Saya dan suami sama-sama pekerja kantoran. Kami berdua sejak awal selalu berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan rumah tangga dan kehidupan perkantoran. Jam kerja suami saya lebih banyak daripada saya. Pekerjaannya menuntutnya untuk banyak terlibat dalam keputusan-keputusan penting di perusahaan.
Namun ketika keluarganya membutuhkan kehadirannya, suami saya tak pernah melewatkan. Ketika anak sakit, sesibuk apapun, suami selalu menyempatkan diri untuk mengantar anak ke dokter bersama saya. Takkala anak harus dirawat di rumah sakit, dia pula menyempatkan diri untuk menjaga anak di rumah sakit. Saat-saat saya terbaring sakit berbulan-bulan, dia pula yang menjaga saya dikala kesibukannya sebagai pekerja kantoran.
Pandemi covid melanda, saya dan suami bergantian sakit dan bergantian pula saling menjaga. Urusan pembagian pekerjaan rumah tangga tak pernah ada masalah dalam kehidupan rumah tangga kami. Suami sering memasak masakan enak-enak. Bahkan pula kerap menyuapkan makanan ke saya (Ehem). Sejak kecil, urusan anak-anak menjadi urusan suami juga dan bukan hanya urusan saya. Saya dan suami sama-sama mengatur waktu untuk masa-masa perkembangan anak sejak kecil dan hingga besar seperti sekarang.
Apa yang saya dan suami lakukan ini karena kami merasa bahwa support system dalam kehidupan amat sangat diperlukan. Dan ini tak hanya berasal dari keluarga saja tetapi juga perusahaan tempat kami bekerja. Jika dukungan ini kami peroleh, pekerjaan di kantor akan terasa lebih mudah, kami sebagai pekerja pun bekerja semakin lebih produktif.
Apalagi posisi saya sebagai perempuan pekerja yang rentan terabaikan penuhan hak-hak sebagai pekerja perempuan. Perempuan pekerja masih banyak yang belum dapat terpenuhi hak-haknya. Misalnya hak terhadap dukungan pemberian ASI Esklusif seperti penyediaan ruang laktasi hingga masa cuti hamil 3 bulan.
Ketika saya menjadi Koordinator Divisi Perempuan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, ada survey yang kami lakukan di tahun 2012 tentang pemenuhan hak jurnalis perempuan Indonesia. Salah satu survey adalah penyediaan sarana fasilitas ruang laktasi hingga pemenuhan hak cuti melahirkan dan hak cuti haid. Kemudian di tahun yang sama, AJI Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menyediakan sarana laktasi untuk mendukung pemberian hak menyusui kepada pekerja perempuan.
Kala itu, masih ada perusahaan yang belum memiliki kesadaran untuk penyediaan sarana fasilitas menyusui bagi pekerja perempuan. Informasi tentang cuti haid pun tak banyak diketahui oleh pekerja perempuan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan perusahaan ramah keluarga ? Selasa, 8 Maret 2022 pukul 10.00 WIB saya mengikuti webinar yang diadakan oleh Danone di Hari Perempuan Internasional untuk mewujudkan hak-hak perempuan dan siaga 24 jam menjadi partner ibu wujudkan generasi maju. #WomenInternationalDay2022. Ada empat narasumber yang dihadirkan yakni :
- Indra Gunawan, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak
- Maya Juwita, Direktur Eksekutif IBCWE
- Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia
- Rosdiana Setyaningrum, Psikolog
Acara diawali oleh Indra Gunawan yang mengatakan, edukasi penerapan kebijakan ramah keluarga harus dilakukan. “Dibutuhkan sinergi antara dunia usaha dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar ada kebijakan perusahaan ramah keluarga,’ katanya.
Data dari Rakernas menyebutkan bahwa tingkat partisipasi angkatan perempuan rendah yakni hanya 40 opersen. “Kontribusi perempuan di dunia kerja pun masih rendah,” katanya lagi. Banyak pekerjaan rumah tangga yang lebih banyak dilakukan perempuan.
