Kenangan Tahun 2020 dan Harapan Tahun 2021

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Kenangan Tahun 2020 dan Harapan Tahun 2021


Saya menuliskan tulisan ini tepat pada awal tahun 2021. Tepatnyya tanggal 1 Januari 2021. Hari pergantian tahun 2020. Tahun 2020 yang menjadi tahun tanpa disangka sebelumnya. Tahun yang mencatat pengalaman kelam. 

Sejak pandemi dikabarkan ada di Indonesia Maret 2020, saya kuatir melihat respon awal pihak yang bertanggungjawab saat merespon pandemi di Indonesia. Banyak yang menyangkal. Banyak yang menganggap tak perlu takut berlebihan. Dan masih banyak penyangkalan demi penyangkalan dari berbagai kalangan. Termasuk dari keluarga sendiri.

Dua duka terbesar saya adalah melepas kepergian Mae (Ibu mertua) dan Ibu Da (Adik Papa yang sudah seperti mama saya). Dan semakin sedih karena kepergian dua orang yang saya sayangin ini di saat pandemi.


Kepergian Mae pada Senin 23 Juni 2020 pukul 19.30 WIB di Kudus, Jawa Tengah. Kepergiannya setelah beberapa bulan sakit. Bahkan saat Maret 2020 Mae kritis, saya, suami dan seorang anak ke Kudus untuk menjenguknya yang saat itu di rawat di rumah sakit. Dan beberapa bulan kemudian, Mae berpulang.

Saya ingin menceritakan kenangan saya bersama Mae di sebuah postingan tersendiri. Sementara ini, saya masih belum sanggup menulisnya. Kepergian Ibu Da, adik papa di tahun  2020 juga sesuatu yang diluar dugaan kami. Beliau mendadak sakit, dan meninggal. Terasa cepat. Dua perempuan yang saya sayangi ini pergi dan kami semua kehilangan.

Selama pandemi, kami sekeluarga tak pernah berlibur. Ke luar kota hanya ke Kudus ketika Mae meninggal dan sakit. Ke mall sekali dua kali saja selama sebulan untuk berbelanja menggunakan voucher yang saya peroleh. Dan baru sekali juga makan di luar rumah.

Di tahun 2020 ini pula saya dan suami harus menunda impian kami. Tapi kami percaya, impian ini adalah impian yang tertunda karena Allah insyaAllah akan memberikan kesempatan kepada kami. InsyaAllah 

Dan di tahun 2020 ini juga, kami tahu bahwa suami teryata mengalami syaraf kejepit di leher setelah melalui hasil MRI. Rasa sakit yang berulangkali muncul membuat kami memeriksakan ke rumah sakit dan hasilnya benar-benar mengagetkan. Bahkan dalam sehari, kami pernah ke 3 rumah sakit untuk memproses rasa sakit nyerinya itu. Suami juga harus memakai penyangga leher selama 6-9 bulan. InsyaAllah, Allah sehatkan kami.

Pandemi selama tahun 2020 juga membuat keluarga saya dan suami ada yang terkena virus corona. Penyakit yang hingga kini belum ada obatnya. Masa-masa yang diisi whatsapp grup untuk saling mendoakan biar kuat dan sembuh.

Jika ditanya, apa harapanya di tahun 2021? Saya ingin selalu sehat bersama keluarga. Saya juga ingin keluarga juga sehat serta menambah keimanan serta keislaman. Anak-anak juga saya harapkan dapat terpenuhi keinginan-keinginan baiknya. Insyaallah.

Semoga wabah pandemi ini segera berakhir. Dan niat baik kami untuk ke Baitullah, Allah wujudkan. Aamiin

6 件のコメント

Avatar
Ika Puspita 2021/01/04 10:50

Tahun 2020 kemarin adalah tahun terberat buat saya, karena saya harus kehilangan 2 Om saya hanya dalam waktu 2 minggu. Yang satu karena covid yang satu lagi karena kanker. Selain itu event offline ku dibatalkan semua. Hiks.
Semoga tahun 2021 ini bisa lebih baik lagi

Reply Delete
Avatar
Eri Udiyawati 2021/01/04 10:51

Selama tahun 2020 kemarin, kita semua mengalami hal pahit. Yang tidak terkena pandemi, ada pula yang kena penyakit lain. Semoga tahun 2021 kita semua bisa pulih dan sehat-sehat, ya, Mbak.

Reply Delete
Avatar
Nurul Sufitri 2021/01/04 22:26

AH, memang ada kesan tersendiri ya di tahun 2020. Saking banyaknya jadi sulit menyebutkan satu per satu. Adik bungsuku akhirnya terkena virus corona juga meskipun sudah 3M dll ya namanya sudah suratan heheh. AKu juga gagal jalan2 ke Jogja dll. Semoga kita sehat2 dan bahagia selalu ya mbak Al aamiin.

Reply Delete
Avatar
Elva Susanti 2021/01/05 7:20

Masyaa Allah mbak Al, sesuatu yg berat tentunya pernah kita alami di tahun 2020, kayak saya bapak mertua meninggal dan nenek ku jg meninggal, kedua2nya sama2 gak bisa pulang. Bismillah ya mbak Al, semoga tahun 2021 menjadi tahun lebih baik dan pandemi segera berlalu. Aamiin

Reply Delete
Avatar
Dita Indrihapsari 2021/01/05 15:02

2020 mesti banyak-banyak bersabar ya mba Al. Banyak yang ngerasa kehilangan. Aku pun nggak nyangka tahun 2020 rasanya berat banget :( Al Fatihah untuk keluarga yang baru berpulang. Semoga kita selalu dikuatkan ya mba. Semoga tahun ini selalu diberi nikmat sehat, aamiiin 🙏🙏

Reply Delete
Avatar
Nunu Halimi 2021/01/05 15:36

Alfatihah buat dua orang tercintanya Mbak Al, semoga suami juga bisa sehat secepatnya. Tahun 2020 takkan terlupakan emang..🤐

Reply Delete