Perjalanan Mudik Lebaran Jakarta-Kudus-Jakarta 30 jam

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Perjalanan Mudik Lebaran Jakarta-Kudus-Jakarta 30 jam

Kebayang nggak mudik lewat jalur darat pulang pergi selama 30 jam? Kalau saya sih bukan ngebayangin lagi. Tapi telah merasakan kemacetan perjalanan mudik selama 30 jam. Capek? Pasti capek. Apalagi yang nyetir. Tapi mau gimana lagi. Agenda setiap tahun setiap lebaran ini selalu kami lalui. Walau kebayang macetnya, walau terbayang pegalnya, tapi selalu lebaran membawa aura kebahagiaan bagi kami sekeluarga. Tulisan saya kali ini akan menceritakan tentang pengalaman perjalanan mudik lebaran Jakarta-Kudus-Jakarta selama 30 jam. 
Photo design by : canva.com


Pas hari lebaran, setelah makan siang dan dilanjutkan shalat dzuhur dan ashar (dijamak), langsung deh meluncur ke Kudus sekitar pukul 13.00 WIB. Kemacetan mulai terasa sejak memasuki pintu tol dalam kota. Kemacetan baru mulai terurai setelah rest area KM 130 sekitar pukul 19.30 WIB. Namun untuk masuk ke dalam rest area tidak mudak karena antrian yang sangat panjang. Alhasil, kami memilih untuk makan di pinggir jalan tol tepatnya di bawah lampu jalan.  Menu makan malam yang kami bawa adalah kentang goreng, kare ayam dan ketupat. 

Mudik menyebabkan kondisi macet
Atap mobil dibuka sehingga kondisi dalam mobil terbantu dengan lampu jalan. Setelah makan, saya sempat ngobrol dengan Pak Sanin, salah satu pedagang asongan yang mencoba mengais rejeki dengan berjualan. “Malam lebaran kondisi jalan sepi sekali. Rp 1000 saja nggak dapat,” katanya. Padahal, jika beruntung ia bisa memperoleh Rp 1 juta per hari. Saya dan suami memesan kopi panas agar tak mengantuk di perjalanan. Sepanjang jalan, saya berulangkali tertidur dan terbangun karena suami yang nyetir dalam keadaan ngebut (menurut saya, tapi menurut anak-anak biasa aja). Jadi, daripada liat kondisi jalan, saya lebih baik kembali tidur cantik. Hahhahaa …

Pak suami merangkap sopir utama lagi pilek
Pukul 03.00 WIB, kami berhenti di Masjid Agung Kendal untuk menunaikan shalat Magrib dan Isya. Saya menyarankan suami untuk istirahat sejenak hingga subuh karena ia belum istirahat sama sekali. Tapi teryata suami memilih untuk melanjutkan perjalanan ke Kudus. Ya sudahlah. Alhamdulillah perjalanan sampai di Kudus tepat saat adzan subuh. Setelah berbincang dan shalat subuh, kami pun tertidur hingga pukul 07.30 WIB. Cukup melelahkan menempuh perjalanan mudik 15 jam dari Jakarta ke Kudus.

Kudus-Jakarta
Saat suami tanya, “Ummi rencana balik Jakarta kapan?”. Saya langsung mengagendakan untuk kembali ke Jakarta pada hari Jumat, 30 Juni 2017 usai shalat Subuh. Untungnya suami langsung setuju. Asumsinya, berangkat Jumat subuh dan tiba Jumat malam di Jakarta. Hari Sabtu pagi saya sudah harus bekerja lagi. Jadi, malam sebelum pamit dari Kudus saya langsung menyiapkan berbagai barang agar tak ada yang ketinggalan.

Sekitar pukul 03.00 WIB, kami sekeluarga terbangun untuk siap mandi dan berkemas-kemas. Suami masih sempat masak nasi Magelangan buat bekal di jalan. Pasa saya mau angkut barang ke mobil, teryata mertua menambahkan beragam oleh-oleh. Alhamdulillah banget. Itu pun sebelumnya mertua saya masih sempat bilang, “Mau bawa gula juga?,” katanya. Tawaran itu saya tolak dengan halus karena menurut saya lebih baik gula untuk rumah mertua. Alhamdulillah punya mertua yang baik sekali.

