 Ngapusan, Gondomanan, Yogyakarta. Kalau jalan kaki sekitar delapan menit karena letaknya sekitar 750 meter dari Malioboro. 

Karena ingin tahu lebih banyak tentang Yogyakarta, maka Keraton Yogyakarta adalah pilihannya karena bangunan yang terletak di Jalan Rotowijayan Blok No 1 Panembahan, Keraton ini dapat ditempuh dengan menggunakan becak atau bisa juga jalan kaki. Jaraknya sekitar 1,1 kilomter dari Malioboro. Kawasan Keraton Yogyakarta ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubowono I pada 1755 setelah Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua. Berkunjungi kesini membuat Kita bisa melihat koleksi benda-benda milik kesultanan. 

Selain ke Keraton Yogyakarta, Museum Sonobudoyo juga menjadi pilihan saya. Lokasinya dekat dengan Malioboro. Tanah dan bangunan Museum Sonobudoyo ini memiliki kurang lebih 43.260 koleksi berupa benda artefak seperti keris, batik, arca, senjata tradisional dan lain-lainnya. 

Saat ke Yogyakarta sekitar tahun 2018, saya sempat berkunjung ke Taman Sari. Tempat ini adalah bangunan bersejarah dan memiliki keunikan arsitektur. Tapi saat kesana, saya kurang puas berkeliling karena hanya sebentar saja. Jadi, kalau ada kesempatan mau ke Yogyakarta, saya ingin lebih banyak menghabiskan waktu di taman Sari ini. 

Masjid Gedhe Kauman juga menjadi pilihan tempat yang ingin saya kunjungi jika ke Yogyakarta. Masjid yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 29 Mei 1773 ini adalah simbol harmonisasi yang digunakan keluarga raja dan masyarakat Yogyakarta pada umumnya. 

Wujudkan Rencana Berlibur ala Pekerja Kantoran Bersama Traveloka 

Sekarang, mewujudkan rencana liburan ala pekerja kantoran semakin mudah dengan adanya Traveloka. Saya pengguna lama Traveloka dan selama ini sangat terbantu dengan adanya Traveloka. Dengan Traveloka, mau kemana saja, menginap dimana saja dan mau liburan apa saja, semua tersedia. 

Jadi ketika memutuskan untuk liburan, saya memutuskan untuk rencanakan liburan di Traveloka. Misalnya ketika memutuskan hendak menggunakan kereta api untuk ke Yogyakarta, maka langsung pilih rencana menggunakan kereta api ke Yogyakarta. Nanti ada pilihan tanggal, kelas kereta api, jenis kereta api, durasi perjalanan hingga harganya. 

Bahkan jadwal rencana keberangkatan ke Yogyakarta bisa dipilih hingga dua bulan ke depan. Jadi kalau ada rencana luar kota jauh-jauh hari sudah dapat gambaran berapa total biaya yang dibutuhkan. Membantu sekali kan pastinya ? 

Selain itu, mau nginap di Yogyakarta juga saya menggunakan Traveloka. Jadi ada detail lokasi hotel atau tempat menginap yang bisa dipilih. Lengkap dengan informasi fasilitasi dan harga. Ada juga review jujur dari para pelanggan Traveloka sehingga bisa menjadi pilihan maksimal mempertimbangkan sebelum memilih. 

Dan yang saya juga suka dari Traveloka adalah bisa memilih tempat wisata yang dekat dengan penginapan. Jadi, di pilihan hotel, ada peta yang menginformasikan lokasi tempat wisata terdekat yang bisa dijangkau jika menginap di hotel itu. 

Tak menunggu lama, yuk pesan hotel dan juga kereta di Traveloka. Jangan lupa selalu ikutin suara hati dan jalani hidup dengan caramu #LifeYourWay