Seorang
pria tampan, muda, ceria dan kaya raya. Pria itu adalah anak tunggal pewaris
kerajaan bisnis. Ia memiliki tunangan cantik yang membuat hidup (hampir) sempurna.
Tapi, kesempurnaan itu kemudian lenyap akibat kecelakaan yang membuat hidupnya
berubah 180 derajat. Ia menjadi manusia yang hanya dapat menggerakkan kepalanya
saja. Bahu hingga mata kakinya tak dapat digerakkan sama sekali. Tunangannya
pun pergi meninggalkan Will. Perubahan itu membuat ia lebih memilih untuk
mengurung diri di paviliun milik keluarga. Pria itu adalah Will Traynor (Sam
Claflin).
Kemudian
hadirlah seorang perempuan muda berusia 26 tahun. Perempuan ceria yang hadir di
kehidupan Will untuk menemani kehidupan sehari-harinya. Pekerjaannya adalah
menyuap makan, memberikan obat dan hal-hal sederhana lainnya. Perempuan yang
mengaku terpaksa bekerja agar keluarganya masih tetap bisa melanjutkan hidup. Perempuan
itu adalah tulang punggung keluarga. Sang ayah, ibu dan seorang kakak perempuan
(yang memiliki anak kecil) adalah pengangguran. Louisa Clark (Emilia Clarke),
nama perempuan itu, adalah penyelamat. Tak hanya penyelamat untuk keluarga
saja, melainkan juga penyelamat untuk bagi Will.
Will
yang tertutup, akhirnya mulai membuka diri dengan keceriaaan Lou. Namun dengan
berjalanannya waktu, Lou mengetahui rahasia keluarga Will. Sebuah keputusan berani
telah diambil oleh Will. Will merasa, keputusan itu yang akan membuat ia lebih
tenang. Will kerapkali berteriak dalam tidurnya, menahan sakit akibat kecelakaan yang dialami.“Saya menyukai kehidupan saya yang dulu. Bukan kehidupan seperti ini
yang saya inginkan,” kata Will kepada Loisa. Keputusan apakah yang akan diambil
oleh Will? Apakah Lou akan membiarkan keputusan itu dilakukan, atau mencoba
mencegahnya?.
Film
‘Me Before You’, adalah film drama romantis yang mampu mengaduk-aduk emosi
tanpa berlebihan. Mengapa saya katakan demikian? Film ini menunjukkan realitas
kehidupan yang kerap terjadi. Seorang perempuan muda yang terpaksa jadi tulang
punggung keluarga namun mampu melewati kehidupannya penuh kegembiraan. Ayah
Loiusa, walaupun pengangguran, bukanlah pribadi yang mudah marah apalagi main
tangan (seperti yang kerap ditunjukkan di sinetron-sinetron, walau memang ada yang seperti itu).
Keluarga itu, walau dengan keterbatasan perekonomian, masih berusaha untuk
mencari pekerjaan hingga melanjutkan kuliah. Keluarga yang ramah dan hangat.
Lou dan Will saat awal-awal perkenalan |
Sedangkan keluarga Will, walaupun berasal dari keluarga kaya, namun tetap menghormati orang tak mampu. Tak ada sekat kehidupan yang mereka ciptakan. Saya bayangkan jika di sinetron ala-ala pasti akan ada adegan majikan melarang asistennya untuk ‘dekat’ dengan anaknya. Tapi di film ini, keluarga itu bahkan merasa terpukul ketika Louisa memilih untuk menggundurkan diri dari pekerjaan. Karena berkat Loiusa-lah, Will menjadi lebih ‘hidup’. Saya juga menyukai film ini karena penampilan Louisa yang mampu mempadu-padankan pakaiannya. Warna-warni ceria yang entah mengapa terlihat menarik saat digunakan Loiusa. Mata saya, sebagai penonton, sangat dimanjakan pemandangan hijaunya pedesaan hingga birunya pantai di film Me Before You. Penggambilan gambarnya sangat menarik. Ending film ini disajikan apik. Saya suka!
Lou dan kaos kaki idamannya |
Film
yang diadaptasi oleh novel berjudul sama karya Jojo Moyes ini memiliki beberapa
nilai kehidupan yang menarik untuk disimak. Misalnya, hidup itu tak semuanya sesuai
keinginan. Kebanyakan manusia, walaupun tak semuanya, ingin hidup mendekati sempurna.
Kaya, berpenampilan menarik dan memiliki segalannya. Ya, manusia memang hanya
bisa merencanakan. Namun, bagaimana jika Tuhan tak berkehendak demikian?. Siapa
yang menyangka, seseorang yang sebelumnya sehat bugar kemudian lumpuh dan
hidupnya sangat tergantung pada orang lain?. Film ini menjadi salah satu film
yang saya rekomendasikan untuk ditonton. Film drama romantis apa adanya namun
tak disajikan berlebihan. Hingga kini, film ini masih bisa ditonton di bioskop-bioskop di Indonesia.
Tapi menurut aku, endingnya kurang greget mba, karena gak dikasih tau dg jelas will mengambil keputusan apa.