“Kesenjangan tingkat partisipasi kerja perempuan yang tak berubah 10 tahun terakhir ini harus butuh perhatian bersama,” katanya lagi. Pemerintah memiliki peraturan pemerintah yang responsif gender untuk pemenuhan hak perempuan dalam penyediaan ruang ASI, pelayanan kesehatan dan sarana kerja lainya. “Kami juga mendorong pekerja ramah perempuan juga memiliki tempat pengaduan,” katanya lagi. Dengan Kementerian Kesehatan, dilakukan berbagai gerakan pekerja perempuan buruh sehat dan produkstif sehingga perempuan menjadi pekerja yang semakin produktif. “Kebijakan ramah perempuan harus didukung,” katanya lagi. Beberapa kebijakan yang ramah pekerja ini penting terkait perlindungan perempuan,” katanya lagi. Beberapa kebijakan misalnya terkait pengaturan jadwal pekerjana yang fleksibel dan lainnya.
“Kami mendorong pengaturan gender di semua aspek kehidupan untuk semua aspek dan berharap menghapus diskriminasi,” katanya lagi. Upaya untuk perlindungan perempuan dan anak Indonesia jika dilakukan dengan maksimal dan bekerjasama dengan banyak pihak maka diharapkan Indonesia semakin maju. “Saat ini, kontribusi perempuan di bidang pekerja belum optimal,” katanya lagi.
Danone Menciptakan Perusahaan Ramah Keluarga
Namun di lain pihak, Vera Galuh Sugijanto mengatakan ada beban tambahan yang dirasakan perempuan saat masa pandemi ini. Perempuan harus merangkap profesi sebagai guru, psikolog dan lainnya. Satu sisi, suami di masa pandemi ini menurut Vera bisa semakin tahu peran ganda yang dilakukan sang istri dan tentunya membutuhkan support system yang luar bisa. “Pandemi banyak hikmah bahwa cara bekerja yang fleksibel dan balance membawa dampak positif untuk bisnis dan juga lingkungan,” kata Vera Galuh.
Danone Indonesia merupakan perusahaan ramah keluarga yang siap 24 jam menjadi partner ibu mewujudkan perusahaan ramah keluarga. Bagaimana Danone menerapkan perusahaan ramah keluarga ? Teryata beberapa kebijakan perusahaan ramah keluarga sudah diterapkan oleh Danone. Beberapa kebijakan perusahaan ramah keluarga adalah :
- Kebijakan dan Fasilitas
- Cuti hamil hingga 6 bulan berbayar untuk ibu
- 10 hari cuti untuk ayah
- Ruang laktasi
Edukasi
- Program pendampingan karyawan untuk periode 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil
Danisa
- Program Pendampingan menyusui untuk karyawati agar sukses dalam menyusui
Danone menerapkan budaya inklusif, beragam dan ramah keluarga. Di tahun 2020, secara komposisi sebanyak 48% level manajerial dan 56% dewan direksi Danone adalah perempuan.
Danone tidak hanya menerapkan perusahaan ramah keluarga untuk karyawannya tapi juga memberikan berbagai insiatif sosial untuk pemberdayaan perempuan. Beberapa hal itu meliputi
- Aqua Home Service
- Recycling Business Unit
- Isi Piringku
- Warung Anak Sehat
- Rumah Bunda Sehat
- Rumah Tempe
Wujudkan Perusahan Ramah Keluarga
Untuk membesarkan anak menjadi manusia yang berkualitas, tak hanya membutuhkan peran ibu saja. Tapi juga membutuhkan peran di semua aspek lingkungan anak sehat termasuk sekolah dan tempat kerja orangtua agar bersinergi menciptakan anak berkualitas. Jika anak merasa aman dan nyaman maka berdampak pada orangtua khususnya ibu dan membuat ibu menjadi semakin produktif.
