Apakah pernah terpikirkan oleh teman-teman bagaimana anak berkebutuhan khususu yang berada di pedalaman mendapat akses pendidikan ? Tentu tidak mudah dan belum merata anak-anak berkebutuhan khusus mendapat pendidikan. Namun upaya pemenuhan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus harus tetap dilakukan. Mengapa? Karena mendapatkan pendidikan adalah hak semua anak di Indonesia yang dijamin oleh Undang-Undang.
Mengikuti live youtube Ruang Publik KBR yang diadakan oleh Radio KBR pada Jumat, 21 Oktober 2022 tentang pendidikan anak dengan disabilitas dan kusta memberikan banyak wawasan untuk saya.
Acara yang berlangsung selama satu jam ini memberikan banyak informasi terkait pemberian pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Narasumber pertama yakni Anselmus Gabies Kartono selaku pelopor Yayasan Kita yang bergerak di bidang pemberdayaan dan pemerhati disabilitas sejak 2017 di Manggarai Barat.
Menurut Anselmus, setiap warga berhak mendapatkan pendidikan. Hanya saja untuk mendapatkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus masih belum merata. Di Manggarai Barat, sekolah khusus penanganan ABK masih sangat kurang. “Apalagi di setiap wilayah atau kampung banyak siswa atau siswi yang berkebutuhan khusus. Tapi untuk menampung atau akses dari kampung ke sekolah ya jauh,” kata Anselmus.
Pihaknya memotivasi untuk dilakukan sekolah inklusi di sekolah negeri. “Kami dorong agar menyelenggarakan pendidikan inklusi sehingga diberikan SK untuk dapat mengadakan pendidikan inklusi berkat Yayasan Kita,” katanya lagi. Apakah tak ada Sekolah Luar Biasa (SLB) ? Menurutnya, SLB ada tapi aksesnya sangat jauh.
Salah satu anak berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan inklusi di SDN Manggarai Barat adalah Ignas Charlie. Siswa kelas 5 ini mengaku senang mengikuti pendidikan inklusi di SDN Manggarai Barat. Ia mengaku menjalin pertemanan yang baik dengan teman-teman lainnya. Dia meluangkan waktu dengan belajar, bermain bola, main bola voli dan lainnya. “Saya senang karena ketemu bapak ibu guru, teman-teman dan dapat ilmu,” tambahnya.
Mengapa Yayasan Kita memilih berkomitmen untuk mempromosikan pendidikan inklusi ? Katanya, ini karena ia menemukan banyak anak berkebutuhan khususu yang putus sekolah atau malah sama sekali tidak didaftarkan keluarganya untuk sekolah.
Tak hanya itu saja. Sumber daya yang mendukung agar anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah dengan baik, terbatas. Kesiapan fisik maupun sarana fisik untuk mendukung pembelajaran anak berkebutuhan khusus, masih belum tersedia. “Sangat penting adanya akomodasi yang mendukung anak anak berkesbutuhan khusus yakni infrastruktur yang bisa diakses oleh mereka,” tambahnya lagi.
Sementara itu, Frans Patut, S.p, Kepala Sekolah SDN Rangga Watu Manggarai Barat mengatakan secara administrasi sudah ada pendidikan inklusif sejak tahun 2017. Namun sebelum ada dasar hukum penerapan pendidikan inklusif, pihaknya sudah mengadakan. Hingga kini, sebanyak 7 anak yang mengikuti pendidikan inklusif.
Anak-anak harus yang mengikuti pendidikan inklusif harus didik oleh guru yang memiliki keilmuan pendidikan inklusif. “Namun guru pembimbing khusus belum tersedia,” kata Anselmus. Pihaknya berharap pemerintah buka kesempatan untuk sarjanan lulusan pendidikan khusus untuk bisa mengajar ke sekolah negeri. “Jadi di sekolah negeri bisa tapi harus ada SK membuka pendidikan khusus,” tambahnya lagi.
Selain itu juga diberikan pelatihan untuk mempermudah anak dapat diidentifikasi sebagai anak yang berkebutuhan khusus. “Bapak dan ibu guru juga jadi tahu dan mengenal tentang anak berkebutuhan khusus dan tahu juga permasalahan serta kebutuhan dan merencanakan strateginya,” katanya.
Misalnya jika ada anak berkebutuhan khusus untuk sensorik, maka bapak dan ibu guru juga harus tahu apa yang harus dilakukan. Misalnya bisa dengan memberikan tempat duduk lebih depan atau huruf-huruf yang ditampilan lebih besar. “Intinya disesuaikan dengan kebutuhan anak,” katanya lagi.
“Tantangan kami memang mengkategorikan siswa berkebutuhan khusus. Dan metode ini melibatkan guru khusus yang sudah ikut pelatihan, orangtua, siswa dan tenaga ahli,” katanya lagi.
Langkah berikutnya untuk mendorong agar anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan akses pendidikan adalah memberikan contoh dan mengadakan kegiatan tak hanya di sekolah tapi juga di kantor desa dan fasilitas kesehatan. “Kami berikan pelatihan pelatihan anak berkebutuhan khusus,” tambahnya lagi.
Pihaknya juga banyak berdisikusi tentang partisipasi pembangunan di desa termasuk anak anak disabilitas juga harus tetap didaftarkan untuk sekolah. “Kami memberikan motivasi ke anak biar mereka mau mendaftarkan anak ke sekolah,” katanya lagi.
