Entah sudah seberapa kali saya meminta Ayyas, anak perempuan saya yang berusia 7 tahun, untuk makan sayur. Setiap kali minta ia makan sayur, wajahnya langsung cemberut. Bibirnya ditutup rapat. “Aku nggak suka makan sayur, Ummi,” kata Ayyas. Karena tak suka sayur itulah, Ayyas selalu mengaku lama makan katering sekolah yang selalu ada sayur. Padahal, salah satu menu wajib yang ada di katering sekolah adalah sayur. Namun karena tak suka sayur, ia selalu memilih tak menghabiskan sayur. Guru di sekolah pun mengeluhkan hal yang sama tentang kebiasaan Ayyas tak suka makan sayur.
Alhasil, saya di rumah pun bereksprimen memasak sayur agar asupan sayurnya bisa terpenuhi dengan baik. Mulai dari membuat macaroni sayur hingga siomay sayur. Namun apa yang terjadi? Semua makanan dia makan tapi ketika melihat sayur, langsung di buang. Sedih, kesal, semua jadi satu. Tapi Ayyas bukan berarti tak melahap sayur sama sekali. Tumis kangkung dan pecel adalah olahan sayur yang ia sukai. Tapi dengan catatan, saya harus menyuapinya. Jika tak disuap, jangan harap dia mau makan. Nggak hanya saya saja yang merasakan kesulitan Ayyas untuk makan sayur. Suami pun mengeluhkan hal yang sama. “Dek, makan sayur yang banyak karena sayur bagus buat tubuh,” kata suami. Awalnya emang mempan, tapi ya besok harinya Ayyas susah lagi makan sayur. Padahal pas Ayyas mulai MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), hampir semua sayuran saya olah. Kala itu brokoli saya kukus dan saya blender halus. Saat menyuapkan brokoli halus ini ke mulut Ayyas tanpa ragu dia langsung makan. Tapi itu dulu.
Akibat kurang konsumsi sayur ia kerap mengalami konstipasi (sembelit). Sekarang, saya masih berusaha agar Ayyas mau melahap aneka sayur tanpa memilih mana yang ia suka dan mana yang tidak ia suka. Saya kuatir asupan serat pangan tidak mencukupi dalam tubuhnya karena Ayyas susah makan sayur.
Akibat kurang konsumsi sayur ia kerap mengalami konstipasi (sembelit). Sekarang, saya masih berusaha agar Ayyas mau melahap aneka sayur tanpa memilih mana yang ia suka dan mana yang tidak ia suka. Saya kuatir asupan serat pangan tidak mencukupi dalam tubuhnya karena Ayyas susah makan sayur.
Saat saya menghandiri Talkshow ‘Pentingnya Serat Untuk Anak’ dan Launching Fiber Kid di Wyl’s Kitchen pada Jumat, 5 Mei 2017 dua narasumber menceritakan kesulitan mereka mengajarkan anak untuk mengkonsumsi sayur.
Diskusi seru dan menyenangkan. Sumber foto : Facebook FiberKid |
Felicia Kumala, perempuan yang akrab dipanggil Cici Panda menceritakan awalnya dia telah menambahkan selada dua lembar kepada sang anak.Saya mengira menambahkan selada walau dua lembar itu udah cukup. Eh teryata nggak ya,” kata Cici Panda. Alhasil, ia pun melakukan berbagai cara agar buah hatinya senang mengkonsumsi sayur. Cara paling sederhana dengan cara menyelipkan sayuran di makanan biar anak saya makan sayur. Tapi teryata asupan sayur ke anak masih dianggap kurang sehingga dikuatirkan menganggu tumbuh kembang anak.
Serat Pangan Penting Untuk Anak
Dalam talkshow itu, dokter spesialis anak dr Herbowo AF. Soetomenggolo Sp.A mengatakan dalam memberikan makanan atau minuman, orangtua harus memperhatikan pedoman gizi seimbang sehingga tak berlebihan. “Kebanyakan makanan atau minuman kemasan yang ada mengandung gula, garam dan minyak berlebih pada anak,” kata dr Herbowo.