Rosdiana mengatakan selama masa pandemi, top level eksekutif perempuan di perusahaan level global di Amerika Serikat tidak mengalami penurunan produktifitas. Mereka juga masih tetap menjalankan pekerjaan di rumah dan juga di kantor karena keseimbangan ini sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak.
Saat ini, semakin banyak fasilitas yang dikembangkan untuk kemajuan perempuan. Hanya saja Indonesia termasuk negara yang memiliki kemampuan negara rendah dalam menjamin kesetaraan gender. Padahal di satu sisi, peraturan perundang-undangan dan aturan hukum di Indonesia sudah ada untuk melindungi perempuan.
“Ini tugas kita bersama agar negara memberikan perlindungan kepada perempuan,” kata Rosidana. Perempuan, kata Rosdiana harus bekerja lebih banyak untuk mencapai apa yang laki-laki capai.
Namun hal ini juga semakin mudah jika bias di perusahaan bisa dikurangi. “Masih tinggi bias yang terjadi pada perempuan dan bahkan ini juga dilakukan oleh sesama perempuan,” kata Maya Juwita. Ditambah lagi, masih banyak perempuan yang melakukan pekerjaan rumah tangga lebih banyak. “Tapi perempuan mengalami dampak negatif karena kelelahan mengurus urusan domestik,” katanya Rosidana lagi. Namun satu sisi, ada juga pekerja perempuan yang merasa tak produktif selama pandemi ini. Urusan rumah tangga harusnya bisa tetap dilaksanakan oleh pria dan perempuan sehingga beban perempuan pekerja bisa menurun.
Lalu bagaimana menciptakan perusahaan ramah keluarga ? Menurutnya ada empat kebijakan utama yang bisa diterapkan yakni cuti melahirkan sehingga orangtua bisa mengurus anak, perusahaan mendukung pemberian ASI esklusif, pemberian layanan yang memadai dan kemudahan mengakses layanan berkualitas.
Sementara itu, Maya Juwita mengatakan, pandemi memberikan kemudahan pekerjaan yang lebih fleksibel. Perusahaan dipaksa untuk bisa menyadari realitas kehidupan karyawan. “Ini bagus tapi penyesuaian tetap dibutuhkan,” kata Maya.
Hal senada juga disampaikan oleh Indra yang menyampaikan butuh tanggungjawab bersama agar tak terjadi diskriminasi dan programnya resposnif gender. “Pemenuhan hak perempuan berdampak ini perlu dilakukan bersama. Karena sebagian besar tentu upaya ini disesuaikan dengan berbagai kebutuhan agar mereka terpenuhi hak-haknya,” kata Indra lagi.
Wah, senangnya ya zaman sekarang perusahaan lebih ramah keluarga dibandingkan zaman doeloe wuiiih :D Produktivitas karyawan menjadi lebih baik dengan adanya cuti 6 bulan berbayar bagi ibu hamil, cuti 10 hari untuk ayah dan sebagainya. Tentu saja pemenuhan hak perempuan ini mesti didukung oleh suami dan keluarga agar berhasil dan menurunkan tingkat bias pada perempuan.
Reply DeletePerusahaan ramah keluarga memang bikin keluarga bahagia ya, Mbak. Maka dari itu banyak orang yang ingin kerja di perusahaan ramah keluarga.
Reply DeleteBetul mba, kalau tidak ada keseimbangan antara rumah dan kantor apalagi istri bekerja, dan suami tidak ikut membantu pekerjaan istri di rumah, istri akan rentan stress. Sementara anak2 butuh ibu yang bahagia.
Reply DeleteHak cuti haid penting bgt ini, apalagi aku punya temen yang kalau haid dia selalu nyeri dan kesakitan. Saat ijin di tempat kerja, gak bisa. Hak-hak wanita begini ya perlu dikaji, terlebih buat ibu pekerja yang masih menyusui ingin memberikan AsI Eksklusif buat bayinya ya.
Reply DeletePenting banget sih ya para ibu bekerja di perusahaan yang ramah keluarga, eh para ayah juga ding, biar tercipta keluarga bahagia.