Usai shalat subuh, sekitar pukul 05.30 WIB mobil keluar rumah Kudus dan melewati jalanan yang masih sepi. Saat keluar wilayah Kudus, rasanya berat ya. Masih ingin menetap di Kudus walaupun sudah 6 hari berada di Kudus. Tapi bagaimanapun, hidup masih harus tetap berjalan kan?
 
Suasana di rest area jalan darurat Gringsing
Setelah perjalanan lancar, kemudian kami memasuki jalan tol darurat Gringsing-Batang yang memiliki panjang 36 kilometer. Sepanjang jalan, kondisi bergelombang penuh tanjakan dan turunan. Tak hanya itu saja, kondisi jalan juga tak mulus dan berbatu serta berdebu. Namun beberapa kali kami melihat ada mobil tangki yang bertugas menyiramkan air di jalan untuk mengurangi kondisi jalan yang berdebu. Lumayan membantu mengurangi debu. Sekitar pukul 9 pagi, kami kemudian berhenti di salah satu rest area di jalan darurat itu. “Aku pengen makan-makanan yang berkuah biar segar, Ummi,” kata suami. Saya sih setuju saja karena kebetulan memang lagi ngantuk dan pengen makanan enak biar makin melek. Akhirnya suami pesan soto ayam (rasanya nggak begitu enak harga Rp 20 ribu), saya dan Ayyas pesan bakso (enak harga Rp 15 ribu porsi banyak) sedangkan mba Farah pesan mie ayam (harga Rp 15 ribu, enak dan porsinya juga banyak). Oh ya, di rest area itu juga banyak penjual asogan selain makanan. Ada juga yang jual aneka pakaian batik hingga aneka mainan. Saya beli satu daster seharga Rp 35 ribu dan Mba Farah membeli celana batik seharga Rp 30 ribu. Sayangnya lapak-lapaknya masih belum begitu rapi. Barang dagangannya hanya dijajakan begitu saja di atas tikar.
Rest area sampai ditutup 
Adanya jalan darurat itu membuat saya tak melewati kota Pekalongan. Jadinya ya nggak bisa deh cuci mata liaht batik-batik bagus dengan harga terjangkau. Tapi biasanya kalaupun mampir paling sebentar saja, karena suami selalu ingin cepat pulang dan tak ingin mampir kalau pulang mudik.

Nah setelah itu, perjalanan kemudian dilanjutkan hingga mendekati tol Kanci yang teryata mengalami kemacetan parah. “Kalau lewat sini, bisa-bisa nggak shalat Jumat,” kata suami. Akhirnya suami memilih untuk keluar pintu tol Kanci kemudian shalat Jumat dan Ashar sekaligus. Setelah itu saya dan anak-anak shalat dzuhur dan Ashar. Mobil kemudian melaju memasuki tol Cipali dan teryata disambut oleh kemacetan yang sangat parah.
 
Kondisi jalan
Ini kemacetan di tol Cipali yang terparah berdasarkan pengalaman kami. Total hampir tujuh jam kami terjebak macet di dalam tol Cipali. Kemacetan beberapa kali semakin tampak saat mendekati rest area. Bahkan beberapa rest area terpaksa ditutup sehingga banyak pemudik yang memilih memarkirkan mobil di ruas jalan tol sehingga membuat akses jalan tol menjadi lebih sempit dan menimbulkan kemacetan. Untunglah Ayyas pulas tertidur pulas sehingga saya nggak perlu kuatir dia bosan di jalan yang macet. Lalu apa yang saya lakukan saat macet? Banyak! Mulai dari tidur, ngobrol ngalur ngidur, ngemil, ngetweet. Dan tentu saja, paling banyak ya tidur. Hahhaaa …

Alhamdulillah sekitar pukul 20.30 WIB kami tiba di rumah. Rumah dalam keadaan bersih, nasi sudah matang, rendang beku siap dipanaskan (Alhamdulillah ada ART pulang pergi yang siap membantu). Setelah shalat, kami pun tertidur. Alhamdulillah tiba setelah 15 jam perjalanan darat. Jadi, total 30 jam perjalanan mudik kami pulang pergi Jakarta-Kudus-Jakarta. Walaupun melelahkan bisa mudik kumpul bersama keluarga.   

Bagaimana perjalanan mudik teman-teman?
   



