Berkat Bimbingan Guru

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Berkat Bimbingan Guru


Jika sebelumnya saya menulis ucapan terima kasih kepada guru saya. Kali ini saya ingin mengucapan terima kami kepada bunda-bunda saat Ayyas masih duduk di Taman Kanak-Kanak (TK) Al Biruni. Kepada guru di TK, saya memanggilnya Bunda, Ayyas belajar banyak hal. Bunda di TK Ayyas sangat memperhatikan Ayyas. Kasih sayang yang diberikan kepada Ayyas begitu tulus. Bunda pun sangat responsif untuk melaporkan perkembangan Ayyas di sekolah. Pernah suatu hari, Ayyas mimisan di sekolah. Guru dengan sigap langsung menyampaikan ke saya saat saya menjemput Ayyas. Walaupun Ayyas belum bisa membaca saat TK, tidak ada paksaan yang Ayyas terima. Ini sesuai dengan yang saya dan suami inginkan. TK adalah sarana untuk bermain dan bergembira.




Bunda di TK lebih mengutamakan mengajarkan budi pekerti, sopan santun hingga tata tertib. Hafalan ayat-ayat Al Quran dan hadist diajarkan Bunda, hingga kini masih diingat oleh Ayyas. Jika saya ingin marah, Ayyas segera mengucapkan hadist dilarang marah disertai terjemahannya. Saat saya naik tangga sekolahnya, Ayyas berkata, ”Ummi itu untuk jalur turun. Kalau mau naik harus lewat sini,” katanya.  



Di TK, terdapat buku penghubung yang wajib di isi orangtua dan bunda di sekolah.  Dari buku penghubung itulah kami mengetahui apa saja materi yang diajarkan di sekolah. Terkadang, kami heran  ketika Ayyas mampu melakukan sesuatu. Saat saya bertanya, Ayyas menjawab singkat. “Di ajarin di sekolah,” katanya.



Oh ya, TK Ayyas pernah melaksanakan kemah. Kemah ini pertama kali Ayyas tidak tidur bersama orangtua. Saya kuatir namun juga tenang dan yakin Ayyas dijaga dengan baik oleh bunda-bunda di sekolah. Saat acara perpisahan sekolah, saya menangis dan terenyuh saat Ayyas dan rekan-rekannya menyanyikan lagu terima kasih kepada bunda-bunda di sekolah. Tak terasa dua tahun Ayyas di didik di TK. Saat memilih SD, saya juga berkonsultasi dengan Bunda. Dari diskusi dengan Bunda Dede, guru wali kelas, saya kemudian bersyukur mendapat SD yang tepat untuk Ayyas. Terima kasih Bunda-bunda dan Pak Rio (guru Ayyas di TK A) TK Al Biruni.



Kini, Ayyas duduk di bangku kelas 1 SD. Kini, saya melihat perkembangan kemandirian Ayyas berkembang menjadi semakin baik. Walau terlihat sederhana, namun bagi saya berarti. Misalnya makan sendiri di sekolah, menyiapkan buku-buku pelajaran. Di sekolah, ketika ada mata pelajaran renang, Ayyas sudah mandiri untuk mandi walau masih ditemani oleh bu guru. Berkat ajaran dari guru, apabila hendak makan dan minum, selalu Ayyas lakukan dalam kondisi duduk. Ia tidak pernah mau makan dan minum dalam keadaan berdiri.



Sama seperti di TK, di SD juga terdapat buku penghubung. Dari buku penghubung saya tahu bahwa Ayyas tertib di sekolah atau terkadang melamun saat pelajaran berlangsung. Setiap akhir pekan, kami emndapat agenda pelajaran selama seminggu. Lengkap dengan materi apa yang akan dibahas di sekolah. Dengan adanya informasi ini, saya menjadi terbantu belajar dengan Ayyas di rumah.



Ketika Ayyas tidak nyaman dengan mobil jemputan, saya menyampaikannya kepada guru dan akhirnya menemukan solusi yang terbaik. Ayyas pun senang, pulang pun tak pernah mengeluh lagi. Terkait kemampuan membaca, juga tak ada paksaan. Awalnya Ayyas belum bisa lancar membaca dan membuat saya sempat kuatir bagaimana nanti ia di kelas. Namun guru berhasil meyakinkan bahwa jika ada ujian, maka soal akan dibacakan oleh guru. Dengan ketelatenan yang diberikan oleh guru, Ayyas mengalami kemajuan. Ayyas sudah mandiri membaca perlahan-lahan. Keinginan Ayyas untuk belajar tanpa paksaan dan diajarkan secara menyenangkan membuat Ayyas semakin giat belajar. Di hari ini, sekali saya saya ingin mengucupkan terima kasih seluas-luasnya kepada para guru yang berjasa dalam perkembangan Ayyas. Segala kemajuan dalam diri Ayyas terbantu berkat bimbingan dan bantuan para guru. Terima kasih     




Posting Komentar