Reply DeleteBanyak banget perempuan yang terpaksa nggak memilih kerja, karena nggak ramah terhadap ibu, terpaksa deh di rumah aja, terus stres sendiri hehehe
Pas ambil unpaid leave selama 3 tahun kemarin, saya jadi beneran sadar kalau itu privilege banget ya mbak. Ga semua kantor bisa kasih kesempatan pegawainya cuti sepanjang itu dengan opsi bisa kembali lagi ke posisi awal. Walau akhirnya saya ga balik kerja, tapi saya berharap makin banyak juga perusahaan yang memahami pentingnya perempuan bekerja bagi organisasi dan pentingnya juga kebijakan kebijakan yang ramah keluarga.
Reply Deleteperusahaan ramah keluarga tuh kayaknya masih jarang banget ya di Indonesia :) apalagi di kultur timur yang biasanya pengen wanita di rumah aja ngurus anak, kayak di perusahaanku, bos dan atasan semuanya pria karena perempuan di anggap kurang cocok jadi atasan, bakal lebih sibuk sama keluraga daripada urusan kantor katanya hahaaaa
Reply DeleteSaya baru tahu nih sama Danone ini. Ternyata Danone ini tidak hanya menerapkan perusahaan ramah keluarga untuk karyawannya saja ya tetapi juga memberikan berbagai insiatif sosial untuk pemberdayaan perempuan. Ditambah Danone menerapkan kebijakan ramah gender. Top banget nih
Reply DeleteWow keren ya dengan Danone yang menerapkan sebagai perusahaan ramah keluarga.Semoga ini diikuti perusahaan-perusahaan lain yang mencintai karyawannya. Cuti hamil berbayar selama 6 bulan wow ini luar biasa. Umumnya kan hanya 3 bulan ya. Jadi si ibu punya banyak waktu untuk si baby
Reply Deletebanyak prinsip baik yang diterapkan oleh Danon sebegai perusahaan ya mba dan hal - hal ini bisa menjadi contoh baik bagi yang lainnya
Reply DeletePerusahaan ramah keluarga bisa bikin ibu yang bekerja bahagia ya, Mbak. Dulu saat saya masih kerja di pabrik tuh kalau ibu hamil tidak boleh kerja di bagian yang berat dan ibu hamil tidak boleh lembur.
Reply Deletedi Indonesia masih termasuk "ramah keluarga" ya Al, tapi kalau udah di China dan Jepang katanya perusahaan ramah keluarga itu udah ditiadakan, bahkan jadi perdebatan ketika jam kerjanya juga nyaris 12 jam sehari - plus waktu tempuh PP ... hiks hiks.. mana waktu untuk keluarganya kalo gitu ya?
Reply DeleteWahhhh keren banget ya Danone cuti nya sampai 6 bulan plus dibayar juga ya. Benar-benar mengerti karyawannya ya pasti happy juga karyawannya dengan kebijakan perusahaan kaya gini.
Reply DeleteSalut sama perusahaan Danone ini yang ramah keluarga dengan memberikan hak2nya kepada pegawai perempuan. Ahh, suka banget nih, moga makin pada betah dengan adanya keistimewaan buat para perempuan ini.
Reply DeleteDan semoga diikuti oleh perusahaan2 lainnya juga yaa.
Alhamdulillah ya Mi, Danone perusahaan yang ramah perempuan dan keluarga, dengan berbagai produk yang dikeluarkan nya dari mulai edukasi, kebijakan dan fasilitas juga ada pendampingan pemberian Asi pada ibu.
Reply DeleteSuka banget deh dengernya kalau Danone ini menerapkan kebijakan ramah gender 😍. Jadi ga ada iri2 atau dipandang sebelah mata klo ada perempuan yg jabatannya lebih tinggi 😍
Reply DeleteDanone ini programnya emang beragam banget yah kak dan buat ibu ibu khusunya jadi makin kece. Nambah ilmu dan pengetahuan juga, keren deh
Reply DeleteWah keren nih cuti melahirkan 6 bulan berbayar pula.... semoga perusahaan ramah keluarga ini diikuti oleh perusahaan lainnya...