Seneng banget anak-anak berkebutuhan khusus ini nanti akan mendapatkan akses ke jenjang sekolah yang di atasnya.
Reply DeleteDengan adanya sosialisasi ini, semoga makin banyak sekolah formal yang bisa mengakomodir pengadaan fasilitas untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus. Jadi antara mereka yang non ABK dan ABK bisa belajar untuk berbaur dan nggak ada tembok tinggi yang membedakan keduanya.
Reply Deletealhamdhulilah mulai banyak yg memperhatikan pendidikan anak berkebutuhan khusus ya. kita jadi makin teredukasi dulu kan mereka ga diperdulikan cenderung dianggap nggak ebrguna. padahal mereka juga pnya hak dan kesempatan yg sama utk bisa punya hidup dan masa depan yg baik
Reply DeleteKalau di Kota besar sudah banyak sekolah inklusi, guru khusus pun ada. Sementara di daerah tertentu masih kurang aksesnya yaa jadi tantangan mendapatkan pendidikan secara setara. Gimana juga waktu pandemi dengan sekolah online?
Reply DeleteWah ini tantangan baru ya bagi para guru, bahwa semua memang bisa tapi dengan syarat ketentuan berlaku alias di sertai fasilitas memadai untuk si anak tsb
Reply Deletesekolah anakku termasuk sekolah inklusif, tapi tetep untuk anak ABK yang masih perlu pendampingan, harus membayar biaya tambahan untuk mendatangkan guru khusus tersebut. Jadi, memang gak mudah dan gak murah ya sebetulnya. Semoga sih ke depannya makin banyak program pemerintah untuk makin memudahkan anak-anak berkebutuhan khusus dalam menempuh pendidikan yaa
Reply DeleteDekat rumah ada SLB dari dulu, dari aku masih kecil. Cuma berubah nama klo nggak salah. Iya ABK pun berhak dapat pendidikan yg layak. Smoga ke depannya semakin banyak dukungan fasilitaa untuk mereka ya mba. Perhatian khusus lg klo ABK dan kurang mampu.. moga selalu dimudahkan Allah
Reply DeleteBener mbak. Susah sekali dulu orang tua Molly mencari sekolah yang inklusif. Program pendampingan thd ABK dianggap sulit, bahkan mereka sering menolak ABK bersekolah :(
Reply DeleteSetuju sih.. kalau didesa mungkin belum berdaya sekolah inflasi dengan guru pendamping khusus kalau ABK ya.. penting banget buat anak2 spesial ini dapat pendidikan yang sesuai dan optimal untuk masa depannya
Reply DeleteAku dulu KKN di Kampung yang banyak sekali anak ABK. Selain jauh dari kota karena daerah pelosok, pengajarnya pun serba terbatas. Semoga makin banyak program pemerintah yang bisa menjembatani ABK khususnya di daerah pelosok
Reply DeletePendidikan adalah hak semua warga negara ya mbaaa
Reply DeleteABK jg berhak memperoleh pendidikan yg ciamikk
Alhamdulillah, senaanggg bgt ada info iniii😍🙏
Memberikan contoh kepada anak itu memang sebaik-baiknya didikan dan pelajaran. Dilakukan di lokasi yg strategi seperti balai desa, pusat kesehatan, itu tentu sangat membantu sehingga sosialisasi bisa tersampaikan dengan baik sekaligus ya
Reply DeleteMakasi sharing infonya mbaa,syukurlah sekarang semakin banyak pemerhati anak berkebutuhan khusus dan pendukung fasilitas dari instansi maupun organisasi swasta ya. Dan semoga,bisa mencakup sampai ke kota-kota kecil juga kedepannya :)
Reply DeletePendidikan inklusif adalah solusi bagi pemenuhan kebutuhan pendidikan anak anak berkebutuhan khusus ya mbak
Reply DeleteApalagi kurikulum merdeka yang dipakai saat ini sangat mengedepankan pendidikan inklusif
Kebtuhan pendidikan yang setara bagi anak berkebutuhan khusus ini sudah saatnya dilakukan di semua kota dan desa di penjuru negeri. Bahkan di kota besar saja masih langka fasilitas infrastrktur untuk memudahkan disabilitas beraktivitas. Semoga dengan program pemerintah yang saat ini tengah berlangsung akan mempermudah aktivitas anak berkebutuhan khusus
Reply DeleteSemoga pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia dapat terkonsep dan diaplikasikan di lapangan dengan baik. Sehingga semua anak di sini bisa terpenuhi haknya untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Reply DeletePendidikan adalah Hak setiap warga negara Indonesia, semoga semua pendidikan untuk anak ABK di negara kita bisa di aplikasikan dengan baik di lapangan.
Reply DeleteJadi inget dulu punya keluarga yg spesial trus dimasukkan satu SD sama aku. Kasian banget tiap jam istirahat dibully. 😭 dulu dizaman aku sekolah untuk anak berkebutuhan khusus itu gak ada di daerahku. Alhamdulillah skrg sdh dapat perhatian
Reply DeleteAku punya teman yang juga ABK dan untungnya beliau tuh semangat tinggi untuk lebih berdaya sehingga bisa menutupi kekurangannya di mata orang yang selalu iri
Reply DeleteSekarang udah mulai banyak sekolah mengadakan kelas inklusi mbak sehingga anak yang berkebutuhan khusus bisa sekolah di sekolah umum tapi kebutuhan pendidikannya tetap terpenuhi
Reply Delete