93 nhận xét

Avatar
Maria Soraya 11:45 2/7/17

welkam home mak lida :)
pergi pulang 30 jam ya mak, jok mobil anget banget ituh hahaha aku mau usap2 pinggang dulu ah

perjalanan mudik sepanjang apapun ketika kompak antar pasangan dan keluarga insya allah tetap terasa nikmat dan berkesan ya mak

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 12:50 2/7/17

ALhamdulillah jok mobil tetap aman. Hahah.
Hayuk pijat punggungku aja deh mba :)

Reply Delete
Avatar
Faisol Abrori 11:59 2/7/17

Menyenangkan juga ya mbak, mudiknya kalo aku sih sebentar doang, soalnya cuma jember-situbondo salam kenal #DuniaFaisol

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 12:51 2/7/17

Wah itu jaraknya dekat juga ya mba. Alhamdulillah ya mas

Reply Delete
Avatar
Hanif Fikri 12:31 2/7/17

Ya Allah diperjalanan 30 jam dalam kondisi macet ? Mungkin saya sudah putus asa waktu itu juga. Hehehe

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 12:52 2/7/17

HAhhaa mau tak mau dilewati, mas. Alhamdulillah aman mas karena tetap bahagia walau jauh :)

Reply Delete
Avatar
Herva Yulyanti 12:44 2/7/17

ummi tetep y bisa belanja daster murce hahaha jeli banget dah ummi liat yg murce 😂😍🤣 alhamdulilah meski 30 jam perjalanan tp semuanya terbayar dg kumpul sama keluarga y ummi. alhamdulilah mudik aku lawan arus jadi santey cuman pas balik ke Bandung yg bikin kepala pusing krn macetnya ga umum hahahaha

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:55 2/7/17

Hahha Ummi mah selalu kalau liat barang murah dan bagus tetap aja semangat. Hahhaa
Alhamdulillah bahagia banget, Bun :*
laen kali kita sewa jet aja ya

Reply Delete
Avatar
Prananingrum 13:22 2/7/17

ya Allah penuh perjuangan banget ya mbak mudiknya ...tapi kalau ga mudik ya ga seru ya mbak

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:55 2/7/17

Tapi kebayar bahagianya bisa mudik kumpul keluarga, mbaa :*

Reply Delete
Avatar
Amanda ratih pratiwi 14:11 2/7/17

Aku pernah tuh kak, mudik 24 jam, perjalanan dari Bekasi-Solo, fiuuuh tepos banget pantat, beberapa kali mampir rest area, pipis, makan, yg bikin lama mampirnya emang :D

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:55 2/7/17

Hahaha mampirnya tuh emang yang bikin lama. Kalau beta jalan terusss

Reply Delete
Avatar
Nặc danh 16:59 2/7/17

wahhhh touring nih, pasti asik bangettt... gapapalahh :D

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 15:01 3/7/17

Hhahaa iya ya berasa touring, mas :)

Reply Delete
Avatar
mardanurdin.com 15:13 2/7/17

Asyik yah mudik bersama pasangan, 30 jam mah tidak terasa asal bersama si-yayang hehehe...selamat.

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:47 3/7/17

Hahhaa bener banget. Itu yang tetap bikin semangat :)

Reply Delete
Avatar
Ika 21:32 2/7/17

salam kenal mba. wuih perjuangan banget mudiknya ya mba, aku ga mudik tapi keluarga ku mudik dari purwakarta ke padang 4 hari 3 malam nyupir sendiri. dan ceritanya seru banget mereka bisa singgah main ke beberapa kota yang dilalui selama perjalanan mudik.

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:48 3/7/17

Terima kasih sudah mampir ya mba. Nah asik juga kalau masih bisa singgah di beberapa kota. Kalau aku tujuannya hanya Jakarta atau Kudus :)

Reply Delete
Avatar
ruli retno 21:46 2/7/17

kuat bgt suaminya mba.pdhl lg flu biasanya justru butuh istirahat. istrinya hebat euy...

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:49 3/7/17

Alhamdulillah sehat mba setelah nyampe Kudus. Mungkin kangen ibu juga ya mba. Makasih mba Ruli :)

Reply Delete
Avatar
Sie-thi Nurjanah 01:18 3/7/17

weuww emang luar biasa klo moment lebaran itu ke luar kota
Saya malah pernah 12 jam jkt-bandung pake motor (hikssss)

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:56 3/7/17

Waduh itu lebih parah lagi mba. Naik motor malah 12 jam. Padahal normal kan Jakarta-Bandung hanya 2 jam ya

