Saat berkunjung ke Kudus awal
Februari 2019, saya bersyukur berkesempatan berkunjung ke Makam Sunan Kudus
yang terletak di kota Kudus, Jawa Tengah. Sebelum saya hanya ingin sekedar
menunjukkan ke papa saya untuk ke Masjid Menara Kudus yakni Masjid Al Aqsa.
Tapi saat saya menyampaikan rencana pergi ke Menara Kudus kepada Mae, mertua
saya beliau berkata “Kita shalat magrib di sana lalu ziarah dan dilanjutkan
shalat isya di masjid saja”.
Perkataan mertua saya itu
langsung saya dan suami iyakan. Menurut kami, itu ide terbaik. Apalagi sudah
lama kami tak berkunjung ke Menara Kudus. Kami berlima yakni (saya, mertua, papa
saya, bapak suami dan Ayyas) berangkat sebelum shalat magrib yakni sekitar
pukul 5 sore pada hari Minggu 3 Februari 2019 .
Tampak bagian depan Masjid Menara Kudus dan Makam Sunan Kudus |
Kami parkir di luar masjid, tepatnya di jalan raya sehingga harus berjalan kaki ke jalan masuk masjid. Sepanjang perjalanan, akan tampak banyak kios-kios sederhana yang menjual jenang (kuliner khas Kudus yang menyerupai dodol), tasbih, jilbab hingga gamis-gamis yang dijual dengan beragam model dan warna.
Pas tiba di depan Menara Kudus
saya langsung meminta suami untuk mertua bersama Mae dan Ayyas. Awalnya suami
nggak mau tapi saya paksa saja biar ada foto bareng di depan masjid Menara
Kudus. Kemudian kami bergantian foto di depan Menara Kudus.
Jenang Kudus yang khas Kudus juga terjual disini |
Foto bersama keluarga |
Selesai berfoto, kami langsung
masuk ke area makam masjid Menara Kudus untuk persiapan menjalankan ibadah
shalat magrib. Masjid dan Menara Kudus ini berada dalam satu kompleks. Bangunan
Menara diperkirakan didirikan pada 19 rajab 956 H sesuai yang tertulis di batu
tulis prasasti di masjid.
Setelah shalat magrib selesai,
mertua saya sempat melihat ke belakang shaf kami dan berkata “Orang di luar
banyak tapi kok masjid di dalam masih banyak yang kosong?,”. Duh makjleb! Saya
terasa seperti ditegur karena mungkin saya juga kerap kali seperti orang-orang
di luar sana.
Shalat magrib selesai, kami
pun menuju makam Sunan Kudus. Sebelum berjalan, mertua saya sempat bertanya
posisi Bapak suami dan papa saya. “Ntar insyaallah ketemu setelah shalat Isya
sesuai janjiannya Mae,” kata saya ke mertua.
Karena agak susah juga buat
janjian karena biasanya bapak suami di masjid agak lama jadi saya pikir mungkin
nunggu sampai isya. “Tapi insyaAllah nanti ketemu di kawasan Makam Sunan Kudus.
Nanti lihat-lihat saja,” kata mertua saya.
Saya mengiyakan perkataannya
dan juga berharap bertemu walaupun sudah siap menerima kenyataan nggak akan
menemui suami di dalam makam sunan Kudus yang ramai dikunjungi. Toh yang
penting udah janjian ketemuan setelah shalat isya di depan.
Mengambil air wudhu di Masjid Menara Kudus |
Makam Sunan Kudus terletak di
bagian belakang Masjid Menara Kudus. Sebelum menuju Makam Sunan Kudus, saya
menemui berbagai kompleks makam yang letaknya saling berdekatan. Salah satunya
adalah makam para Pangeran.
Kami melewati satu persatu
kawasan makam yang terletak di kini dan kanan. Suasananya agak begitu gelap.
