Saya
sering mendengar bahwa tak mudah untuk menjalin komunikasi dengan remaja. “Apa
yang kita pikirkan berbeda dengan apa yang remaja pikirkan,” kata salah seorang
sahabat saya. Benarkah? Saya mengakui bahwa menjalin komunikasi dengan remaja
termasuk gampang-gampang susah. Saya pernah memperlakukan itu ke Mba Farah, anak remaja saya yang
waktu itu duduk di bangku SMA. Setiapkali dia belum tiba di rumah karena
belajar di sekolah bersama teman, saya selalu menghubungi. Padahal dia selalu
bilang ke saya kalau pulang agak telat. Tapi ya saya tetap saja panik jika dia
pulang telat walaupun tak lebih dari setengah jam. Tapi kemudian Mba Farah
sampaikan ke saya “Ummi, aku bukan anak-anak lagi. Aku pasti ngabarin ke Ummi,”
katanya. Maklum, terlalu banyak informasi yang membuat saya kuatir dengan
perkembangan anak remaja kala itu.
Saya
selalu berusaha untuk menjalin komunikasi terbaik dengan anak. Misalnya
menanyakan materi sekolah, kegiatan teman-temannya dan masih banyak lagi. Saya
bersyukur komunikasi dengan anak berjaan dengan baik. Tapi pernah pulang
sekolah langsung masuk kamar dan tak ingin diganggu, saya dan suami memutuskan
untuk tak menganggu dan menghormati keputusannya. Tapi keesokan harinya,
setelah dia siap bercerita, maka dia akan ceritakan kepada saya dan suami.
Bersedia Mendengarkan
Anak
remaja tak suka didikte dan lebih senang didengarkan. Selain itu, anak remaja
pun tidak suka didikte dan lebih menyukai segala keluhannya didengarkan. Saya
termasuk orangtua yang harus belajar mendengarkan dari anak remaja karena
kebiasaan saya yang seringkali berbicara secara terus menerus. Hanya saja,
belakangan sudah mulai dikurangi karena permintaan anak. Hhehee ...
Terima Apa Adanya
Menerima
semua cerita anak remaja dengan apa adanya, jangan sampai apa yang dikatakan si
anak remaja dihakimi secara sepihak oleh orangtuanya. Terkait ini, saya mengira
masih ada kaitannya dengn poin pertama bahwa orangtua juga harus belajar untuk
mendengarkan. Karena, jika anak remaja sedang cerita sesuatu lalu orangtuanya
menyela sambil menuduh yang tidak-tidak, ia akan cenderung menarik diri dari
orangtuanya di kemudian hari. Dampaknya apa? Anak remaja pun merasa kapok untuk
menyampaikan kepada orangtuanya.
Tulus Menjadi Sahabat
Remaja
Pendekatan
secara pertemanan dengan anak menurut saya susah-susah gampang. Paling penting
bagi saya adalah mengerti “posisi’. Kapan harus menjadi teman, dan kapan harus
bersikap tegas menjadi orangtua. Pendekatan harus dilakukan dengan cara tulus,
dari hati ke hati agar ada pembicaraan dan komunikasi anak remaja dan orangtua
My Generation, Film
Tentang Isi Hati Remaja
Ada
banyak kegiatan yang kemudian dapat dilakukan agar komunikasi dengan anak
remaja berjalan dengan baik. Salah satunya melalui nonton film. Tapi, film yang
ditonton sebaiknya mengandung pesan positif yang dianggap mampu mendekatkan
hubungan antara orangtua dan anak remaja.
Sejak
bulan lalu, saya mendapat informasi bahwa 9 November, premier fim My Generation
diputar di seluruh bioskop-bioskop di Indonesia. Mungkin ada yang penasaran
tentang film itu. Begitupula saya yang berulangkali melihat lagi trailernya dan
mengikuti promosi film ini dari waktu ke waktu. Film yang disutradarai oleh Upi
ini memperkenalkan empat bintang baru yakni Bryan Langelo, Arya Vasco,
Alexander Kosasie dan Lutesha. Empat bintang baru ini seolah ingin menghadirkan
semangat baru di bilantika film Indonesia yang pemain utamanya loe lagi, loe lagi. Kehadiran bintang
baru yang masih berusia muda seolah memberikan harapan positif bahwa regenerasi
itu harus dan telah dilakukan. “Talent-talent ini akan menjadi the next
generation dari film Tanah Air yang memiliki modal dasar yang cukup untuk
diasah,” kata Adi Sumarjono, Produser IFI Sinema.