Reply Delete
Avatar
Tira Soekardi 02:28 3/7/17

ya memang saat lebaranlah semua keluargaa bisa kumpul ya, met lebaran mbak

Reply Delete
Avatar
farida 04:38 3/7/17

hiyaaa... 30 jam! alhamdulillah ya akhirnya bisa tiba dengan selamat dan sehat semua

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:56 3/7/17

Alhamdulillah banget mba :)

Reply Delete
Avatar
Melinda Niswantari 06:47 3/7/17

Ya Allah mba Alida...
Kujuga orang kudus loh, today br otw jakarta trz suami bilang mau cobain lewat jalan darurat gringsing, pas buka FB nemu ini. Langsung meluncur deh jadinya hehe

Pengalaman mudik tiap tahun selalu meninggalkan cerita seru dan berkesan yak termasuk macetnya haha.
Aah baru tau sih klo mba alida mudik kudus jg, tau gitu kan bisa meet up hihi

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:57 3/7/17

Waah aku ya bar tahu mb Melinda ari Depok teryata orang Kudus. Hahhahaa
Alhamdulillah moga sehat selamat sampai Depok ya

Reply Delete
Avatar
Meriskapw 07:04 3/7/17

Kuat banget mbak suaminya nonstop nyetir 15 jam.. suamiku perjalanan 6 jam aja kudu disela istirahat, haha.

Emang ya, kalau perjalanan jauh pake macet-macetan gitu selama anak bisa tidur, beban rasanya berkurang banget. Repot kalau udah macet, anak gak tidur-tidur terus rewel.. pasti stres banget

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:58 3/7/17

Alhamdulillah semua lancar. Iya tapi selama ini anakku nggak pernah rewel mba. Hanya nanya aja "kok nggak nyampe-nyampe". Hahhaa

Reply Delete
Avatar
Ikrom Zain 07:21 3/7/17

wah seru sekali perjalanannya
alhalmdulillah sekarang banyak jalan2 baru, jadi tragedi seperti tahun kemarin tidak terulang ya mbak
eh selamat idul fitri maaf lahir batin mbak

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:58 3/7/17

Alhamdulillah. Maap lahir dan batin juga ya

Reply Delete
Avatar
Rani R Tyas 08:13 3/7/17

Adik iparku berangkat itu Sabtu siang mbak ke Jakarta dan kayaknya dari ceritanya lebih dari 15 jam mbak. Wah nggak kebayang kalau Mbak Alida balik pas puncak-puncaknya arus balik. Semoga sekeluarga sehat selalu ya mbak..

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 14:59 3/7/17

Duh, kebayang sama-sama pegel ya mba Rani. Alhamdulillah kmrn aku bisa ketemuan ama mba Rani ya

Reply Delete
Avatar
Nur Rochma 10:06 3/7/17

Saya nggak mudik. Tapi senang saja membaca dan mendengar cerita seru saat mudik. Sehat2 ya mba Al, dan keluarga!

Reply Delete
Avatar
Helenamantra 10:21 3/7/17

15 jam sampai Kudus ya? Aku sekitar 17-18 jam sampai Magetan. Lancar soalnya mudik sebelum orang lain mudik. Hehehe

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 18:32 3/7/17

Wah alhamdulillah lebih cepet ya mba. Iya emang pilihan waktunya memang mempengaruhi mba

Reply Delete
Avatar
Shintaries.com 11:13 3/7/17

Alhamdulillah selamat pulang pergi ya mba, siap lahir batin kayaknya kalo mudik wekekek

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 18:32 3/7/17

Hihihih iya mba. Alhamdulillah

Reply Delete
Avatar
Lia Lathifa 13:27 3/7/17

haduh luar biasa mbak perjalanan mudiknya, untung anak-anak gak bosan ya, yg bikin tambah bete krn biasanya anak-anak betean :D

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 18:33 3/7/17

Hahhaa iya. Alhamdulillah betah mba. Mungkin karena doyan jalan jalan ya mbaa

Reply Delete
Avatar
Septia 15:23 3/7/17

Aku perjalanan mudik ke tangerang aja lumayan berasa lelahnya, apalagi perjalanan mudiknya Mba ya. Tp memang sih semua kebayar lunas dengan gembiranya berkumpul bareng keluarga hehe.. Oh iya, salam kenal ya Mba

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 18:34 3/7/17

Walau capek, tapi alhamdullllah aku senang mba
salam kenal balik. Terima kasih ya mba sudah mampir

Reply Delete
Avatar
Miranti 15:37 3/7/17

Wahh cipali emang ga berubah ya, bukannya dipersiapkan jalur alternatif ya mba? Sempet liat berita di tipi

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 18:40 3/7/17

Jalur alternatifnya sudah saya lewati mba. Lancar jayaa

Reply Delete
Avatar
Okti Li 18:32 3/7/17

Bagi yg bisa mudik berbahagialah...
Sejak menikah saya tidak pernah lagi mudik. Suami sepertinya tidak suka ke rumah mertuanya lama2...