Jalan yang disediakan untuk lewat tak terlalu besar sehingga mau tak mau harus
pelan-pelan menuju ke wilayah Makam Sunan Kudus.
Ada banyak warga yang duduk
sambil mengaji di makam-makam. Lantunan doa-doa dipanjatkan kepada Allah, Sang
Pencipta. Saya dan Ayyas serta mertua kemudian melangkahkan kaki ke arah Makam
Sunan Kudus.
Makam Sunan Kudus ditutupi
kain berwarna putih. Puluhan orang mengelilingi makam yang tampak berukuran
raksasa. Mereka rata-rata datang berombongan dan biasanya ada pemimpin doa. Pas
banget ketemu suami dan papa saya yang duduk agak menjauh dari lokasi makam
Sunan Kudus. Sedangkan saya dan mertua duduk persis di bagian depan Makam Sunan
Kudus.
“Aku lebih suka duduk di depan
sekali seperti ini,” kata mertua saya. Kami melantukan surah Yasin dan dilanjutkan
membaca tahlil. Mertua meminta saya mengaji agak lebih keras sehingga bisa ia
dengar. Sekitar setengah jam kurang, kami pun selesai mengaji di Makam Sunan
Kudus. Pas balik badan ke arah belakang teryata udah banyak sekali orang
sehingga menyulitkan kami untuk keluar.
Alhamdulillah setelah selesai
ziarah di Makam Sunan Kudus, kami pun bergegas ke masjid Menara Kudus untuk
persiapan shalat isya. Shalat isya dan magrib yang kami laksanakan di Masjid Sunan
Kudus sungguh terasa syahdu.
Pulangnya, kami sempat mampir
untuk membeli martabak Menara yang menjadi kesukaan mertua. Alhamdulillah kesempatan
berkunjung dan ziarah di Makam Sunan Kudus semoga menambah semangat keimanan
saya sekeluarga, khususnya saya. Aamiin ...
Adakah yang pernah berkunjung
ke Masjid Menara dan bahkan ziarah di Makam Sunan Kudus? Atau punya keinginan
berkunjung suatu saat nanti ?
Waktu SMA aku dulu pernah mengunjungi makam2 Sunan, studytour pelajaran sejarah waktu itu. Kudus terkenal dengan jenangnya ya, nggak boleh lupa deh beli oleh2 jenang Kudus kalo pergi ke sini.
Reply DeleteAku beberapa kali Mbak ziarah ke Makam Sunan Kudus ini. Dulu pas masih kecil. Terakhir tahun lalu apa ya. Tapi belum sempat nulis sih. Jadi kepikiran bikin tulisan juga nih.
Reply DeleteSaya malah sama sekali belum pernah ziarah ke makam-makam seperti ini wkwkwk.
Reply DeletePadahal di Surabaya ada sunan Ampel, ada juga yang dekat di Gresik ada sunan Giri.
Betul-betul ya saya ini, ga ada jiwa travelingnya hahaha
Pernah ke Kudus, tapi cuman di alun-alunnya doang pula :D
Kepingin banget kesana. Masjid tapi arsitekturnya seperti budaya Hindu ya mbak. Mirip di Bali.
Reply DeleteSaya belum sempat mengunjungi tempat ini. Namun, saya pernah mengunjungi Makam Sunan Gunung Jati.
Reply DeleteUlasan kakak membangkitkan kembali impian saya untuk menunaikan perjalan Wali Songo
Wah, belum pernah, nih. Kudus itu dekat dengan Demak kan ya, Mbak? Aku ada saudara di sana. Barangkali kalau nanti berkunjung kesana, bisa minta diajak berkunjung juga ke ke Mesjid Menara Kudus dan Makam Sunan Kudus ini.