Jika tidak diperhatikan, tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi genetik, ras, usia dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal meliputi nutrisi, penyakit, stimulasi dan lingkungan. Namun faktor internal hanya 40% saja yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Selebihnya, sebanyak 60% faktor eksternal berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Salah satunya dengan mencukupi asupan serat pangan kepada anak. “Dulu serat pangan dianggap tak penting, tapi teryata penting untuk pertumbuhan anak,” kata dr Herbowo. Sayangnya 9 dari 10 anak kurang serat setiap harinya.
Serat pangan merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang memiliki sifat resistaan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar.
Serat dibagi menjadi dua yakni serat larut dan serat tak larut. Serat larut itu muah diserap oleh tumbuh dan memberikan efek kenyang lebih lama sehingga menurunkan kolesterol serta membuat kadar gula darah menjadi lebih stabil. Serat larut ini dapat ditemukan di sayur-sayuran hijau seperti brokoli, wortel dan aneka buah-buahan seperti pisang, apel dan pir. Sedangkan serat tak larut membantu melancarkan BAB (Buang Air Besar) sehingga mengurangi terjadinya konstipasi. Serat tak larut ini banyak terdapat di biji-bijian dan buah-buahan seperti tomat, kiwi dan alpukat. Serat tak larut ini membantu menghilangkan racun dari usus besar dan mengurangi resiko kanker usus besar karena serat tak larut dapat membantu mempertahankan pH (derajat keasaman) usus.
Mengapa serat pangan penting? Menurut dr Herbowo, serat pangan penting karena memiliki lima fungsi yakni :
Membantu fungsi usus
Membantu fungsi usus
Membantu menjaga kadar gula darah
Mencegah obesitas
Menurunkan kadar kolesterol dalam darah
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jika serat dalam tubuh kurang, maka bisa menimbulkan konstipasi atau sembelit. Angka kejadian di seluruh dunia berkisar sekitar 0,7 % - 29,6 %. Nah, konstipasi ini dapat menyebabkan berbagai masalah yakni :
Asupan kalori lebih rendah
Asupan nutrisi lebih sedikit
Berat badan sesuai tinggi badan lebih rendah
Prevalensi anoreksia menjadi lebih tinggi
Selain itu, masalah emosi dan perilaku lebih sering terjadi pada anak dengan konstipasi. “Kebayang kan nggak bisa BAB, bawaannya emosi melulu,” kata dr Herbowo. Di lain pihak, penelitian menunjukkan, semakin banyak serat pangan maka kekebalan tubuh menjadi semakin baik.
Hubungan Serat Pangan dengan Otak
Dr Herbowo menjelaskan bahwa serat pangan memiliki kaitan erat dengan otak. Loh kok bisa?. Teryata, pembentukan otak tergantung pada asupan serat pangan. Pembentukan otak itu berasal dari serat pangan bersama butiran dan mikroboba usus akan membantu pembentukan sel-sel yang dapat meningkatan neurotransmitter. Jadi, konsumsi serat pangan yang baik akan mengirimkan sinyal ke otak yang akan mempengaruhi perkembangan otak. “Tanpa sambungan atau pengiriman sinyal itu ya nggak akan bisa pintar,” kata dr Herbowo. Menurut Dokter Herbowo, kepandaian tak hanya dari otak melainkan juga dari makanan yang ada serat pangan. Apabila serat pangan bagus, maka otak pun bagus karena neutransmitter bekerja dengan baik. Sedangkan kalau serat pangan yang dikonsumsi tidak bagus, maka otak pun tidak akan bagus karena neutransmitter tidak bekerja dengan bagus.
Penyampaian materi dokter Herbowo memiliki tiga kesimpulan inti yakni :
1. Serat pangan sangat dibutuhkan dalam pola makan anak sehari-hari
2. Kekurangan serat pangan dapat menyebabkan gangguan pada anak
3. Penelitian menunjukkan hubungan antara serat pangan dengan perkembangan otak.
Launching FiberKid, Solusi Pemenuhan Serat Pangan Pada Anak
Untuk anak usia tiga tahun ke atas, kebutuhan serat pangan adalah 30 gram per hari atau setara dengan 7 bual apel,10 pisang, 2 pepaya atau semangkuk besar brokoli. Menurut saya tak mudah untuk mengajak anak mengkonsumsi semua itu dalam sehari. Lalu apa solusinya?.