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:38 9/7/17

Smoga suatu sata bisa mudik lagi ya teteh :)

Reply Delete
Avatar
utie adnu 20:08 3/7/17

Hmmm terobati macetnya ya mba Alida,,, senior mudik memang mesti ngadepin macet di situ seninya

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:38 9/7/17

Iya kalau macet tapi ketemu keluarga jadi senang banget

Reply Delete
Avatar
April Hamsa 06:11 4/7/17

Pak Saminnya jualan apaan mbak?
Hehehe, gak nambah cuti lamaan di Kudus mabk?
BTw, gak ngebayangin 7 jam macet, kalau bawa balita pasti wes ngringik2 huhuhu

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:45 9/7/17

Pak Samin jualan minuman teh :p

Reply Delete
Avatar
Nova Violita 06:19 4/7/17

wah..seru mudik itu ya mba.., dan seru barengan karena org lain juga mudik he2..

aku gak mudik.. tinggal bareng ortu , mertya cuma 5 menit naik motor... hahahaa..

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:45 9/7/17

Loh kan seru juga mba. Mudik 5 menit :)

Reply Delete
Avatar
Fanny f nila 06:21 4/7/17

30 jam itu pp ya mba :D. 2 thn laku aku mudik k solo, 30 jam itu one way dari jkt ampe solo wkwkwkkwkw... Untung blm ada si bayi. Makanya setelah pas hamil si kecil ampe skr, berarti udh 2x lebaran aku g mudik. G kebayang bawa anak bayi kalo sampe hrs ngalamin 30 jam lagi :(. Makanya aku bakal mudik k medan pas agustus nanti :).

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:48 9/7/17

HUaaaaaa .. one way 30 jam mah bikin encok bener :p

Reply Delete
Avatar
CatatanRia 09:52 4/7/17

Waduh mba perjalanan bandung ke tangerang aja bikin saya pusing, apalagi ini 30jam wah bgt enggak kebayang deh :D tp capeknya terbayar ya mba klo mudik mah

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:48 9/7/17

Iya mba Ria. DInikmati aja. Hehhee

Reply Delete
Avatar
Turis Cantik 17:00 5/7/17

saya ngak mudik mbak. Kadang kalau baca cerita orang mudik tuh seruuu banget ya :)

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:49 9/7/17

Alhamdulillah jadi merasakan mudik ya mba

Reply Delete
Avatar
inayah 12:35 6/7/17

iya mba kondisi jalan naik turun,,,hiihi dapet daster 35rebu alhamdulillah. harga wajar itu

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:50 9/7/17

HHahhaa trus jadi ngerasa rugi cuma beli satu aja. Hahhaa

Reply Delete
Avatar
sari widiarti 17:08 6/7/17

nggak ikut mudik, kok bacanya malah ikut capek :D
kakak dari Bogor - Sby juga macetnya luarrr biyasah, meski beberapa kali istirahat :D

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:51 9/7/17

Hhahahahaa
Maap ya jadi berasa capek yaa

Reply Delete
Avatar
Mugniar 19:40 6/7/17

Menurut mamanya ngebut, menurut anaknya biasa saja .... hihi beda persepsi.

Perjalanan yang seru ya Mbak

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:52 9/7/17

Umminya nggak suka ngebut, mba Niar. Hhehee

Reply Delete
Avatar
Indah Nuria Savitri 02:11 7/7/17

Seruuu banget yaaa mba perjalanannya.. aku jadi kangen mudik hehehe

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:52 9/7/17

Hayuk mudik ke Indonesia :)

Reply Delete
Avatar
Nita Lana Faera 20:49 7/7/17

Saya ke Jogja naik kereta aja bikin sakit pinggang, kudu tempel koyo bambu dulu sebelum jalan, haha... Ini apalagi 30 jam. BTW Mba Farah itu siapa, Umi? Tapi kalau orang mudik mah senang2 aja ya duduk sekian jam menghadapi macet2an.