Reply DeleteKlasik bangt ya suasananya, aku suka. Terasa magis tapi ga tampak horor. Penataannya juga rapi, kayak kawasan wisata di luar negeri aja. Jadi nambah deh wish list jalan-jalanku nih
Reply DeleteSaya belum pernah ke daerah Jawa mba apalagi kudus. Lihat suasananya sepertinya menarik, apalagi bisa ke situs sejarah dan oleh2 jenang sepertinya menarik :)
Reply DeleteSaya belum pernah mbak menginjakkan kaki ke Makam Sunan Kudus ini, injak Jawa aja juga belum pernah. Tapi ditanya keinginan pasti ada dong btw seru ya mbak bisa ziarah bareng keluarga gitu.
Reply DeleteAlhamdulillah bisa beribadah bersama keluarga di sana ya mba.. saya baru sekali ke sana..itupun kondisi ramaaai sekali.. jadi pengen ke sana lagi..
Reply DeleteIni baru tempat wisata yang mantaaaaap. Peninggalan islam kayak gini memang harusnya ditampilkan secara elegan agar pengunjung nggak merasa horor dan males ke situ. Padahal kan nilai sejarahnya itu bagus banget dan edukatif buat segala usia, apalagi anak-anak. Yakin sih saya kalau di kudus itu bersih nggak kayak di bogor dan jakarta wkwk
Reply DeleteBeberapa tahun lalu pernah berencana ke sini, tetapi gagal total. Kayaknya harus bikin rencana lagi supaya bisa ke sini
Reply Deleteaku salfok dengan cerita penjual jasa foto langsung jadi di Menara Kudus. Sebenarnya biayanya murah ya, cuma Rp 10 ribu per sekali foto.
Reply DeleteTapi jaman skrg jarang banget kaum millenial yang mau nyoba foto dg bapak2 ini karena sudah ada smartphone. Pekerjaan mereka tergerus teknologi >,<
Aku jadi kepikiran nanti bakalan nyoba foto langsung jadi kalau di tempat wisata utk membantu bapak2 penjual jasa foto
Beloom pernah Maak. Seringnya makan jenang kudusnya aja hihiii
Reply DeleteSemoga next kubisa mampir dan shalat di sini.
Wah, ada tukang potonya juga ya, hmm 10k/poto lumayan kalo banyak poto tuh..
Belum pernah ke Kudus nih Mbak, semoga suatu saat ada rejeki dan waktu kesana biar bisa berkunjung juga dan Shalat di Masjid Menara ini.
Reply Deleteudah pernah waktu kecil, Mbak. Pakai rombongan wali songo dari Jawa Timur sampai ke Jawa Barat. Dodolnya itu lho bikin kangen :D
Reply DeleteDulu saat masih sekolah, beberapa kali ziarah ke wali limo, kak Lid...
Reply DeleteTapi sejak menikah, gak pernah sama sekali.
Apalagi di kotaku yang dulu ada Sunan Ampel. Jadi makin mudah kalau mau ziarah.
Kudus ini sebenarnya dekat sekali dengan kota kelahiran Bapak saya Mbak. Duh saya jadi penasaran, ternyata bangunannya unik sekali ya....
Reply DeleteRasanya pengen banget ikut ziarah-ziarah gitu tapi belum sempat padahal pengajian di lingkunganku setidaknya 1 th sekali mengadakan religi tour gitu.
Reply Deletewahhh senangnya bisa berziarah ke makam salah satu wali songo, udah gitu bersama keluarga pula. Saya kapan yaa bisa ke sana?
Reply DeleteWahh kebayang betapa khusuknya shalat di masjid bersejarah seperti menara kudus. Semoga suatu saat saya bisa menginjakkan kaki dan shalat di sana, amiiin
Reply DeleteMba, aku yang tinggal dekat Kudus aja baru sekali ke sana. Itu pun waktu aku masih SD dulu. Belum pernah berkunjung lagi ke Masjid Demak dan Masjid Kudus, bisa sekali jalan itu kalau dari Semarang.