Reply DeleteApa aku yg kurang fokus nonton kali ya, aku enggak nemu kenapa will bisa meninggal. Hehe. Tapi akting mereka kereeeennnnn bangeetttttt sukak pokoknya
Udah ada keputusan mbaa. Ada simbol daun yang jatuh ke taman, mbaaa :)
Reply DeleteSimbolisasinya loh. Cakeep
terimakasih mbak untuk reviewnya, sepertinya bagus ney filmnya utk ditonton..
Reply Deletenanti diagendakan deh..
Iyaaa bisa mbaa ;)
Reply DeleteNonton sendirian atau rame2 juga oke
waaa... kalau dari gambar dan gambarannya, sepertinya sinematografinya keren nih :D
Reply DeleteKece mbaa sinematografinyaaa. Ngagk rugi deh ;)
Reply DeleteBaca reviewnya jadi pengen nonton.. Dramatis tapi tetap realistis, begitu ya Mba?
Reply DeleteAlais nggak lebay, mba ;)
Reply Deleteaku mau nonton iniiiii, semoga gak keburu turun tayang dari bioskop
Reply DeleteSmoga berhasil buat nonton mba Evrinaa ;)
Reply DeleteJadi endingnya sad atau happy sih...duh kalo sad mah jadi menciut deh mau nontonnya...
Reply DeleteHayukk nonton ajaa mbaaa ;)
Reply DeleteUda lamaa banget aq stop nonton drama bule begini, yg terakhir bridesmais klo gak salah. Waktu liat poster film ini aq gagal fokus di pemainnya, ganteng euy. Hahaa.. tp kayaknya sad ending ya mba?
Reply DeleteYoaa cakep bingittt. Hihii
Reply DeleteSelalu menarik tema-tema tentang perjuangan hidup.
Reply Deleteapalagi dituangkan dalam film yang pemerannya ganteng, cantik dan berbakat :)
salam kenal dan terima kasih Mbak
Terima kasih kembali mas :)
Reply DeleteWah, jadi pnasarn, reviewnya cakep banget bikin greget pengen nonton
Reply DeleteSialakn mbaa ;) Makasih yaa
Reply Deleteulalalaaaa..dah lama bgt ga nonton film yg genre-nya macam gini mba..ahhh, jadi pengen nonton..hehe
Reply DeleteYukks mba Gena. Bisa bikin baper :p
Reply DeleteYes, hidup itu tak semuanya sesuai dengan keinginan, setuju sekali. Dramanya menyentuh perasaan, emngasah rasa.
Reply DeleteTrims ya mba sudah berbagi inspirasi
Sama-sama mba ;)
Reply DeleteBelum nonton ini. Nonton aaah
Reply DeleteSilakaaan :)
Reply DeleteHmm... nonton jangan ya hehehe jadi bimbang mau liat yang ini atau hologram for the king.
Reply Deletesalam kenal mba Alida
Nonton dua duanya ajaahh hhehe
Reply DeleteSalam kenal juga mas :)
udah mba, kalau menurut saya judulnya harus diganti jadi "me before suicide squad" deh :D
Reply Deletetapi saya suka detailnya, kayak hp jadulsi Lou dan gaya fashionnya yang norak hahaha
Haha bisa tuh kalau dibuat versi lainnya yaa :))
Reply DeleteLagi nyari ide ah buat versi lainnya :))
Reply DeleteGagal fokus ama templatemu mb, jadi makin cakep suer hihihi
Reply DeleteFilmnya aku blom nonton
Assyiiikkkk Makasih mbaaaa Nitaaaa
Reply Delete;)
Nonton ah kayaknya seru .. Cowoknya pun lumayan ganteng hihi
Reply DeleteSelamaat nonton, mbaa Leisiaa ;)
Reply DeleteSaya udah nonton filmnya ceritanya kalo menurut aku mirip2 cinderela dimana ada seorang gadis miskin bertemu pangeran kaya raya dan tampan. tapi over all seru filmnya
Reply Deletesalam kenal dr blogger ala2
Oh ya bener jugaa. Tapi endingnya beda ya mas Budy. Hihi. Salam kenal kembali. terima kasih sudah mampir
Reply DeleteBelum nonton langsung masuk list dulu tontonan buat weekend, selalu suka yang berbau drama kebalikan sama suami yang sukanya action lalu kita rebutan TV-nya akhirnya nonton horor biar bareng nontonnya *tutup muka pake selimut* hahaha
Reply DeleteAku kalau nonton pilem horor, sering heboh sendiri karna takut mba :))
Reply DeleteCeritanya menarik. Saya suka drama kayak gini tapi pak suami kalau nonton film drama suka ngantuk.
Reply Deletehahaaa kalau pilem action pasti semangaat ya mbaa
Reply DeleteHmmm sebagai penyuka genre film drama romantis, kayaknya ini film cocok buat masuk list buat ditonton.
Reply DeleteYuk ditonton mbaa Dewi ;)
Reply Deletesaya ketinggalan bgt kaya nya, belum sempet nonton hahha tapi menurut temen2 kantor saya film nya memang bagus..jadi penasaran saya :)
Reply Deletediniratnadewi.blogspot.co.id
Bener jata teman mba :)
Reply DeleteWah, sinematografinya memang keren ya. Sudah terlihat sih dari trailer di Youtube. Tapi... hiiksss, endingnya itu... huuaaaa
Reply DeleteWhy? why?
Yaa begitulaah mbaaa. Aku pun merasaa ... ah sudahlah ...
Reply Delete