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:53 9/7/17

Hahah sabar ya mba NIta. Mba Farah anakku nomor dua, mba :)

Reply Delete
Avatar
Nchie Hanie 23:37 7/7/17

ASiiknyaa yang Mudik, meski 30 jam tapi terbayarkan ya Mak suasana kumpul bareng keluarganya. Maaf lahir batin yaaa.
Aku ndak mudik,jaga Bandung aja!

Jadi ada kakaren dari Kudusnya ga Mak (eeehh) ..

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:54 9/7/17

Alhamdulillah. Maap lahir dan batin juga ya mba :)

Reply Delete
Avatar
Kurnia amelia 00:41 8/7/17

Ga kebayang 30 jam ,,saya Jakarta -Ciamis 13 jam aja udah keseeell banget hehe mana pake bus pula lagi ga berenti istirahat .

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:55 9/7/17

Hahha semangat mba
Biar kita menikmati hidup ya mba

Reply Delete
Avatar
Zulaeha 07:28 8/7/17

3 tahun ini aku nggak ada mudik mba :(
Jadi kangen rempong2nya mudik, selalu seru ya mba

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 07:56 9/7/17

Smoga suatu sata bisa mudik ya mba :)

Reply Delete
Avatar
Nurul Sufitri 11:10 9/7/17

Uhuyyyy mbak Alida, 30 jam macet mudik ke Kudu ck ck ck sesuatu banget yach penuh perjuangan hehehe tapi seneng kan jalan2 seru yang penting sedia makanan di mobil.

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 11:02 16/7/17

Perjuangan banget tapi tetap menyenangkan mbaa :)

Reply Delete
Avatar
Sulis 13:19 9/7/17

Seru ya mba.. Capek, tp kan endingnya seneng. Bisa ketemu keluarga di kmpung hlmn, bisa balik lagi juga ke jkrta dengan kondisi sehat.

Kakakku yang tinggal di cimahi, klo mudik selalu bawa bekal makanan dr rmh mb.. Takutnya macet2 pas posisi laper

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 11:02 16/7/17

Iya kalau mobil sendiri bisa buat berhenti berhenti kalau capek sih :)

Reply Delete
Avatar
emanuella aka nyonyamalas 10:44 11/7/17

Namanya mami mami ya mbak.... ga bisa liat barang bagus murah meriah, tetep sempeeet aja belanja daster hihihi

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 11:02 16/7/17

Hahha jangan sampe nggak belanjaa :p

Reply Delete
Avatar
Nusantara Adhiyaksa 11:08 11/7/17

Butuh ketahanan fisik yang TOP nih klo mudik emang ... heee
SEMANGAT !!!

Reply Delete
Avatar
Liswanti Pertiwi (PenaLiswanti) 04:09 12/7/17

waaah 30 jam, itu sesuatu banget mba. Saya mah sudah nyerah hehehe

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 11:03 16/7/17

Tetap berjuang mbaa. Hihihi

Reply Delete
Avatar
Ibu Dila 07:13 15/7/17

Kangen banget ngerasain mudik darat pantura Jawa. Aduh rasanya itu loh. Seru banget. Udah beberapa tahun tinggal di rantau jadi dah gak ngerasain mudik pantura. Itu pun cuman sekali dari Jakarta ke Semarang tahun 2013
Itupun pas balik dari Semarang, pake acara nginep semalam dulu di Cirebon hihihi

Salam kenal ya, mb. Seneng baca postingannya. Langsung mengingatkan pengalaman mudik saya

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 11:03 16/7/17

Terima kasih sudah mampir :)

Reply Delete
Avatar
Inda Chakim 18:45 15/7/17

Perjuangan bgd mbk lid, sesuatuuuuu

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 11:03 16/7/17

Pegel pegel gimaanaaa gitu yaa. Hehhee

Reply Delete
Avatar
Pritahw 10:57 19/7/17

wahh Kudus ternyata mudiknya ya mbak :) Btw, soto kudus enak, haha..Luar biasa bisa mudik PP 30 jam, apalagi pak suami nyetir sendirian ya mbak. Btw, makasi udh ikutan GA ku mbak, gudlak ya^^

Reply Delete
Avatar
Nefertite Fatriyanti 12:29 23/7/17

Aku mudik pasca macet deh kayanya, cuman tetep aja lama, banyak ngupi hahaha.

Reply Delete