Reply DeleteSalah satu idaman banget nih mba bisa bekerja di perusahaan ramah keluarga seperti Danone 😍 Semoga aku bisa jadi salah satu pegawainya
Reply DeleteIdaman banget Danone ini yaa, memanusiakan karyawan banget khususnya wanita. Semoga perusahaan seperti ini semakin banyak
Reply DeleteBahagia rasanya mendengar sudah ada perusahaan yang sangat perhatian kepada pegawai wanitanya. Keren yaa Danone ini, bisa memberikan cuti berbayar hingga 6 bulan kepada wanita yang melahirkan. Semoga semakin banyak perusahaan yang menerapkan hal serupa, amiiin
Reply DeleteSemalam disalah satu group wa yang saya ikut, yang anggotanya perempuan semua, lagi pada mengeluh. Kalau sudah punya anak, mau bepergian menginap itu yang paling rempong ibunya. Packing buat diri sendiri, anak-anak dan suami. Saya pikir kok gitu amat, semua dibebankan sama perempuan. Terus saya nimbrung, kalau saya nggak pernah packing pakaian suami kalau kami mau bepergian. Saya packing sendiri, suami packing sendiri, dua anak yang besar juga packing sendiri, tinggal si bungsu yang mesti saya juga yang packing.
Reply DeleteSaya pernah berkunjung ke pabrik SGM yang di kemudo, Klaten mbak. Langsung melongo saat dapat penjelasan bahwa cuti melahirkan di sana itu adalah 6 bulan, bahkan ada cuti juga buat lelaki yang istrinya mau melahirkan. Pikir saya, enak banget kerja di group Danone ini
Semoga makin banyak bermunculan perusahaan seperti Danone yang memperhatikan karyawati terutama yang sudah memiliki anak.
Reply Deleteharus dicontoh nih Danone ini ya mba lid, menerapkan ramah keluarga dan karyawan hepi banget pasti yang dibawah naungannya.
Reply Deletesemoga makin banyak perusahaan ramah keluarga seperti danone ini. sehingga akan tercipta kualitas manusia yaang terbentuk dari keluarga bahagia
Reply DeleteAku baca tentang Danone dalam mendukung perempuan dan anak tuh kagum banget. Ingat jaman aku kerja tahun 2005an duh miris banget deh, sampai aku suka merasa bersalah sama Mba Lintang
Reply DeleteKebayang banget nyamannya bekerja di Perusahaan Ramah Keluarga.
Reply DeleteKarena semua sama-sama bertumbuh, baik pria dan wanita, sama-sama bertumbuh di karir yang sama untuk kebaikan perusahaan dan kebaikan keluarga.
Satu hal yang aku suka dari Danone adalah banyak program san kebijakan yang pro terhadap perempuan, salah satunya dapat hak cuti melahirkan selama 6 bulan. Itupun bisa kita ambil semua atau 3 bulan saja.
Reply DeleteSemoga program seperti perusahaan ramah keluarga ini bisa jadi contoh banyak perusahaan lain
Bagi ibu bekerja, perusahaan ramah keluarga adalah dambaan ya mbak
Reply DeleteApalagi yg memberi cuti 6 bln, itu sangat mendukung pemberian ASI eksklusif ya mbak
Salut dengan Danone yang menjadi perusahaan ramah keluarga. Peduli dengan kebutuhan karyawatinya. Dibuktikan dengan pemberian cuti melahirkan selama 6 bulan dan disediakan ruang untuk laktasi. Keren ya...
Reply DeleteWalau gak sakit minta disuapin terus juga boleh kok mbak heheheh biar mesra terus. Alhamdulillah pekerjaan rumah tangga bisa berbagi ya.
Reply DeleteSyukurlah kalau ada perusahaan yang memperhatikan sekali pekerja perempuannya apalagi kasih dukungan juga buat ibu yang kasih ASI Eksklusif.