Upi
tak membiarkan artis remaja-remaja ini bermain ‘sendiri’. Maka muncullah
arti-artis senior yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi di dunia
perfilman. Sebut saja Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar,
Indah Kalalo, Karina Suwandhi dan Aida Nurmala.
Film
“My Generation” ini menceritakan empat anak SMU yakni Zeke, Konji, Suki dan
Orly. Cerita berawal dari kegagalan keempatnya berangkat liburan karena membuat
video yang menjadi viral karena memprotes perilaku guru. Film ini kemudian
secara perlahan mencoba untuk mengungkapkan satu persatu sikap keempat anak
remaja ini. Orly misalnya dikenalkan sebagai perempuan yang kritis, pintar dan
berprinsip. Ia adalah pemberontak jika ada label-label negatif yang diberikan
kepada perempuan. Sedangkan Suki adalah perempuan yang memiliki krisis
kepercayaan diri dan sayangnya memiliki orangtua yang semakin menumbuhkan sikap
ketidakpercayaan diri yang ia alami.
Dua
anak remaja pria lainnya yakni Zeke dan Konji memiliki perbedaan sifat. Zeke
termasuk sangat royal pada sahabat-sahabatnya serta termasuk sosok remaja yang easy going. Namun di luar itu, ia
termasuk remaja yang memendam ‘luka’ kepada kedua orangtuanya. Hampir senada
dengan ketiga sahabatnya yang memiliki ‘masalah’ dengan orangtua, Konji juga
bisa dikatakan bermasalah dengan orangtua yang dinilai kolot dan terlalu over protective.
Segala
problematika yang dialami oleh keempat remaja ini dirangkum setelah melalui
masa survey selama hampir dua tahun. Membutuhkan waktu selama satu tahun untuk
mengerjakan film, Upi juga mencoba memasukkan berbagai percakapan-percakapan
ala millenia.
Setelah
mengetahui sinopsis film ini, saya penasaran untuk mengetahui apakah seperti
itukah yang diinginkan oleh anak remaja dan tak terkesan berlebihan? Apakah
film ini mampu menghadirkan dengan baik remaja dan segala problematikanya?
Bagaimana keempat bintang baru ini mampu memainkan film ini?
Bagi
saya, film ini sebaiknya ditonton antara anak dan orangtua. Setelah menonton
film ini, komunikasi dengan anak kemudian diintensifkan. Penasaran dengan film
ini? Jangan lupa menonton langsung film My Generation pada tanggal 4 November
di bioskop kesayangan.
wajib ditonton y ummi buat siapapun karen menggambarkan kondisi zaman now :) *akankah ummi mengajakku nonton?:D
Reply Deletesaah satu film yang di tunggu ni mbak hehe.. gak sabar tgl 9 nnti
Reply DeleteTopik topik film zaman sekarang makin banyak aja ya mbak. Saya masih setia sama film yang membahas agent-agent gitu. Hhaahhaha
Reply Deletesaya jadi penasaran ama film ini.
Reply DeleteDan merasa Emak Jaman Now, ga sabar pengen nonton pelem ini, udah aku buletin dikalender tanggalnya Maak,
Reply DeleteWah, harus diagendakan buat nonton nih
Reply DeleteSebaiknya emang ortu dan anak remajanya nonton bareng. Abis itu kelar nonton duduk bersama, sambil makan mendiskusikan film ini. Moga2 film ini emang sesuai harapan ya mbk. Ada pesan yg bisa disampaikan, bukan sekadar cerita ttg remaja yg memberontak.