Kini telah hadir FiberKid, minuman kemasan untuk anak yang tinggi serat pangan namun rendah gula. FiberKid diproduksi oleh PT Nugra Karsera. Terciptanya FiberKid berawal dari pengalaman pribadi Ibu Yohana Astrida Gumular, Direktur Utama PT Nugra Karsera. Salah satu anaknya, Aaron yang berusia 5 tahun, mengalami konstipasi akibat kurang serat pangan. “Aaron hanya suka makan kentang,” kata Ibu Yohana. Akibatnya, Aaron kerap mengalami konstipasi dan sering flu karena daya tahan tubuhnya berkurang. Alhasil, Ibu Yonana melakukan berbagai cara agar buah hatinya mengkonsumsi sayur-sayuran. Caranya dengan membuat kentang diisi ayam dan brokoli. “Kata Aaron, itu kentang gendut-gendut,” kata Ibu Yohana sambil tersenyum. Berdasarkan pengalaman pribadi itulah, Ibu Yohaa kemudian mengembangkan produk minuman kemasan yang mudah, praktis dan menyehatkan serta menyenagkan untuk memenuhi kebutuhan serat pada anak. “FiberKid bukan untuk menggantikan sayur dan buah, namun sebagai minuman pelengkap harian dalam mencukup kebutuhan serat pangan,” kata Ibu Yohana panjang lebar.
Keempat narasumber saat launching FiberKid |
FiberKid kini tersedia di Ranch Market, Farmers Market (Jakarta, Tangerang, Bekasi) juga di Gelael MT Haryono Jakarta. Bagi yang berada di luar wilayah Jakarta, dapat memesan FiberKid di Tokopedia dan Blibli.
Haduh segernya enak banget, pengganti serat buat anak-anak yang nggak demen sayur ya mba. Orang dewasa juga mau nih kayak aku ini.
Reply DeleteHahha aku juga suka mba :p
Reply DeleteMau ah stock.. ada varian rasanya lg.. jd kpingin ciba ksh k anak2 u. Penuhi klengkpan serat
Reply DeleteKalau anak punya kelengkapan serat, orangtua jadi tenang ya mba
Reply DeleteSama tuh kayak anak gadisku yg ribet banget kalo harus makan sayur. Doyannya cuma tumis kangkung!
Reply DeleteFiberKid boleh dikonsumsi batita juga kah, mbak Lid?
Nah entah kenapa anak doyan banget ya tumis kangkung. Hahahha. Kalau untuk konsumsi batita mungkin bisa langsung hubungi FiberKid langsung mba :)
Reply DeleteAku juga FiberKid ini mbak, karena nggak terlalu manis apalagi yang rasa leci jadi ingat es buah
Reply DeleteBener, mba. Rasanya enak banget
Reply DeleteBaru tau ada Fiber Kid yang kaya manfaatnya y mba, pengen nyoba ah semoga di Cimahi ada :p
Reply DeleteBisa langsung pesan antar mbaa :)
Reply DeleteRasanya emang enak dan manfaatnya buanyak bangettt
Reply DeleteSetuju banget, mba Mira :)
Reply DeleteRasanya yang enak anak-anak juga suka.
Reply DeleteBener, mba. Ayyas suka banget minum ini mba
Reply DeleteKalau Marwah makan sayur kadang, kadang kalau ia lagi suka ya makan, kadang kalau lagi males ya enggak huhuh, penasaran pengen beli fiberkid juga buat Marwah
Reply DeleteProblem banyak ibu-ibu ya mba :(
Reply DeleteSerat baik buat tubuh ya, mb. Biar ga sembelit.
Reply DeleteBener banget mba Ila. Kalau sembelit teryata bisa menimbulkan banyak masalah juga
Reply DeleteBaru tau ada ini mbk, jd pgn nyobak in ke si ken nih,
Reply DeleteYuk dicoba mba. Ken pasti suka :)
Reply DeleteSaya baru tahu Fiber Kid ini, solusi banget ya buat anak yg susah makan sayur? Ponakan saya bisa saya saranin buat minum minuman ini :)
Reply DeleteHai Mba Ani. Intinya agar anak bisa terbantu tercukupi kebutuhan serat
Reply DeleteDengan fiber kids, kebutuhan akan serat pangan akan mudah terpenuhi. Mantap banget dah.