Reply DeleteMbaa aku udah pernah ke sana, tapi baca perjalananmu kangen lagi sekarang heheheh
Reply DeleteSemoga sempat ke sana lagi bareng suami, saolnya ke sana dulu pas single hehehe
Pengalaman spiritul yang sangat jarang terjadi ya mba, apalagi buat orang yang sehari-hari beraktifitas di Jakarta, mengunjungi masjid dan makan sunan di kudus menjadi pengalaman rohani tersendiri dan bisa membuat lebih bersemangat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
Reply DeleteMbak Alida aku kepoh sebenarnya kalau masjid aslinya itu yg peninggalan sejarah apa ya di bangunan menara itu? Kalau skrng udah dibangun masjid modernnya di sebelahnya gtu kah?
Reply DeletePengen ke Kudus jdnya makan jenang Kudus haha.
Masya Allah.. saya sudah lama kepengen ke sana mba. Saya tertarik banget melihat menaranya yang khas Jawa. Semoga saya juga bisa segera mampir ke Masjid Sunan Kudus aamiin
Reply DeleteAku belum pernah mampir nih.. pengen bangeet mba, soalnya pasti bersejarah bangeet
Reply Deletemasjid sunan kudus tsb sangat bersejarah ya. kelihatan unik dan classic bangunannya . bangunan barunya juga bikin nyaman ya.pengenbisa ziarah kesini deh.
Reply DeleteUdah kenal bangunan menara Masjid Kudus dari SD kalo gak salah, deh.. Ada di buku pelajaran.. :D Pingin jadinya ke Kudus.. Aku gak punya sodara di sana, biasanya kalo ke daerah Jawa pasti karena ada sodara yang tinggal di kota itu juga.. Tapi Kudus ini banyak hal menariknya ya mba Al.. Pankapan semoga bisa ada kesempatan buat ke sana dan solat di sana.. Kayaknya road trip religi ke masjid2 di Jawa seru juga yaa..
Reply DeleteAku lupa2 ingat deh apa pernah sekali mengunjungi Masjid Kudus ini ya? Apa ada bedug raksasanya? Seneng ya mb Alidan bisa berfoto bareng keluarga di sini. Jarang2 juga wisata kayak gini kan jadi tau sejarah Islam apalagi buat anak2 ya. Beli jenang Kudus sekalian yah hihihi :D
Reply DeleteAku pernah ziarah ke sini semasa remaja, dan udah lama nda mampir sholat di Masjid Menara Kudus.
Reply DeleteJadi ingat ziarah wali songo deh, Oiya di Menara Kudus juga bisa sekalian beli oleh2 karena banyak yg menjual jenang kudus yg legendaris hehe
Hahaha, aku rasa pengin ketawanya diri aku sendiri mba.
Reply DeleteLhabpiye, sering ke Kudus dan selalu nginep lama, belum pernah sekalipun berkunjung ke Masjid Menara Kudus.
Mungkin bawah sadarnya aubdekat, gampang .
Sampai sekarang jadi belum pernah ke sana
Aku pernah juga ke makam Walisongo tapi lupa namanya hehe... Udah lama dulu waktu kuliah. memang banyak yang berdoa ya
Reply DeleteBagus banget ya Masjidnya...kalau ke Kudus selama ini cuma lewat aja, ngga pernah mampir mampir. Jadi pingin mampir deh... Thanks for sharing ya Umi...
Reply Deletesaya belum pernah mba, selama ini baru sunan gunung jati. semoga bisa ziarah kesana dan berkeliling kota kudus
Reply DeleteWaktu tinggal di Semarang, suami pernah ajak ke sini. Cuma baru tahu tentang sejarahnya dari tulisan Mbam Lidha. Makasi ya, Mbak udah menuliskannya.
Reply DeleteRekomendasi wisata religi yang bagus nih, aku pernah ke Kudus tapi belum pernah ke masjid menara Kudus, aku pernah ya cuma makan jenang Kudus aja hehehehe
Reply Delete