Reply DeleteAku pun ga sabar untuk segera nonton my generation ini.. ^^
Reply DeleteSudah banyak sekali ajaran yang diterima anak anak zaman sekarang dan kalau Kita tidk mampu masuki dunianya mama ajaran Kita dianggap angin lalu oleh mereka
Reply Deletesaya langsung nyari trailernya di yotube, seru kayaknya sebagai ibu di generasi millenial kita kudu paham ya gimana cara menyikap kids jaman now
Reply DeleteAku udah lama banget ga nonton hahhaa. Kayaknya punya anak mending main sm anak... Tpi karena rayyan udah 1 tahun kayaknya seru juga nih nonton filmnya ini sm anak ... Hehehe
Reply DeletePunya anak remaja gak gampang yaaa, aduh aku harus banyak belajar, walau masih lama, persiapan ilmunya harus dari sekarang ya Ummi Alida.
Reply DeleteWah..ada film remaja jaman now nih 😊 Orangtua harus bisa mendampingi anak sebagai orangtua riil dan sahabat. Anak2 sekarang makin tinggi daya khayalnya tapi tinggi juga kreativitasnya. Kan zaman generasi Z nih mbak Alida. Kalau mau nonton film ini kayaknya mesti ditemenin nih anak2 kita. Pakaiannya agak terbuka soalnya hehe.
Reply DeleteMoms zaman now wajib nonton ya. Moms zaman olds wajib memahami perubahan anak2 generasi millenials. 😄
Reply DeleteMenjadi tema mereka adalh langkah terbaik u. Seumuran reaja mngekang malah bukan mid sayang bs ambil ibrahnya d sini,, plg tdk kita sg Tua hrs mananam nilai agama sjk kecil klak dewasa tdk akn apt d film
Reply DeleteTipsnya bagus, mba buat bekal saya yang sebentar lagi si Abang jelang remaja. Mgkn disesuaikan dengan karakter remaja masing2 kali ya?
Reply DeleteIntinya memang menjalin komunikasi mesra tuh kunci keharmonisan RT. Ma kasih infonya mba
film wajib tonton nih buat wiken bareng adik2ku yg masih sekolah dan mamahku, biarpun umurnya uwes 53 tapi mamah jaman now bangeeet
Reply DeleteKudu lebih sabar dan nyediain telinga lebih lebar nih kalo anak2 udah remaja. Jiwa pemberontaknya keluar
Reply DeleteIsh semakin penasaran deh sama film My Generation.. biasaya film ka upy selalu bagus, semoga film ini juga bagus, apalagi sudah dari hasil penelitian yang cukup lama. Hidup film Indonesia.. kapan kita nonton bareng mba :)
Reply DeleteAku deg-degan juga jadinya nunggu Boo sama Mika jadi remaja. Tantangan banget ya mba.. Tapi bener juga kalo kita sebagai ortu mesti dengerin anak. :) Filmnya kayaknya seru ya mba jadi bisa tau apa yg dipingin anak-anak remaja sebenarnya..
Reply DeleteSebagai orang tua, aku penasaran dgn film ini tapi aku akan lihat dulu apakah anak remajaku akan siap dgn film ini karena takutnya anak ku blm dpt mengambil pelajaran dr film ini dan khawatirnya nnt malah berpikir bhw tindakan2 yg terjadi dlm film Mba Upi ini adalah hal2 yg dpt dia lakukan juga.
Reply DeleteAku mau nonton serombongan almamaterku dan guru nya juga mba. Kebetulan bioskop sebelah sekolah dan mau di booking. Jaman dulu aku sekolah gtu pas masih ada nomat. Karena klo hari senin kita pulang cepet. 1 theater isinya guru ama anak murid hihihi. Harus dengan orang tua atau guru supaya imbang
Reply DeleteMbaa, aku sempat baca status siapa gitu yang kontra dengan film ini karena melihat trailernya yang katanya nggak banget, aku juga jadi penasaran seperti apa film ini nantinya, semoga bisa menjawab segala keraguan dan pesannya dapat ya mba
Reply DeleteBerdasarkan pengalaman dengan si sulung, komunikasi sama remaja memang masanya tarik-ulur. Bahkan saya merasanya, pihak ortu harus lebih banyak pake "mendengar". Kadang mereka cuma butuh didenger bukan dinasihatin. BTW, saya kok miss ya ada film ini?
Reply DeleteAku sempat nonton nih film My Generation. Menurutku jalan ceritanya bagus dan banyak pesan buat orang tua maupun anak. Keren lah, yang main juga ganteng #eh
Reply Delete