Reply DeleteIyaaa bener banget
Reply DeleteSolusi bgt nih buat anak yg susah makan yaaa. Ranu udh boleh minum ini blm yaa
Reply DeleteHayuk Ranu minum yaaa. Hihihi
Reply DeleteRata-rata anak-anak memang ga suka sayuran ya Mba? Fiberkids bisa jadi solusi nih. Jd ngga usah cemas dgn asupan serat yg dikonsumsi anak
Reply DeleteIya tuh nggak tahu kenap aya . Aku juga binggung. Susah banget diminta makan sayur
Reply DeleteIyaa, anak-anak suka susah makan sayur yaa
Reply DeleteTapi kita jadi harus paksa dengan kasih sayang ya. Hihih
Reply DeleteBaru tau aku mbak kalo serat sendiri ada dua jenis. Keponakanku itu susah sekali makan sayuran, bolehlah nih direkomendasikan ke emaknya.^_^ Bisa jadi solusi, apalagi alami.
Reply DeleteIyaa jadi nggak kerepotan juga kuatir asupan sayurnya ya :)
Reply Deletekebutuhan seratku sehari2 masih jauh dr ideal.. next nyobain ah, praktis tinggal minum
Reply DeleteSama, mba. Kita harus cukupi ya kebutuhan serat
Reply DeleteBaru kan ini?wah Tangerang udah ada dong ini. Harus nyoba ah. Secara kadang Gavino Jovano sama kayak Ayyas..makan sayurnya ga selahap ketika makan keringan mbak. Lumayan kan kalao sekalian buat ngilangin sembelit atau ngakalin buat yg ga mau sayur wkwk
Reply DeleteNah itulah. Ayyas tuh suka makanna kering tapi pakai sambal. Kalau sayur, susaahhh
Reply Deleteanak-anak pasti suka yaaa
Reply DeleteAlhamdulillah anakku suka mbaa
Reply DeleteBeta mau coba ah par Naqib. Naqib ni rada susah jua makang sayur :(
Reply DeleteHayo ee sama eeee
Reply DeleteWah si kakak juga susah nih makan sayur. Cuzz beli Fiber Kid aah. Kayanya seger banget nih, semoga si kakak suka :)
Reply DeleteAku taruh di dalam kulkas jadi segar nih mbaa
Reply DeleteWah sampe ada paket langganannya juga ya mak, yang pasti sih biar kebutuhan serat anak-anak selalu terpenuhi dengan FiberKid ini yaaaa
Reply Deletewahh bagus ya mba,bisa jadi solusi untuk anak yang susah makan sayur nih..
Reply Deleteaduh enak enak.. diminum sama orang dewasa juga enak ya mbak.. mantap nihhh minumannya kaya akan gizi ya mbak
Reply DeletePengeen cobaain yg rasa anggur akuu mbaak :D kayanyaa enakkk gtu, paket" nya juga menarik mbaak biar kebutuhan serat anak yaak :D
Reply Deletekayaknya seger banget itu hehe, jadi pengen coba sis
Reply DeleteWaaah baru tau ada minuman fiber kid ini. Sulung saya juga susah banget makan sayur. Ntar kapan-kapan aku coba beli fiber kid ini deh. Thanks infonya ya Mbaaak.
Reply DeleteOh bentuknya kayak minuman botolan ya. Menjelang Ramadhan ini penting juga ya anak2 minum, biar gizinya cukup. Asyikkk, Ayash stok fiberkid-nya udah banyak di kulkas :D
Reply DeleteWow ada buat anak2 ya Mbak ...
Reply DeleteIni masalah di kebanyakan anak-anak deh, susah makn sayur. Termasuk anak2 ku mba. Sampe kadang2 ak umpetin di balik nasi pas nyuapin. Klo diminta minum ini sih pasti gak bakalan nolak anak2 ku. Secara kemasannya seperti minuman ringan.
Reply DeleteWah untuk anak wajib coba ya mbak ini. Pasti suka minumnya
Reply DeleteHarus mulai nyetok nih