Asyik banget sih curti hamil bisa 6 bulan dan tetap dibayar.
Jatah cuti untuk pasca melahirkan luar biasa. Apresiasi banget buat Danone, nih. Bisa sebagai perusahaan percontohan.
Reply DeleteKeren ya Danone, selalu terdepan deh, dalam urusan begini. Kreatif dan prodiktif. Salah satunya ramah keluarga. Semoga bisa dicontoh perusahaan lain.
Reply DeleteBahagia bangt nih yang kerja di Danone, ibu hamil bisa cuti enam bulan sehingga anak bisa lulus ASI Eksklusif, para bapak pun bisa lebih lama mendampingi istri merawat bayi yang baru lahir..semoga ditiru perusahaan lainnya yaaa...
Reply Deletejadi pengen masuk danone wkwkkw lihat kebijakannya buat perempuan yang luar biasa begini. jadi makin sayang kan sama perusahaan dan tentunya kinerja meningkat. kebayang kalau misalnya perusahaan aturanna tidak boleh ini itu untuk pegawai, pasti karyawannya juga bete kerja sana
Reply DeleteAlhamdulillah mbak.. kalau suami ngerti dan pandai masak pula, berasa bahagia terus ya mbak.. apalagi kalau udah urusan anak, kalau sendiri yang tau segala hal tentang mereka memang rasanya berat banget. Panutan banget sih.. jadi makin semangat saling berbagi dan melengkapi dalam keluarga.
Reply DeleteSalut nih dengan programnya Danone.. Bennar2 memperhatikann karyawannya terutama perempuan dengan mengeluarkan kebijakan yang bermanfaat sekali. Tak heran ya kalau Danone dikenal sebagai perusahaan ramah keluarga. Perusahaan seperti ini nih yang banyak diidamkan para karyawan
Reply DeleteAku mau juga dong kerja di Danone kalau beneran mendukung peranku jadi ibu hihihiii.. Tapi emang Danone cukup memerhatikan yang kaya gini sih. Semoga ditiru perusahaan lain
Reply DeleteSalut dengan setiap program yang dibuat oleh perusahaan Danone. Semoga kebijakan yang dibuat Danone bisa diikuti oleh perusahaan lain.Perusahaan yang ramah keluarga dapat membuat lebih produktif dan terutama pekerja perempuan tanpa mengabaikan urusan rumah tangga dalam hal membesar kan anak.
Reply DeleteProgram2 yang dibuat Danone sangat mendukung perempuan yang paling suka tuh kebijkan cuti melahirkan 6 bulan dan buat laki2 10 hari jadi walaupun bekerja para ibu bisa tetap mengurus keluarganya dengan baik
Reply DeletePerusahaan ramah keluarga memang penting nih, karena dalam mewujudkan generasi sehat dan maju dibutuhkan lingkungan yang meliputi segala aspek
Reply DeleteJadi pengen cari loker di Danone, hehe.
Reply DeleteSalut dengan progam progam perusahaan yang memperhatikan keluarga karyawannya. Bekerja pun semakin enjoy dan tulus. Semoga semakin banyak perusahaan menerapkan hal yang serupa.
Kepingin banget deh jadi pegawai Danone Indonesia, terjamin banget ya di masa-masa kehamilan dan menyusui
Reply DeleteAllhamdulilah ya Mba Danone sangat memeberikan contoh yang baik, dan bisa membuat keluarga makin harmonis. Apalagi pekerjanya sendiri jadi merasa hepi
Reply Deletelangkah danone ini udah bagus banget dan perlu untuk diterapkan pula oleh perusahaan lain.. soalnya perusahaan yang memberi atensi pada pekerja perempuan itu bisa membantu banyak aspek, dari keluarga pekerja hingga hal yang lebih besar
Reply Deletewah semoga saja semakin banyak perusahaan yang ramah keluarga seperti danone ini ya, mbak. pastinya ini sangat membantu para wanita pekerja yang juga harus tetap bertanggung jawab pada anaknya
Reply Delete